Hubungan saudara kandung sangat kuat, ibarat memutus aliran air, sehingga betapapun keras berusaha untuk menghilangkan ikatan persaudaraan kandung, tetap ada hubungan darah.
Hubungan darah itu, yang tidak ada bekasnya, karena tentu saja tidak ada bekas saudara kan, bekas kakak, bekas adik. Hahhahahah… sama seperti tidak ada bekas ayah ataupun bekas ibu. Seperti itulah ikatan pertalian saudara kandung.
Betapapun kita berselisih paham, selayaknya kita menyadari akan hal tersebut. Terkadang ada yang melupakan ikatan persaudaraan satu darah, ada yang tega membunuh saudara kandungnya sendiri, hanya karena selisih paham.
Padahal permasalahan tersebut terkadang masih bisa diselesaikan dengan berdialog.
Waduh… kepanjangan nih petuahnya, maksudnya ni mo curhat, nih gara-gara tulisan ibu yang ditempelkan di lemari buku.
Hanya gara – gara keputusan adikku untuk mundur dari bisnis yang kita jalankan dan lebih memilih orang lain, akhirnya diriku bersikap profesional, apapun yang berhubungan dengan bisnis diriku, tidak boleh diotak – atik ama dia lagi.
Dan karena adik bungsuku ini terus mengganggu alat bisnisku, diriku menuliskan untuk berlaku profesional, tapi apa mau dikata dia tidak mengerti apa yang kutuliskan, sampai akhirnya aku berbicara ama dia dan rekanannya, untuk berlaku profesional.
Karena rekanannya termasuk orang koleris (super ngotot) dan memaksa diriku (aku yang paling tidak suka dipaksa) aku berkata tidak ada hubungan dia mau pindah ke bisnis siapa dan ikut siapa, tapi karena dia menggunakan alat bisnisku dan itu yang harus yang diperhatikan dan berlaku profesional.
Dan aku lebih memilih untuk meninggalkan mereka berdua. Keesokan harinya aku melihat ada tulisan yang menempel di lemari bukuku. “Saudara Tetap Saudara, Tidak ada yang bisa memutuskan tali saudara kandung, Walaupun Hubungan Bisnis sekalipun “.
Akhirnya aku bertanya pada ibu, dan beliau berkata karena Ayah yang berkata hubungan diriku dan adikku menjadi tidak sehat karena hal tersebut, kita semua akhirnya tertawa, karena sebenarnya tidak terjadi apapun.
Ya karena Saudara tetap Saudara.
Karena keluarga kita adalah hal terpenting dalam hidup ini, dari mereka kita lahir menjadi seperti saat ini, mereka yang menguatkan kita, adik, kakak, ayah dan ibu, kasih sayang mereka yang membuat kita menjadi besar dan hebat.
”Terimakasih ya dek, sekarang dirimu semakin memotivasi kakak untuk menjadi yang terbaik dan memberikan yang terbaik untuk keluarga kita.
Teruntuk ibu tercinta terima kasih karena telah menyampaikan hikmah-hikmah kehidupan dengan kalimat-kalimat terindah.
Saat kita merenungkan apa arti saudara kandung bagi kita, mari kita yakinkan diri bahwa merekalah orang-orang pertama yang paling berjasa dalam kehidupan kita, tidak ada bentuk pamrih dan terus memberikan motivasi dengan cinta dan kasih sayang.
Lakukan yang terbaik untuk orang – orang yang anda cintai, sebelum anda terlambat.
Snang berkenalan dengan anda,,,,
knalkan nama saya ifa……….
comments aku yach di blog aku :
niefha.wordpress.com
saya masih pelajar loch mbak
saya hanya ingin mencari teman saja, boleh kan?
subhnAllah,, enaknya kalo punya kk perempuan kayak mbak suzan 🙂