Biodiesel Energi Terbarukan Menuju B30
Untuk lebih mengenal tentang biodiesel ini Kementerian ESDM memberikan edukasi para netizen di Sumsel dalam “Temu Netizen” ke-15 pada Kamis (18/7) yang digelar di Hotel Novotel Palembang. Para netizen diajak untuk site visit kilang Refinery Unit (RU) III Plaju dan mendapatkan edukasi tentang biodiesel. Pertamina memberikan informasi tentang energi ramah lingkungan ini.
Sesuai dengan arahan Presiden Republik Indonesia, mulai 1 September 2018, penggunaan B20 di kendaraan adalah wajib. Penggunaan biodiesel ini terutama ditujukan untuk kendaraan PSO seperti kereta api dan bus. Kendaraan yang menggunakan bahan bakar B20 menghasilkan emisi CO yang lebih rendah dibandingkan kendaraan B0. Hal ini karena jumlah kandungan cetane dan oksigen yang lebih tinggi dalam B20 yang mendorong pembakaran lebih rendah emisi gas buang.
Pertamina RU III memproduksi B20 yang dihasilkan dari Crude oil dipisahkan secara titik didih, proses ini akan menghasilkan gas LPG, mystcool hap gasoline, Pertamax. Kilang RU III Plaju telah melakukan perbaikan baik dari segi sarana dan fasilitas hingga dapat menerima Fatty Acid Methyl Esters (FAME) dan memcampurnya dengan Solar menjadi B20 dalam tempo yang cukup cepat. Kilang ini mampu mengolah pasokan FAME dari pemasok dengan kapasitas 30.000-40.000 Kiloliter (KL) per bulan.
Produksi B20 ini untuk mendukung program pemerintah memenuhi kebutuhan energi, khususnya di daerah Sumatera Bagian Selatan. Kebutuhan B20 untuk Provinsi Sumatera Selatan dan Lampung sebanyak 3.500 – 5.000 KL per hari. Saat ini, secara reguler kebutuhan kedua provinsi itu dapat dipenuhi seluruhnya dari RU III Plaju yang mampu menghasilkan B20 sebanyak 80.000-200.000 KL per bulan.
Selain untuk memenuhi regulasi pemerintah, alasan lain injeksi FAME sebanyak 20% ke dalam produk Solar diharapkan dapat memberikan potensi perbaikan kualitas akhir produk BBM. Keunggulan B20 dari Kilang Plaju adalah kadar cetane di atas 50 atau lebih tinggi daripada Solar murni yang hanya 48.
Semakin tinggi angka cetane, semakin sempurna pembakaran sehingga polusi dapat ditekan. Kerapatan energi per volume yang diperoleh juga makin besar. Selain itu, campuran FAME menurunkan sulfur pada produk Diesel tersebut. Sehingga Pertamina sudah siap mendukung program Pemerintah untuk memproduksi B30.
Setelah mendapatkan informasi tentang biodiesel energi terbarukan ini, para netizen diajak untuk melihat langsung Pertamina RU III ini. Saya sendiri mendapatkan kesempatan untuk melihat langsung HSE Training Center milik RU III ini. HSE Center Pertamina memiliki standar tinggi dan fasilitas milik Pertamina ini merupakan fasilitas pelatihan terbaik dan terlengkap di Asia.
HSE TC telah memperoleh Sertifikasi dari Offshore Petroleum Industry Training Organization (OPITO) approved training center yang telah diakui lebih dari 46 negara. Kita juga diajak melihat Fire Ground Pertamina HSE Training Center Sungai Gerong yang merupakan Fire Ground Training terbesar di Asia Tenggara. Dari Fire Ground, kami diajak ke Helicopter Underwater Escape Simulation. Disini terdapat kolam dengan kedalaman hingga 8 meter yang digunakan untuk latihan membebaskan diri saat helicopter jatuh di air, latihan menyelam dan lainnya.
Tidak hanya itu kita juga diajak melihat Hotel Patra Comfort Palembang yang semakin melengkapi fasilitas HSE Training Center RU III ini. Hotel Patra Comfort Palembang di HSSE RU III memiliki fasilitas yang lengkap standar hotel bintang 3 dengan fasilitas terdiri dari 77 kamar, 75 kamar standard, 2 kamar suite lengkap dengan fasilitas mushola, fitness hingga karaoke.
Setelah diajak site visit para netizen diajak mengikuti diskusi panel bersama Kasubdit Keteknikan dan Lingkungan Bioenergi Kementerian ESDM Efendi Manurung dan Kepala Divisi Unit Penyaluran BPDPKS Fajar Wahyudi. Tahukah dulu awalnya Indonesia adalah negara pengekspor minyak. Namun sejak tahun 2004, Indonesia mulai jadi pengimpor minyak.
Bauran energi Primer ditargetkan menurun hingga 25% pada tahun 2025 dengan mengembangkan energi baru terbarukan. Pemerintah akan meningkatkan konsumsi biodiesel sehingga mengurangi defisit neraca dagang karena impor solar berkurang.
Pemerintah berkewajiban memastikan keberadaan bahan bakar biodiesel ini dan aman digunakan oleh para konsumen. Sehingga Pemerintah berusaha memastikan bahan bakar biodisel ini memenuhi SNI disertai dengan uji kelayakan, uji jalan, dan lainnya.
