Alangkah menyenangkan bisa melihat nama sendiri tertulis di satu buku dan pastinya hal tersebut menjadi kebahagiaan tersendiri. Sistem penerbitan buku yang konvensional saat ini memang membutuhkan waktu lebih lama untuk bisa mendapatkan buku diterbitkan oleh penerbit besar.
Mulai dari tenggang waktu yang cukup lama, hingga penolakan yang dilakukan oleh para penerbit. Belum lagi ditoleh naskah buku kita sudah dibuang ke kotak sampah 🙁 .
Saya pun memilih menerbitkan buku secara sendiri, alasannya untuk melatih mental saya hingga nanti naskah saya diterima dan diminta oleh para penerbit besar itu 🙂 . Selain itu saya menyadari kualitas saya dalam menulis juga masih sangat rendah, jadi saya harus juga melatih kemampuan menulis saya tersebut.
Pada Minggu (11/03/2011) kemarin saya bersama 16 penulis lain di Nulis Buku CLub Palembang me-launching buku bersama. Ini kali ketiga launching yang dilakukan NBC Palembang.
Saya pun me-launching Secangkir Kopi, buku ke-2 dan Pelangi Setelah Hujan, buku ke-3 saya. Acara ini dilakukan di Redberry Concept, Jalan Demang Lebar Daun Palembang. Bahkan special-nya acara yang dilakukan bersama dengan peringatan HUT ke -1 tahun NBC Palembang ini dihadiri langsung oleh founder NulisBuku.com Aulia Halimatusa’diah a.k.a Salsabeela a.k.a Ollie.
Secangkir Kopi adalah antologi cerita, prosa dan tulisan yang beberapa tahun terakhir ini saya buat. Sedangkan Pelangi Setelah Hujan adalah novel, naskah ini sudah tersimpan 4 tahun di hard disk. Meski naskah lama tapi hanya 30 persen yang diambil dan sisanya merupakan tulisan baru.
Alhamdulillah akhirnya launching buku tersebut berjalan sukses dan lancar jaya. Terima kasih untuk semua teman-teman yang sudah menyempatkan hadir dan membeli buku saya *-kalian baik sekali – peluk-*
Rasa syukur tak terhingga kuucapkan kepada sang Khalik yang senantiasa memberikan diri ini kesempatan untuk terus berkarya dan berbuat lebih baik lagi dari hari ke hari. Aamiin.