Sehari wisata di Shenzhen memang tidak cukup tapi apa daya karena waktu terbatas cuti. Saya memanfaatkan waktu sebaik mungkin, pergi pagi hari dan pulang malam hari untuk menikmati Shenzhen.
Explore Keindahan Shenzhen
Di hari ketiga, tujuan kami adalah melihat Shenzhen. Ini adalah sebuah kota District yang di Selatan Republik Rakyat Tiongkok.
Jika pemegang paspor Indonesia ingin masuk ke China harus mengajukan atau apply visa di Kedutaan Besar RRC di Jakarta. Namun untuk masuk Shenzhen cukup dengan Visa on Arrival (VOA) di keimigrasian Shenzhen.
Shenzen termasuk dalam provinsi Guangdong, yang berbatasan langsung dengan Hongkong. Untuk menuju Shenzhen dari provinsi kolonial Inggris cukup menggunakan kereta listrik.
Pastikan untuk menukarkan uang dengan mata uang Renminbi (RMB) atau disebut juga China Yuan (CNY) sebelum ke Shenzhen.
Cara Menuju Shenzhen dari Hongkong
Kami pun keluar dari hostel sejak pagi hari, di stasiun East Tsim Tsa Tsui waktu menunjukkan pukul 8 pagi. Karena cuma satu hari di Shenzhen, kami harus pergi pagi hari agar bisa mengunjungi banyak tempat.
Dari Stasiun East Tsim Sha Tsui kami naik MTR jalur ungu menuju ke stasiun Hung Hom. Lalu melanjutkan perjalanan ke perbatasan Hongkong dan Shenzhen menuju stasiun MTR terakhir, kami pun naik MTR jalur biru menuju stasiun Lo Wu.
Perjalanan dari stasiun Hung Hom ke stasiun Lo Wu ditempuh sekitar 45 menit. Karena jaraknya cukup jauh, dari East Tsim Sha Tsui ke Lo Wu ini kami harus mengeluarkan ongkos sebesar HKD 37,5.
Meski perjalanan ini cukup lama namun nyatanya tidak ada bosannya apalagi melihat ke kiri dan kanan kereta. Tata kota yang baik, kota yang bersih, rapi dan modern menjadi teman perjalanan kami sambil bersenda gurau.
Wisata di Shenzhen
Untuk masuk Shenzhen ini sebenarnya terdapat beberapa pintu perbatasan namun yang paling populer melalui perbatasan Lo Wu (Hong Kong)-Luohu (Shenzhen) ini.
Meski Shenzhen baru dibangun 1980-an namun dalam 30 tahun, pertumbuhan Shenzhen sangat pesat dan tidak kalah dengan kota-kota besar lain di dunia, mulai gedung-gedung pencakar langit dan fasilitas kota yang luar biasa modern.
Shenzhen pun menjadi primadona untuk mengais rezeki, dengan biaya hidup yang relatif lebih murah, berlimpahnya lapangan pekerjaan, dan pendapatan yang bagus. Sehingga tidak heran jika akhir pekan, pintu masuk dan keluar Shenzhen semakin sibuk.
Setelah tiba di stasiun MTR Lo Wu, kami harus melalui dua imigrasi untuk masuk Shenzhen. Lo Wu adalah perbatasan untuk masuk ke bagian wilayah Shenzhen bernama Luo Hu. Keduanya dipisahkan sebuah sungai dan terhubung dengan jembatan, untuk kedua imigrasi Hongkong dan Shenzhen.
Visa on Arrival Shenzhen
Shenzhen populer bagi warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi TKI yang ingin masuk ke Hongkong.
Karena dengan apply Visa on Arrival lalu bisa kembali lagi ke Hongkong. Inilah yang menjadi alasan Imigrasi Shenzhen maupun Imigrasi Hongkong lebih selektif dengan TKI ilegal. Kami sendiri menemui beberapa TKI yang melakukan hal tersebut.
Setelah melewati antrian dan melihat drama TKI yang ditahan karena alasan izin masuk Shenzhen, kami pun mendapatkan cap keluar Hong Kong lalu kami berjalan menuju imigrasi Shenzhen.
