Surabaya, Pergi dan Kembali
Hits: 137
Saya bersyukur sekali mendapatkan hari-hari terindah ini. Setiap perjalanan tentunya memiliki cerita masing-masing. Begitupun perjalanan ini.
Surabaya, kota ini selalu menyimpan kenangan tersendiri. PON 2000, umur saya masih 19 tahun kala itu, menikmati fasilitas mewah di hotel Ibis Surabaya. Dan saya pun kembali lagi setelah 12 tahun lamanya. Tahun 2007 silam, saya sempat ke Surabaya, tapi tak menginap di Ibis.
Ini adalah persinggahan sebelum saya melanjutkan perjalanan ke Lombok. Tiba di Surabaya, hari sudah sangat larut, karena delay. Tujuan utama langsung ke Ibis untuk beristirahat.
Keesokan paginya, setelah sarapan, saya masih memiliki waktu hingga tengah hari, sebelum melanjutkan perjalanan. Tak perlu tanya-tanya kiri kanan, berjalan kaki di sekitar hotel Ibis, menikmati udara pagi Surabaya. Kaki pun melangkah ke Jembatan Merah.
Jembatan ini menjadi saksi hidup perjuangan bangsa Indonesia melawan kolonialisme Belanda. Karenanya jembatan ini begitu bersejarah, dan Jembatan merah merupakan warisan penting bagi sejarah Indonesia.
Tepat di seberang Jembatan Merah terdapat kawasan yang sangat terkenal. Apalagi dimalam hari kawasan ini begitu hidupnya. Tempat ini bernama Kia-Kia yang artinya jalan-jalan. Jalan Kembang Jepun, menurut cerita terdapat keluarga Jepang (Jepun) dengan anak gadisnya yang sangat cantik. Karena kecantikannya itu dikenal ‘Kembang Jepun’.
Kia-Kia sendiri bisa disebut Pecinan-nya Surabaya karena menjadi tempat berkumpul etnis Tionghoa di Surabaya. Apalagi disini banyak terdapat pedagang yang menyajikan aneka masakan China.

2 Comments
masirvan
waaah.. kalo ke surabaya lagi kabari yaaaa.saya orang sby
salam kenal mbak…
saya suka blog nya
suzannita
Salam kenal juga ya, semoga nanti ke Surabaya lagi ya