Mewujudkan impian bagi setiap orang, tentu menjadi satu hal yang harus dilakukan. Seperti itulah yang saya lakukan sekarang.
Satu per satu impian masa kecil saya terwujudkan. Alhamdulillah meski dalam bentuk yang berbeda. Saya yakin Allah memberikan yang terbaik untuk setiap hamba-Nya.
Impian: Mewujudkan Harapan Melalui Checklist
Memiliki impian adalah hal yang wajar dan penting dalam hidup kita. Impian memberikan arah, tujuan, dan motivasi untuk terus maju.
Seperti checklist impian yang saya lakukan sekarang, satu demi satu impian terwujud, meski terkadang dalam bentuk yang berbeda.
Saya yakin Allah akan mewujudkan impian saya dan mengirimkan hal terindah itu tepat pada waktunya dan saat saya sudah siap menerimanya.
Jangan Meremehkan Impian Anak Kecil
Impian anak kecil adalah benih-benih yang menyusun jalan masa depan yang manis. Saya ingat ketika masih di Taman Kanak-Kanak, saya suka menemani “Bak” (kakek saya) makan malam sambil menonton program berita “Dunia Dalam Berita” yang dipandu oleh Usi Karundeng. Dari situ, saya mencetuskan impian untuk menjadi Reporter, Dokter, Atlet, Penulis, dan berkeliling dunia.
- Reporter: Menyampaikan pesan kepada masyarakat.
- Dokter: Membantu mereka yang sakit.
- Atlet: Menjadi kuat secara fisik dan mental.
- Penulis: Menjejakkan kaki dan menjadi abadi dengan tulisan.
- Berkeliling Dunia: Membuka cakrawala dan wawasan.
1. Impian Menjadi Atlet
Saya berlatih Taekwondo saat menempuh pendidikan di Sekolah Perawat Kesehatan Perdhaki. Olahraga ini memberikan saya kesempatan menjadi atlet. Jalan hidup memberikan saya kesempatan menjadi atlet.
Saya mewakili Sumatera Selatan di berbagai pertandingan regional maupun nasional. Beragam prestasi pun ditorehkan dan menjadi catatan sejarah dalam hidup saya.
2. Impian Menjadi Reporter
Allah SWT memberikan kejutan dalam jejak langkah kehidupan saya. Meskipun pendidikan saya berbeda jauh dari dunia jurnalistik, Allah mengirimkan saya menjadi Reporter di Palembang TV, sebuah stasiun televisi lokal.
Allah memberikan cerita lain, saya menjadi Reporter di Palembang TV (televisi lokal) sebagai penanggung jawab berita lokal.
Saya bertanggung jawab atas berita lokal, memenuhi impian masa kecil saya untuk menjadi pembawa pesan kepada masyarakat.
3. Impian Menjadi Penulis
Saya sedang merintis jalan menuju impian menjadi penulis. Baru-baru ini, saya mempublikasikan buku non-fiksi pertama saya, “Belajar Lebih Bijak – Sebuah Catatan tentang Pelajaran Kehidupan”.
Selain itu, saya juga berpartisipasi dalam beberapa antologi baik fiksi maupun non-fiksi bersama teman-teman penulis lainnya.
Saya berharap kata-kata dalam buku saya dapat bermanfaat bagi banyak orang dan menjadikan saya abadi melalui tulisan.
4. Impian Berkeliling Dunia
Keinginan saya untuk berkeliling dunia semakin kuat sejak menjadi atlet. Setelah mengunjungi berbagai kota di Indonesia, kini saya ingin menapakkan kaki di berbagai belahan dunia.
Saya telah mengunjungi Malaysia dan Singapura, dan berharap semakin banyak negara yang bisa saya kunjungi untuk belajar dan menghargai Indonesia lebih dalam lagi.
Kini saatnya membuka cakrawala dan pandangan dengan melihat Negara lain, agar semakin bisa belajar dan menghargai Indonesia. Semoga semakin banyak cap dari berbagai Negara di paspor saya.
Pelajaran dari Impian
Meskipun saya tidak dapat mewujudkan impian menjadi dokter, saya bersyukur Allah selalu mengiringi perjalanan hidup saya dan mewujudkan impian lainnya.
