Benteng Kuto Besak Palembang, warisan Kesultanan Palembang Darussalam menjadi saksi bisu sejarah di kota Palembang. Benteng ini berdiri kokoh hingga saat ini.
Benteng yang biasa disebut BKB ini adalah saksi perlawanan masyarakat kota Palembang dari penjajahan Belanda dan Jepang.
Mengungkap Sejarah Benteng Kuto Besak di Palembang
Benteng yang terletak menghadap Sungai Musi ini terbuat dari batu setinggi 10 meter dan yang uniknya benteng yang masih berdiri kokoh di tengah kota Palembang ini tidak menggunakan semen sebagai perekat antar batu namun menggunakan putih telur.
Kota Palembang: Jejak Sejarah dan Keindahan
Kota Palembang, sebagai kota tertua di Indonesia, menawarkan banyak jejak peninggalan bersejarah yang kaya dan menarik untuk dijelajahi.
Selain terkenal dengan wisata kulinernya, Palembang juga menawarkan wisata alam, budaya, dan sejarah. Salah satu bukti peninggalan sejarah yang hingga kini masih bisa dinikmati adalah Benteng Kuto Besak.
Benteng Kuto Besak: Saksi Sejarah Perlawanan
Benteng Kuto Besak, yang menghadap langsung ke Sungai Musi, adalah benteng yang terbuat dari batu setinggi 10 meter. Keunikan benteng ini terletak pada teknik konstruksinya, di mana batu-batu tersebut direkatkan tanpa semen, melainkan menggunakan putih telur.
Benteng ini berdiri kokoh di tengah kota Palembang dan menjadi saksi bisu perlawanan masyarakat Palembang terhadap penjajahan Belanda dan Jepang.
Sejarah Benteng Kuto Besak
Benteng Kuto Besak merupakan warisan dari Kesultanan Palembang Darussalam yang dibangun pada abad ke-17 oleh Sultan Mahmud Badaruddin I.
Benteng ini dibangun untuk menggantikan Keraton Kuto Lamo yang dianggap terlalu kecil. Keraton Kuto Lamo kini dijadikan Museum Sultan Mahmud Badaruddin II.
Pembangunan benteng ini berlangsung selama 17 tahun, dari 1780 hingga 1797, dan diresmikan sebagai pusat pemerintahan Kesultanan Palembang Darussalam pada 21 Februari 1797.
Benteng Kuto Besak memiliki tiga pintu masuk yang disebut lawang buritan, masing-masing menghadap ke arah timur, barat, dan selatan, dengan bastion yang serupa di setiap pintunya.
Benteng ini memiliki arsitektur khas Palembang yang berbeda dengan benteng bergaya Eropa, karena dibangun oleh tenaga dan masyarakat lokal di bawah pemerintahan Sultan Mahmud Badaruddin.
Kisah Pembangunan
Ada kisah menarik tentang pembangunan benteng ini, di mana Sultan Mahmud Badaruddin I melibatkan penduduk lokal dan etnis Tionghoa.
Pengawasan konstruksi dipercayakan kepada seorang pengawas dari Cina, dan pembangunan dilakukan oleh penduduk lokal.
Kerjasama ini mencerminkan keharmonisan yang masih terjaga hingga kini, seperti terlihat dalam perayaan Cap Go Meh dan Imlek di Palembang.
Dimensi dan Letak Strategis
Benteng ini memiliki dimensi panjang 288,75 meter, lebar 183,75 meter, tinggi 9,99 meter, dan tebal 1,99 meter. Benteng ini berbatasan langsung dengan Sungai Musi di sebelah selatan, Sungai Kapuran di sebelah utara, Sungai Sekanak di sebelah barat, dan Sungai Tengkuruk di sebelah timur, menjadikan wilayah Palembang pada awalnya seperti pulau.
Perang Melawan Penjajah
Karena lokasinya yang strategis, Belanda berusaha merebut Benteng Kuto Besak untuk menguasai Palembang. Pada tahun 1819, terdapat 129 meriam di atas tembok benteng ini.
Namun, pada tahun 1821, hanya tersisa 75 meriam di dinding Kuto Besak dan 30 meriam di sepanjang tembok yang menghadap Sungai Musi.
Akhirnya, Belanda berhasil merebut benteng ini pada tahun 1821 dan mengasingkan Sultan Mahmud Badaruddin II ke Maluku, yang menandai berakhirnya era Kesultanan Palembang Darussalam. Sebagai tanda pendudukan Belanda, hingga kini terdapat ukiran bergaya kolonial di Benteng Kuto Besak.
Transportasi Menuju Benteng Kuto Besak
Benteng Kuto Besak terletak di pusat kota Palembang, sehingga sangat mudah dijangkau dengan berbagai moda transportasi.
Kalian bisa menggunakan transportasi umum seperti angkot yang melewati di kawasan bersejarah tersebut atau bisa juga naik Trans Musi untuk menuju Benteng Kuto Besak. Selain itu bisa juga menggunakan jasa taxi atau ojek online ya.
Wisata di Sekitar Benteng
Selain menikmati wisata sejarah di Benteng Kuto Besak, kalian juga bisa bersantai di Plaza Benteng Kuto Besak dan menikmati keindahan Sungai Musi yang berada persis di depan benteng tersebut.
Kemana saja berwisata di Palembang, baca selengkapnya disini ya
Berwisata ke Benteng Kuto Besak
Mengunjungi Benteng Kuto Besak adalah sebuah perjalanan yang membawa kita kembali ke masa lalu, memahami sejarah Palembang, dan menikmati keindahan arsitektur serta panorama alam sekitarnya. Selamat menikmati wisata sejarah di Benteng Kuto Besak.
Benteng Kuto Besak merupakan warisan Kesultanan Palembang Darussalam yang melindungi kota Palembang sejak abad ke 17.
Selain bisa menikmati wisata sejarah, kita bisa bersantai di Plaza Benteng Kuto Besak dan wisata Sungai Musi yang berada persis didepan benteng tersebut.
Selamat berwisata sejarah ya
Related Posts
- 64
- 62
- 60
- 56
- 55