Ketika Menikah Jadi Pilihan

Awalnya bingung juga ketika disarankan untuk membeli buku pernikahan karena jujur selama ini tidak pernah terpikirkan untuk membaca buku pernikahan.

Meski memiliki keinginan yang sangat besar 😀 untuk menikah  huehehehehehhe…

Sewaktu pergi ke toko buku … ( gak boleh sebut merek :D) akhirnya hati terpaut di buku ini “Ketika Menikah Jadi Pilihan”.

Berdasarkan referensinya

Sudah saatnya menikah bagi yang belum menikah. Sudah saatnya hidup bahagia yang sudah menikah. Sudah saatnya bersikap bijak bagi yang sudah menjadi orang tua. Semua itu merupakan proses perjalanan hidup yang ideal dalam bingkai pernikahan.

Pernikahan memang impian semua remaja. Kebahagiaan memang impian setiap pasangan hidup. keharmonisan memang impian setiap keluarga. Saat seseorang telah menemukan calon pendamping hidup, dia layak gelisah dan cemas atas hidup baru yang akan dijalaninya.

Saat sepasang pengantin mulai mengarungi bahtera rumah tangga, mereka pasti berpikir keras dan berharap mendapat kehidupan yang lebih baik. saat orang tua memiliki keturunan, mereka pasti berpikir cemas untuk kebahagiaan anak-anaknya.

Kegelisahan, harapan, dan kecemasan itu tidak akan berlarut-larut kalau mereka menemukan jalan untuk mengatasainya. Semua pasti ada solusinya. Bagi yang hendak menikah dan tidak ingin kecewa dia harus memahami terlebih dahulu sendi-sendi pernikahan.

Bagi pasangan yang ingin hidup ideal sampai akhir hayat, mereka harus mengerti cara berumah tangga yang baik. Bagi yang sudah menjadi orang tua, mereka harus bisa bersikap bijak dalam mengatur rumah tangganya.

Ada kata – kata yang sangat menohok dibuku ini “Tidak sempurna ibadah seseorang sehingga dia menikah”. Cukup lama juga memahami makna dari ucapan Ibnu Abbas ini.

Selain itu yang menarik adalah Islam menganjurkan kaum pria untuk memilih pasangan hidup dengan baik dan memberikan beberapa dasar, prinsip, dan kaidah yang mendalam, serta mengajaknya menempuh jalan tersebut, dan memintanya memelihara hal tersebut.

Meski hati ini diliputi kegelisahan dan kekhawatiran karena di usia sekarang masih belum menikah, namun diri ini bersyukur ternyata Allah lebih sayang lagi memberikan pelajaran hidup.

Karena Allah Maha Tahu yang terbaik untuk kita, umat-Nya.  Allah tidak memberi apa yang kita harapkan. Tapi Ia memberi apa yang kita perlukan. Kadang kita sedih, kecewa, terluka. Tapi jauh di atas segalanya, Ia sedang merajut yang terbaik untuk kehidupan kita.

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui” (QS Al Baqoroh : 216).

Kini mari teruskan berdo’a dan berusaha memperbaiki diri, do’a kita pasti dikabulkan hanya saja Allah tahu waktu terbaik untuk mengabulkan do’a tersebut.

3 thoughts on “Ketika Menikah Jadi Pilihan”

  1. “Karena Allah Maha Tahu yang terbaik untuk kita, umat-Nya. Allah tidak memberi apa yang kita harapkan. Tapi Ia memberi apa yang kita perlukan. Kadang kita sedih, kecewa, terluka. Tapi jauh di atas segalanya, Ia sedang merajut yang terbaik untuk kehidupan kita.”

    Saya suka sekali dengan kalimat itu… bener bgt!!!
    Dan setelah membacanya saya jadi terhibur sebagai lajang yang belum menikah diusia yang sudah pantas menikah…

    Btw, bantuin PT ya….

    Reply

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Translate »
HTML Snippets Powered By : XYZScripts.com