Secangkir Kopi

Visits: 1557

Secangkir Kopi

Review Buku Secangkir Kopi
Secangkir Kopi

“Kopi, entah sejak kapan diriku begitu menyukai minuman satu ini, selain segelas Hot Lemon Tea. Mungkin karena awalnya sering membuka hari dengan menyeruput segelas kopi bersama Ayah sambil membaca Koran” ucapku.

“Selain itu apalagi?” Kembali Rangga bertanya sambil memegang cangkir kopinya.

“Apalagi ya, kopi itu punya seni loh, karena setiap jenis kopi selalu memiliki seni membuat dan cara menikmati yang berbeda pula” jelasku.

“Memang sih, cita rasa kopi itu akan semakin beda, jika menikmati dengan mood yang beda, kalo lagi semangat, terasa sekali semangat akan semakin tinggi, sedangkan kalo lagi sedih, seperti ada semangat baru, apalagi kalo lagi sendiri sepertinya kopi itu menemani kita loh” tutur Rangga.

Bak seorang ahli filsafat, kami pun saling menceritakan pemikiran tentang kopi. Aku pun menikmati perbincangan dan diskusi bersama Master of Finance dari Cambridge University tersebut.

Kisah diatas adalah rangkuman dari cerita Secangkir Kopi. Mari nikmati rasa dan nikmatnya Secangkir Kopi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Translate »
HTML Snippets Powered By : XYZScripts.com