Peningkatan konsumsi biodiesel domestik, diharapkan juga meningkatkan serapan produk sawit RI. Jika mandatori biodiesel dipercepat, Indonesia bisa hemat devisa US$ 21 juta per hari. Penerapan mandatori 30% pada 2020, produksi B30 akan mencapai 9 juta KL pada 2019.
Serapan CPO untuk biodiesel pun akan meningkat sekitar 10% dari kondisi tahun lalu. Pada 2015, kebutuhan CPO untuk produksi bahan bakar mencapai 1,5 juta ton dengan tingkat mandatori sebesar 15%. Dari mandatori B30 ini diharapkan konsumsi domestik biodiesel dalam negeri pada 2025 akan meningkat hingga mencapai 6,9 juta KL.
Mandatori B30 ini juga merupakan langkah konkret pemerintah untuk terus mengembangkan industri kelapa sawit dan menyejahterakan petani kelapa sawit. Dampak penggunaan B20 Indonesia bisa menghemat cadangan devisa hingga 48 Triliyun jika nantinya menggunakan B30 bisa menghemat hingga 90 Triliyun. Bio energi berbasis sawit sebagai energi terbarukan karena sawit berkelanjutan, paling efisien, produktif dan ramah lingkungan
kalau mengikuti event kayak gini, kita tu dapat banyak sekali ilmu baru ya mbak 🙂 semoga peluncuran biodiesel energi terbaru ini menjadi solusi bahan bakar ramah lingkungan ya mbak
Aku jadi inget pengalaman ke site Pertamina yang di Cirebon 2 tahun yang lalu apa ya.. masyaaallah mba seru banget, bisa liat site Pertamina langsung. meski panas-panasan tapi aku enjoy
Mendukung banget kalau ada bahan bakar yang ramah lingkungan. Udah saatnya mulai siapin lingkungan terbaik buat anak cucu kita ya. Kasian mereka di masa depan kalau bumi makin kotor dan tidak layak untuk hidup ?
Wah baru tahu tentang kebijakan baru ini.. tentunya baik bagi kesehatan kendaraan juga terjaganya lingkungan ya
Semoga saja mandatory B30 ini bisa diterapkan secara masif ya mba. Kebayang ih negara bisa hemat sejumlah itu! Amaze banget!
jadi bio energi berbasis sawit ini bisa dipakai untuk bahan bakar kontainer, bus, dan lainnya ya mba. Lebih hemat ya
waktu kuliah juga aku pernah mempelajari ttg biodiesel ini, menurut ku biodiesel ini lebih harus dikembangkan lebih besar, karna selain lebih hemat, biodiesel ini lebih ramah lingkungan
Semoga menjadi solusi bahan bakar yang ramah lingkungan yah dan merata ke berbagai daerah.
Seru banget deh artikelnya! Aku jadi tau tentang biodiesel ini. Bahan pembuatnya sawit ternyata ya. Tapi aku jadi khawatir tentang asap ni, kan isu nya salah satu penyebab si asap adalah pengolahan hutan sawit ya..
Wah seru banget Mba bisa ikut acara training dengan topik bahasan yang bermanfaat ini apalagi tentang Biodesel
Semoga Biodesel menjadi solusi bahan bakar ramah lingkungan di Indonesia untuk masa depan lebih baik yaa
Wow! Informatif sekali kak event na.. Kelihatan seru banget plus dapat banyak ilmu menarik, ya.. Mantul!
Wah, biodiesel ini beberapa tahun ke belakang sempat booming ya. Dan sekarang rasanya kok jadi terlupakan. Aku sih menanti banyak mesin-mesin yang mulai beralih ke biodiesel. Mungkin kalo udah semua beralih ke bahan bakar ini, gak akan ada lagi ya kayaknya mati lampu massal kayak kemaren itu.
Aku inget banget dulu pas mau skripsi di tawarin bikin penelitian mengenai Biodiesel ini sama dosen Kimia Fisik dan aku nyerah, hehhe…ribet ekstraksinya.
Makin lama kita dihadapkan pada pilihan utk menjaga kondisi lingkungan ya. Solusi yg ramah lingkungan nih dengan penggunaan biodiesel ini.
Dari liputan dan tulisannya jadi tau banyak tentang biodiesel sebagai energi terbarukan masa depan. Jadi inget zaman sekolah dulu, ada pelajaran geografi, materinya tentang sumber daya alam yang bisa diperbarui dan tidak bisa diperbarui.
Kalau ini bisa berjalan dengan baik, semoga menjadi solusi untuk bahan bakar yang ramah lingkungan ya mbak. Ini asik banget ya acaranya sekalian hotel tour juga ya?
Alhamdulillah, memang harus mencari energi alternatif ya agar Tidka kehabisan energi. Dan inovatif dari Pertamina patut diacungi jempol
seneng banget ya mba bisa ikut serta dalam visit site kilang Refinery Unit ini dan aku berasa nostagic sama masa-masa kuliahku yg visit kayak gini hehe. Dan berbanggalah ya udah mulai menggunakan B20 ini.
wah hebat banget kalo beberapa tahun kedepan bisa terealisasi, bisa jadi solusi yang sangat baik dan ramah lingkungan 🙂