Saya bersyukur sekali mendapatkan hari-hari terindah ini. Setiap perjalanan tentunya memiliki cerita masing-masing. Begitupun perjalanan ini.
Saya nostalgia di Surabaya dengan menelusuri sejarah Jembatan Merah dan kawasan Kia-Kia. Saya menemukan kenangan indah dan cerita bersejarah di kota pahlawan ini.
Nostalgia di Surabaya: Menelusuri Kenangan dan Sejarah
Surabaya selalu memiliki tempat berbeda di hati. Kota Pahlawan ini memang menarik untuk dikunjungi. Apalagi ada banyak tempat kenangan di kota ini.
Kenangan Tak Terlupakan di Surabaya
Surabaya, kota pahlawan yang selalu menyimpan kenangan indah dan sejarah yang kaya.
Setiap sudut kota ini memiliki cerita tersendiri, dan bagi saya, perjalanan ke Surabaya adalah salah satu yang penuh nostalgia.
Dari menginap di hotel Ibis pada tahun 2000 hingga penjelajahan kota pada 2007, setiap momen di Surabaya adalah bagian dari perjalanan hidup yang tak terlupakan.
Menginap di Hotel Ibis: Sebuah Pengalaman Mewah
Pada tahun 2000, ketika usia saya masih 19 tahun, saya berkesempatan menikmati kemewahan hotel Ibis di Surabaya saat PON 2000. Tahun 2007 silam, saya sempat ke Surabaya, tapi tak menginap di Ibis.
Setelah 12 tahun berlalu, saya kembali menginap di hotel yang sama sebelum melanjutkan perjalanan ke Lombok.
Meskipun tiba di Surabaya larut malam karena delay penerbangan, kenangan indah tetap terasa saat beristirahat di hotel tersebut.
Menjelajah Pagi Hari di Sekitar Hotel Ibis
Menikmati Udara Pagi di Surabaya
Keesokan paginya, saya memanfaatkan waktu yang tersisa hingga tengah hari untuk berjalan-jalan di sekitar hotel Ibis. Udara pagi Surabaya yang segar mengiringi langkah kaki saya menuju salah satu tempat bersejarah di kota ini, Jembatan Merah.
Jembatan Merah: Saksi Bisu Perjuangan Bangsa
Sejarah Jembatan Merah
Jembatan Merah adalah saksi bisu perjuangan bangsa Indonesia melawan kolonialisme Belanda. Jembatan ini memiliki nilai sejarah yang penting dan menjadi simbol perlawanan rakyat Surabaya. Mengunjungi Jembatan Merah membawa saya kembali mengenang masa-masa heroik dalam sejarah Indonesia.
Kia-Kia: Surga Kuliner Pecinan Surabaya
Sejarah dan Keunikan Kia-Kia
Tepat di seberang Jembatan Merah, terdapat kawasan yang sangat terkenal, terutama pada malam hari. Tempat ini dikenal dengan nama Kia-Kia, yang berarti “jalan-jalan”.
Menurut cerita, kawasan ini dinamakan Jalan Kembang Jepun karena ada keluarga Jepang dengan anak gadis yang sangat cantik, sehingga dikenal sebagai ‘Kembang Jepun’.
Kuliner di Kia-Kia
Kia-Kia adalah pusat berkumpulnya etnis Tionghoa di Surabaya, dan menjadi surga kuliner dengan berbagai masakan China yang menggugah selera. Berjalan-jalan di kawasan ini, saya menikmati berbagai hidangan lezat yang menggambarkan kekayaan budaya Tionghoa di Surabaya.
Tips Menjelajahi Surabaya
Waktu Terbaik untuk Berkunjung
1. Pagi Hari
Menikmati udara segar dan ketenangan pagi sebelum keramaian.
2. Malam Hari
Terutama untuk mengunjungi kawasan Kia-Kia yang hidup dengan berbagai aktivitas dan kuliner malam.
Persiapan dan Perlengkapan Nostalgia di Surabaya
1. Pakaian Nyaman
Kenakan pakaian yang nyaman untuk berjalan kaki.
2. Kamera
Jangan lupa membawa kamera atau smartphone untuk mengabadikan momen-momen indah.
3. Uang Tunai
Bawa uang tunai untuk membeli makanan dan suvenir di kawasan Kia-Kia.
Keamanan dan Kenyamanan
1. Tetap Waspada
Meskipun Surabaya relatif aman, tetap waspada terhadap barang bawaan kita.
2. Jaga Kebersihan
Pastikan untuk membuang sampah pada tempatnya dan menjaga kebersihan lingkungan.
Yuk Nostalgia di Surabaya
Surabaya bukan hanya kota dengan bangunan modern dan pusat bisnis, tetapi juga tempat yang penuh dengan kenangan dan sejarah. Dari Jembatan Merah hingga kawasan Kia-Kia, setiap sudut kota ini menyimpan cerita yang berharga.
Nah dengan berjalan kaki menikmati suasana kota, kita dapat merasakan nostalgia dan mengenang masa lalu yang indah di Surabaya.
Related Posts
- 74
- 71
- 69
- 67
- 65
waaah.. kalo ke surabaya lagi kabari yaaaa.saya orang sby
salam kenal mbak…
saya suka blog nya
Salam kenal juga ya, semoga nanti ke Surabaya lagi ya