Kekayaan kuliner Palembang membuat Batiqa Hotel Palembang ingin memberikan satu legacy dalam bentuk kuliner. Batiqa Hotels pun semakin menegaskan posisinya sebagai hotel yang dekat dengan kehidupan kaum milenial dengan meluncurkan vlog berjudul Foodprints di Fresqa Bistro BATIQA Hotel Palembang pada Jumat, 26 April 2019.
Kota Palembang dengan kekayaan kulinernya menjadikan Batiqa Hotels memilih kota pempek ini sebagai tempat dilaunchingnya kanal vlog milik hotel dengan ciri khas Batik ini.
Foodprints menyajikan konten-konten informatif yang membahas kuliner Indonesia dan dapat disaksikan melalui kanal media sosial resmi milik BATIQA Hotels. Pada saat diluncurkan, pihak BATIQA Hotels menunjukkan cuplikan dari episode pertama yang membahas kuliner tradisional Palembang, yaitu pempek dan pindang.
David Patrick Ramon selaku Corporate Chef BATIQA Hotels dipilih sebagai pembawa acara dari vlog kuliner perdana yang dimiliki BATIQA Hotels tersebut. Sebagai pembawa acara, Patrick menjelajahi beberapa lokasi kuliner kenamaan di Palembang untuk mencicipi lezatnya panganan tradisional negeri Sriwijaya tersebut.
Selain itu, Patrick juga melihat proses pembuatan makanan yang ternyata tidak semudah yang kita bayangkan. Michael Makaminan selaku Brand Manager BATIQA Hotels menjelaskan arti dari nama Foodprints yang merupakan istilah slang dari kata foodprints yang berarti jejak langkah.
Michael juga menambahkan bahwa Foodprints merupakan kanal untuk mengkomunikasikan salah satu layanan dari 5 senses of BATIQA yang meliputi taste, scent, sight, touch, dan sound. “Sense yang dimunculkan dalam program Foodprints adalah taste.
Acara peluncuran tersebut juga mengundang beberapa praktisi kuliner tradisional Palembang yang ditemui Patrick selama kegiatan pengambilan gambar berlangsung.
Mereka diundang untuk menyaksikan bagaimana Patrick merekonstruksi beberapa menu tradisional Palembang menjadi makanan fine dining. Total ada 4 menu yang disuguhkan Patrick yaitu rendang balado, deconstruction pempek, pansiered patin fish with consome pindang, dan lapis kojo butter crumble green tea sorbet & lemon touille. Palembang terpilih menjadi kota tempat di launchingnya Batiqa Food Print with Chef Patrick Ramon ini.
Tampilan pempek yang hanya dimakan secara sederhana menjadi satu appetizer yang menggoda selera dalam Deconstruction Pempek. Menu satu ini menyajikan pempek dalam cara yang berbeda, balutan pempek dibuat menjadi lebih lembut dan cuko yang diubah menjadi lebih kental tidak hanya ada rasa pedas namun ada juga rasa manis karamel.
Begitupun menu utama khas Palembang, Pindang menjadi salah satu yang diexplore dengan rasa yang lebih berbeda menjadi main course dalam menu Pansiered Patin Fish with Consome Pindang. Sajian menu pindang patin diubah menjadi menu yang sangat light dan tanpa kuah berminyak layaknya pindang patin.
Ikan patin diasapkan terlebih dahulu dengan menggunakan sabut kelapa. Pindang yang memiliki kuah yang banyak diubah menjadi sauce dan kuah yang sangat sedikit. Tidak hanya ada daun kemangi, menu ini juga dlengkapi dengan tempe crumble alias kering tempe yang renyah.
Pansiered Patin Fish With Consome Pindang
Menu satu ini disajikan dengan nasi uduk yang menjadikan ikan Patin asap ini semakin nikmat disantap. Kami sendiri hanya menikmati dalam porsi kecil, nantinya menu ini bisa dinikmati dalam ukuran yang lebih besar di Fresqa Bistro Batiqa Hotel Palembang.
Dan menu terakhir yang kami santap adalah dessert “Lapis Kojo Butter Crumble Green Tea Sorbet and Lemon Tuille” . Menu ini menampilkan potongan Lapis Kojo yang biasanya hanya langsung disantap langsung namun kini disajikan menjadi dessert yang menggoda selera dengan green tea sorbet.
Rasa yang ditawarkan oleh Batiqa Hotels ini dalam Batiqa Foodprints ini menjadi menu yang bisa dinikmati dalam fine dining nantinya di Fresca Bistro Batiqa Hotel Palembang.
Keempat menu ini disajikan dengan tampilan yang cantik dan elegan ala restoran fine dining tanpa kehilangan identitasnya. Walaupun Patrick menyajikan dengan tampilan fine dining, saya tetap mempertahankan keautentikan rasa dari masing-masing makanan.
Itulah sebabnya Patrick mengundang beberapa pengusaha kuliner tradisional Palembang untuk mencicipi olahan makanan yang saya buat untuk memastikannya. Patrick menambahkan bahwa BATIQA Hotels juga berencana untuk menjual menu-menu tradisional ala fine dining tersebut di Fresqa Bistro.
Hampir tidak percaya ternyata tampilan makanan tradisional berubah 100 persen . Lebih menggugah . Mpo harus belajar nih sama Batiqa Foodprint. Biar ciamik saat di foto.
aku salfok sama tattoo chefnya heheee btw aku bingung kenapa makanan hasil chef selalu sedikit porsinya, tapi indah dipandang 🙂 kan ga kenyang ya mba
Makanannya bikin mupeng banget apalagi pas puasa begini.. Makin pengen nyoba
porsinya bikin gemesh yaa, imut-imut bikin minta nambah hahahaa, kalau aku ngga bakal cukup dikasih pempek dengan porsi segitu, mana keliatannya enak banget setelah dimodif 🙂
Pempek bisa dijadiin kayak tipikal makanan tampilan fine dining gini super banget jadi ngiler ini
Whua keren banget, kuliner khas Palembang disajikan dengab cantik dengan ala cuisine resto, program foodprint memang bagus menjadikan wisata kuliner Palembang makin dikenal luas
Luarbiasa, kuliner khas lembang bisa disajikan sangat menarik dan tentunya menggiurkan dengan rasa yang enak banget.
Waah…platingnya mesti teliti dan perlahan yaa..
Makan sehat itu…gak kenyang.
Hehehee…Batiqa Hotel benar-benar membuat orang makin cinta dengan kuliner khas Palembang.
Wow, keren ya vlog nya foodprinting, slang dari jejak langkah. Wah bisa ae nih wkwk. Aku kroncongan pas liat patin nih mba, kalo pempek, d kuahin cuko aja udah endeus. Semoga bisa k Palembang hehe
Seneng deh kalo liat para chef itu beraksi, sambil berpikir dalam hati, koq bisa ya? Hehehe. Plattingnya mesti sama gitu ya.
Suka seneng sama hasil platting para chef di hotel – hotel, menarik. Eh saya jadi gagal fokus sama makanannya deh.
Seru banget kak bisa liat prosesnya. Ternyata susah nya bikin makanan yang cantik-cantik gini, butuh effort gede..
cakeep banget platingnya mbaa.. kebayang seru dan enaaak pasti makanan hang dicoba. Rame-rame lagiii ya mbaa
seru banget acaranya, apalagi dengan chef yang handal gitu, itu kebayang sih enaknya makanannya. jadi ngiler sayah
Salah fokus ngeliatin si mas Chefnya mba, suka salut deh kalo ada cowok pinter masak kayak chef yang satu ini hihi