Jangan pernah meremehkan impian, sekecil apapun, karena Allah selalu bersama kita dan membantu kita mewujudkan impian-impian tersebut.
Impian Selanjutnya
Impian saya selanjutnya adalah menjadi ibu yang baik dan istri yang shalihah. Semoga Allah selalu membimbing dan memberkahi setiap langkah kita dalam mengejar dan mewujudkan impian. Amien.
Impian adalah peta kehidupan kita. Dengan berani bermimpi dan berusaha mewujudkannya, kita memberikan arah dan makna pada setiap langkah yang kita ambil. Jangan pernah berhenti bermimpi, karena impian adalah awal dari semua pencapaian.
Jangan pernah meremehkan impian anak kecil, karena impian anak kecil itulah yang akan merangkai dan menyusun jalan masa depan yang manis.
Berawal dari impian saya di masa kecil, kala itu saya baru masuk Taman Kanak-Kanak. Saya suka sekali menemani “Bak” (kakek saya) makan malam sambil menonton “Dunia Dalam Berita” program berita yang dipandu oleh pembawa acara Usi Karundeng. Perang Irak menjadi tontonan kami hampir di setiap malam.
Saya pun mencetuskan impian saya dari sebuah kotak hitam, saya ingin menjadi Reporter, Dokter, Atlet, Penulis dan berkeliling dunia. Kenapa Reporter karena saya ingin menjadi pembawa/penyampai pesan kepada masyarakat.
Alasan menjadi dokter, karena saya bisa membantu mereka yang sakit. Selain itu dengan menjadi atlet saya akan menjadi kuat secara fisik maupun mental. Dan dengan berkeliling dunia, saya bisa melihat dunia, membuka cakrawala dan wawasan.
Pelajaran bagi kita semua jangan pernah meremehkan impian, sekecil apapun impian itu, karena Allah selalu bersama kita dan membantu kita mewujudkan impian-impian itu.
Related Posts
- 79
- 68
- 62
- 61
- 60
amiiin, *mengaminkan do’a yang terakhir ^^
Amien… Ya Rabb… makasih ya doa-nya dear
amiiinn.. ya Allah… kabulkan permintaan yang tertulis di baris terakhir itu.. 🙂
Makasih ya Indah doa-nya, Amien… :hope
kamu selalu hebat san.. 🙂
Waduh mbak Lies, makasih banyak ya, masih belum ada apa-apanya mbak 😀
Halloo Suzan, akhirnya ada waktu buat mampir nih hehehe …
wah senang ya udah bisa berhasil mewujudkan mimpi2 nya, dan jangan berhenti mengejar yang belum teraih. waktu kecil aku punya mimpi jadi apa ya? lupa … hehehe, klo mimpi aku saat ini? …. hmm jadi vice president di perusahaan asing dan keliling dunia … hehehe, namanya juga mimpi, boleh kan tinggi…
sukses juga buat buku nya ya, semoga bisa bermanfaat buat orang banyak
Amien… suzan doakan juga biar semua impiannya terkabul 😀
subhanallah mba…
merinding aku bacanya…
irii 🙂 tapi keren bangets hidupmu
Makasih ya dear… 😀
Salut… banyak rahmat-Nya yang sudah diberikan ya, mbak. Semoga harapan-harapan selanjutnya bisa terwujud.
Amien…
Makasih ya Lia buat do’anya
wuih keren.. semua impiannya terkabul .. envy envy
apalgi yang medali itu.. #thumbsup
Amien… semuanya itu terwujud karena rahmat dan karunia-Nya, karena saya hanya menjalankannya saja, selebihnya ketetapan hanya milik-Nya
oh di baris terakhir saya sudah menuliskannya Cahya 😀
wuih salut bisa gitu.. semoga saya bisa niru mbak suzan ya 😀
Wah, untuk berkeluarga, siapa yang tidak mau? :thumbup
huhuhu… bener banget itu pastinya impian setiap orang kan 😀
two thumbs up.
Semoga bisa terwujud ya 🙂