Progress LRT Palembang Sumsel

Views: 297

Saya beruntung bisa mengunjungi alias site visit proyek pembangunan Light Rail Transit (LRT) Sumsel bersama SSCI Palembang Garuda Infrastructure, pada Kamis, 15 Maret 2018. Hujan deras mengguyur Palembang sejak Kamis dini hari. Hari itu saya diingatkan untuk tiba di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang maksimal pukul 08.30 WIB.

Selama ini saya tidak pernah melakukan tugas liputan tentang LRT jadi saya merasa sangat excited sekali bisa diundang site visit. Sebelumnya saya mendapatkan undangan di Jakarta bertemu dengan Menteri Perhubungan, Budi Karya Samadi langsung, namun sayangnya saya sedang berada di Jepang.

Sebelumnya kami terlebih dahulu diterima oleh PPK LRT Sumsel, Suranto bersama Sekretaris Dinas Perhubungan Sumsel, Uzirman Irwandi. Kami diberikan informasi awal tentang pembangunan LRT ini.

Sky Bridge Bandara SMB II

Setelah mendapatkan pengarahan kami pun diajak langsung mengunjungi Sky Bridge Bandara SMB II Palembang. Kami dibatasi per group dengan 6 orang karena keterbatasan APD. Sky bridge ini adalah jembatan penghubung antara terminal Bandara SMB II ke Stasiun Light Rail Transit Palembang. Progres pembangunannya sendiri sudahmencapai 88 persen dan ditargetkan selesai pada April 2018 mendatang. Dan direncanakan pada bulan Mei dan Juni sudah tinggal proses finishing.

Skybridge ini terdiri dari 3 lantai dan dilengkapi dengan lift, travelator, eskalatato dan tangga manual. Disetiap lantai sudah dilengkapi dengan toilet termasuk toilet untuk kaum difabel. Tidak kalah menariknya, nantinya sky bridge ini juga dilengkapi dengan area komersial, ada outlet ritel dan food and beverage serta pantry.

LRT sendiri merupakan moda transportasi resmi pada perhelatan Asian Games 2018, 18 Agustus mendatang. Sehingga proyek pembangunan ini terus dikebut pengerjaannya termasuk juga pembangunan Skybridge. Manager of View Project Implementation Unit, Khaerul Asidiqi, saat ini pihaknya sedang melakukan pekerjaan finishing arsitektural, pengecatan, pemasangan acp, termasuk mechanical electrical, untuk kelistrikan.

Kenapa disebut LRT Sumsel

Kenapa disebut LRT Sumsel bukan LRT Palembang karena LRT ini menghubungkan 2 wilayah yakni Kota Palembang dan Kabupaten Banyuasin. LRT sepanjang 24,5km dibangun oleh PT Waskita Karya menghubungkan Bandara SMB II Palembang dan Jakabaring Sport City.

Setelah makan siang kami langsung menuju Stasiun LRT Jakabaring, yang merupakan termasuk di pembangunan LRT Zona 5. Progres pembangunan lightrail transit secara keseluruhan di zona 5 ini termasuk yang paling cepat diantara stasiun yang lain. Pasalnya tidak terlalu banyak kendala, seperti lalu lintas yang tidak terlalu padat sehingga bisa bekerja siang dan malam.

Menurut Kepala Divisi Jaringan Stasiun Dan Depo Lrt, Yanril Hans Haigman, hingga saat ini pembangunan zona 5 ini sudah mencapai 85 persen, dengan seluruh rel sudah terpasang dan tersambung. Karena pembangunan di zona 5 ini sudah hampir selesai, pihaknya fokus ke pembangunan depo jakabaring yang baru mencapai 40 persen.

Selain itu pihaknya sedang menyelesaikan sistem mechanical dan eletrcical di zona 5. Saat ini kedua trapo sudah dipasang di Stasiun Jakabaring dan saat ini sudah dipasang di dalam depo terakhir, untuk menyalurkan listrik dengan tegangan 750 volt diesel ampere.

Suplai listrik untuk LRT ini berasal Pembangkit Listrik Jakabaring yang tanpa henti menyuplai kebutuhan listrik untuk LRT. Sehingga saat proses uji coba jaringan kelistrikan ini diharapkan segera selesai.

Untuk mengambil foto ini, saya berdiri diatas railway LRT Sumsel

Foto ini menjadi momen berharga karena kalau LRT sudah beroperasional tidak bisa foto seperti ini ya. Apalagi jalur ini akan mendapatkan aliran listrik 750 V DC dari pembangkit listrik Jakabaring.

Ada 2 jalur rail artinya nanti ada 2 jalur kereta yang akan melayani penumpang dari Bandara SMB II Palembang dan Jakabaring Sport City. LRT ini melalui 13 stasiun dan 1 Depo. Nantinya LRT ini akan beroperasi selama 18 jam mulai pukul 4 pagi.

LRT Sumsel ini sendiri akan mendapatkan rekor MURI karena merupakan pembangunan LRT pertama di Indonesia yang paling cepat pengerjaannya.

LRT sendiri merupakan kereta api ringan dan tidak berkecepatan tinggi, hanya 30-40 kilometer per jam. LRT digunakan sebagai alat transportasi massal yang biasa dioperasikan dikawasan perkotaan. Kereta LRT ini juga dapat dikendalikan dengan sistem otomatis sehingga tidak harus menggunakan operator atau masinis seperti KRL.

Nantinya jarak tempuh dari Bandara SMB II Palembang menuju Jakabaring Sport City membutuhkan waktu maksimal sekitar 45 menit. Jadi tidak sabar ya untuk mencoba LRT ini.

17 thoughts on “Progress LRT Palembang Sumsel”

  1. Wah aku baru tau nih di Palembang mau ada LRT juga. Semoga lancar pembangunannya jadi masyarakat Palembang bisa makin banyak pilihan transportasi umumnya ^^

    xoxo,
    The Wonderland by Kartikaryani

    Reply

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Translate »
HTML Snippets Powered By : XYZScripts.com