Beruntung kami ke Shenzhen di hari kerja sehingga imigrasi tidaklah seramai akhir pekan.
Cara Buat Visa on Arrival Shenzhen
Hal yang harus kami lakukan meng-applyVisa on Arrival untuk masuk Shenzhen. Kami mengikuti petunjuk di gedung ini menuju lantai 2 keimigrasian Shenzhen.
Prosesnya pun sangat mudah karena terdapat petunjuk dalam bentuk diagram cara pembuatan VOA. Biaya VOA untuk WNI, yakni 168 RMB bisa dibayar tunai ataupun dengan menggunakan kartu kredit.
Pertama kami harus mengisi form imigrasi, lalu ambil nomor antrian loket VOA dan tunggu dipanggil.
Disini terdapat 3 loket, petugas memanggil sesuai nomor antrian, setelah dipanggil baru menuju loket 1, kami pun menyerahkan paspor dan isian form Shenzhen Visa Application, lalu lakukan pembayaran VOA di loket 2.
Tidak menunggu lama sekitar 10-15 menit visa pun keluar. Petugas pun menyerahkan paspor dan Visa on Arrival yang sudah ditempel di dalamnya, di loket 3. Visa ini berlaku selama 5 hari untuk di Shenzhen saja.
Setelah mendapatkan VOA, kami turun ke lantai 1 dan back to the track menuju pintu imigrasi Shenzhen.
Sama seperti jika ingin memasuki suatu negara, kami pun mengisi form imigrasi Shenzhen. Waktu masih menunjukkan pukul 10 pagi, namun kami harus bergegas karena tujuan kami adalah 2 tempat yakni Window of World dan Splendid China.
Keluar dari Luo Hu port, mulai berhati-hati karena banyak calo-calo yang berkeliaran di depan pintu Luo Hu port ini dan menawarkan tiket bus untuk menuju lokasi wisata. Bahkan terkadang mereka kesannya agak memaksa. Dan hati-hati untuk bertanya karena lagi-lagi pedagang atau masyarakat Shenzhen ini, mereka kurang mengerti bahasa Inggris.
Transportasi Shenzhen
Moda transportasi massal di daratan Tiongkok ini adalah Metro, ini sama seperti MRT Singapore atau MTR Hongkong. Sebenarnya caranya cukup mudah, namun karena baru pertama kali jadi agak sedikit bingung mencapai platform Metro Shenzhen.
Caranya keluar dari port imigrasi berjalan lurus hingga platform kereta api yang menuju Guang Zhou, lalu belok kanan dan naik lift, dari sini kami turun kebawah menuju platform Metro Shenzhen. Sebelum masuk plaform harus beli tiket sekali jalan seharga 2 RMB (sekitar Rp. 3000). Tiket ini berupa token di mesin-mesin yang tersedia dan beruntungnya mesin ini menggunakan bahasa Inggris.
Metro Shen Zhen ini dibagi dalam 5 jalur, yaitu Luo Bao Line (Hijau), She Kou Line (Oranye), Long Gang Line (Biru), Long Hua Line (Merah), Huang Zhong Line (Ungu).
Karena tujuan kami Window of World, kami pun memilih jalur hijau, di jalur ini memang banyak terdapat daerah wisata Shen Zhen selain Window Of World, ada juga Splendid China & Folk Culture Village hingga Happy Valley Theme Park yang dilewati oleh Metro jalur hijau ini. Dan tentunya ini sangat menguntungkan dan memudahkan bagi yang jalan-jalan di Shen Zhen ini.
Untuk mempelajari dan mendapatkan map lengkap dari Metro Shen Zhen bisa lihat disini .
Window of The World
Dari Luohu, kami menggunakan Shenzhen metro Line 1 (jalur hijau) yang berhenti di stasiun Window Of The World. Sekitar 45 menit perjalanan dari Luohu kami pun tiba di Exit Metro Window of The World.
Hal yang menarik yang menandai ini adalah Window of The World, kami disambut dengan Piramida Kaca Louvre Paris, replika dari Louvre Museum Paris.
Window of The World adalah taman seluas 48 hektar yang didalamnya terdapat 130 replika tempat-tempat paling terkenal didunia mulai dari Menara Eiffel, Candi Borobudur, Taj Mahal, Patung Librety hingga air terjun Niagara.
Ada pengunjung yang datang hanya untuk foto-foto didepan kawasan Window of The World ini. Saat kami datang ke Window of The World sedang ada Windmill Carnival atau Festival Kincir Angin.
Kami pun menyempatkan makan siang di depan kawasan Window of The World ini. Dari makan siang, kami pun langsung membeli tiket masuk Window of The World seharga RMB 160.
Setelah mendapatkan tiket kami pun langsung masuk ke dalam Window of The World untuk berpetualang di taman miniatur ikon-ikon terkenal di seluruh dunia. Kami hanya mengelilingi Window of The World selama 4 jam, karena begitu luas area taman ini. Tapi itu pun tidak semua bisa kami kunjungi.
1. World Plaza
Saat masuk pun kita akan disambut dengan World Plaza atau Alun-alun Dunia. Disini terdapat replika pelataran pintu masuk dunia, seperti saat tiba di Window of World disambut dengan Piramida Kaca Louvre Paris sebagai Pintu Masuk dari Exit Metro, Air Mancur dan bola dunia, Replika Gerbang Mesir, Replika Gerbang China, Panggung terbuka dan Relief dinding dari peradaban dunia.
Bagi yang ingin mengunjungi Window of World disarankan naik saja Regular Car, kereta bermuatan 10 orang dengan tarif Y20 perorang atau sekitar Rp. 28.000 yang pasti kaki tidak pegal. Regular Car atau kereta ini berhenti di replika-replika yang menjadi highlight WOW dan memberikan kesempatan penumpang untuk mengabadikan diri di icon dunia tersebut. Setelahnya barulah kita mengunjungi kembali replika-replika yang terlewat saat naik Regular Car.
2. Europian District
Tujuan pertama kami adalah Eiffel yakni berada di Europian District. Saya pun naik ke atas miniatur menara Eiffel ini. Jadi jangan dibayangkan replikanya berukuran kecil ya, dari atas replika menara Eiffel, saya bisa melihat L’Arc de Triomphe.
Kami pun tak bosan-bosan foto-foto di zona Eropa dari Window of World ini. Ada 24 replika di zona ini. Selain Menara Eifel – Perancis, L’Arc de Triomphe – Perancis.
Di zona Eropa juga terdapat Venice St. Mark – Italia, Kincir Angin dan taman bunga Tulip Belanda, Saint Michel Abbey – Perancis, Notre Dame – Perancis, Menara Pisa – Italia.
Ada juga Gereja Katedral Cologne – Jerman, Stone Henge – Inggris, Istana Buckingham – Inggris, Jembatan Menara London – Inggris, Menara Jam Kremlin – Rusia, Colosseum – Italia, The Acropolis of Athens – Yunani.
Window of World ini membuat orang seperti mengelilingi dunia dalam satu hari. Dengan melihat seluruh icon terkenal di dunia.
Icon terkenal dunia yang menarik ini membuat kami selalu singgah untuk foto-foto. Alhasil mulai dari minta difotokan orang lain hingga selfie pun dilakukan. Begitupun dengan pengunjung lain, melakukan hal serupa seperti kami.
3. Oceania District
Di Oceania district terdapat replika Opera House Sydney – Australia, Rumah adat suku Maori, dan Air mancur setinggi 100 meter.
Meskipun jalan kaki, cuaca yang cukup dingin dan tidak panas membuat kami sangat menikmati perjalanan. Apalagi selalu ada penunjuk jalan, sehingga memudahkan kami mengetahui kami berada di suatu zona.
4. Asia District
Asia District memamerkan beragam replika mulai dari “The Throne Hall of Kyongbok Palace” – Korea Selatan, Grand Palace – Thailand, Taj Mahal – India.
Katsura Detached Palace – Jepang, Shirasagi Castle – Jepang. Disini dipamerkan aneka jenis budaya Jepang.
Ada juga Itsukushima Shrine – Jepang, Angkor Wat – Kamboja, Shwedagon Pagoda – Myanmar, Merlion – Singapura, Alun-alun Mesjid Islam – Saudi Arabia hingga Candi Borobudur – Indonesia.
5. Africa District
Di Afrika berisi replika Taman Nasional Kenyan, Piramid Giza – Mesir, Rumah adat afrika.
6. America District
Di America district terdapat 24 replika seperti The Capitol – USA, Gedung Putih – USA, Patung Liberty – USA, Jefferson Memorial – USA, Lincoln Memorial – USA. Ada juga Air Terjun Niagara, Monumen Nasional Gunung Rushmoore – USA, Gunung Hawai. Kita juga bisa melihat candi batu suku Inca, Perkotaan Manhattan – USA, Patung Tuhan Yesus Kristus Penebus – Brazil, hingga Rumah adat suku indian.
7. Sculpture Garden
Kita juga bisa menikmati Sculpture Garden atau Taman Patung, didalamnya terdapat Roman Holiday Plaza, Caesar Palace dan Neptune Square, Taman Dinosaurus, Taman seni patung, hingga Dunia es dan salju Alps.
8. International Street
Ini adalah jalan yang melintasi seluruh kawasan Window of The World, seperti European Street, Glass Triumphal Arch hingga Islamic Street dan Asian Street.
9. Windmill Carnival
Window of World biasanya membuat festival atau karnaval berbeda setiap musimnya. Saat kami berkunjung WOW sedang menggelar Windmill Carnival atau Karnaval Kincir Angin. Alhasil di setiap sudut kami melihat kincir angin dengan beragam bentuk, ukuran dan design serta yang pasti berwarna warni.
10. Pra Wedding di WOW
Window of World juga menjadi salah satu tempat untuk pengambilan foto dalam pra wedding. Saat kami berkunjung ada yang sedang melakukan sesi foto pra wedding.
Jika ingin lebih jelasnya bisa melihat langsung website resmi WOW disini.
Shopping di ShenZhen
Setelah hampir 4 jam menjelajahi Window of World, mbak Ofie ternyata tidak ingin melanjutkan perjalanan ke Splendid China. Akhirnya kami memutuskan untuk jalan-jalan di sekitar Window of World. Kami lalu menyeberang karena tepat di seberang WOW ada mall Yi Tian Holiday Plaza. Cukup dengan berjalan kaki masuk ke stasiun Window of World dan keluar di Exit B, kam pun tiba di mall Holiday Plaza.
Di Holiday Plaza ini ada ice skating, sebenarnya ingin sekali bermain ice skating namun karena mbak Ofie tidak ingin bermain, kami pun hanya melintasi ice skating yang terletak di lantai dasar Mall ini. Disini banyak terdapat outlet ternama seperti Armani, Guess, Dior hingga Zara. Kami pun keluar masuk outlet tersebut.
Setelah capek keliling-keliling kami singgah di Starbuck untuk beristirahat. Sekitar 1 jam kami pun hang out ala ShenZhen. Waktu sudah menunjukkan pukul 6 sore, kami pun memutuskan untuk pulang. Sebelum pulang kami masih belanja oleh-oleh di Stasiun Metro ini. Disini banyak terdapat toko-toko yang menjual oleh-oleh. Jangan takut menawar ya, biasanya sih harganya lebih murah dibanding tempat lain.
Shopping di Luohu
Dari stasiun Window of World kami menumpang Metro line 1 (jalur hijau) untuk kembali ke Luo Hu, perbatasan Shenzhen dan Hongkong. Disini kami masih menghabiskan sisa RMB.
Perbatasan Shenzhen dan Hongkong ini terdapat gedung pusat perbelanjaan yang terkenal dengan murah dan barang yang beragam mulai dari fashion, jam, tas dan sepatu dengan merek terkenal, sepatu sport, gadget, casing handphone, mainan anak-anak hingga eletronik dengan harga sangat miring.
Tentu senjata utama jangan dilupakan yakni menawar. Banyak juga penjaga toko disini orang Indonesia. Atau jika tidak ada ya menggunakan bahasa Inggris atau bahasa kalkulator.
Luohu Comercial City adalah pusat perbelanjaan yang sangat terkenal di Shenzhen. Mal ini terdiri dari 6 lantai, setiap lantai pun berbeda-beda bidang penjualannya, seperti khusus untuk tas, sepatu, pakaian ataupun khusus elektronik dan makanan.
Surganya bagi para shopper atau sophaholic ini didatangi ribuan orang mulai dari mall ini buka hingga menjelang tutup pada tengah malam. Karena kami tiba di Luohu ini pukul 7, kami pun bergegas, karena sebelumnya setelah tiba di Luohu kami sudah menyempatkan melihat-lihat kawasan tersebut.
Setelah mendapatkan barang yang kami inginkan kami pun langsung pulang ke Hongkong. Kami meninggalkan ShenZhen pukul 10 malam dengan menggunakan MTR tujuan Stasiun Hung Hom. Setiap harinya perbatasan ini ditutup pukul 11 malam, karena batas operasional imigrasi Shenzhen pukul 11 malam. Setelah tiba di Stasiun Hung Hom, kami pun pindah ke jalur tujuan Stasiun East Tsim Sha Tsui .
Akhirnya kami tiba di hostel pukul 11.30 malam. Meski perjalanan kami hari ini cukup panjang dan melelahkan namun setelah diguyur mandi air hangat. Kami pun langsung terlelap.
Related Posts
- 64
- 61
- 60
- 60
- 59
Wah, aku jadi pengen ke Shenzhen juga deh, mbak. ❤❤
Di luar negeri tuh ngga bakalan bosen ya mbak. Lingkungannya bersih, pemandangannya bagus, dan tentu ambience-nya berbeda dengan yang ada di negeri sendiri.
BTW itu Window of World-nya kalo di Indonesia mungkin kayak yang ada di Malang itu kali ya mbak? Di Museum Angkut kalo ga salah.
Btw europian district nya beneran murip gate yang di paris ya mba, ga bakal ngeh ini lagi di shenzen. Sebenarnya shenzen itu ibarat kota apa ya mba? Bandung or medan gitu? Hehehe
pengen juga nih liburan ke Hongkong, banyak bgt objek wisata yang bagus bagus buat dikunjungi . Window of World nya jg tuh yg paling bagus,
Ngeliat artikel travelling akhir-akhir ini bikin aku jadi pengem nabung biar bisa jalan2 juga hehe dan pastinya biar bisa sekalian shopping juga wkwk
tulisan mba lengkap banget dan aku harus praktek langsung nih buat mengerti tata cara VOA dan serentetan cara masuk di Shenzhen ini. WOW nya emang kece banget ya mba, jalan-jalan selama 4 jam cukup lumayan juga ya dengan mengambil foto juga. Jadi semangat aku buat nabung biar bisa kesini.
Kalau lihat miniatur ini…aku jadi ingat kartun Despicable Me…yang pas Gru jadi pencuri, tapi cuma berhasil nyuri bentuk mini-mini nya dari Landmark di dunia.
Hhahah…andaikan Gru ke Shenzhen, pasti ngeborong semua jenis miniatur yang ada di sini yaa…
wah.. asik banget ya beb liburan ke hongkong… pasti menyenangkan sekali..
Eh, tempatnya cantik bangeeeet… Btw mba, apakah Visa on Arrival itu sudah pasti di-approve? Apakah ada kemungkinan ditolak? Aku kadang rada takut kalau apply VOA. Well, semua visa sebenernya ngeri-ngeri sedep sih ya kalau sudah beli tiket dsb tapi ternyata ditolak :””)
Waah, seru banget mbak. Disana kayanya enak ya buat ajak keluarga berlibur, tempatnya juga keliatan adem. Kalau lagi gak ada ide buat nulis dengan berlibur kesana bisa2 banyak ide yg timbul nih mbak
Wow seru banget ya dalam satu lokasi bisa melihat ikon dunia. Nggak perlu keliling dunia deh. Kalau untuk yang muslim gimana mbak untuk jalan-jalan di Shenzhen ini? Nyaman nggak?