Rumah adat Pali adalah salah satu destinasi wisata yang dapat dikunjungi jika wisata di Pali. Berkunjung ke rumah adat ini memberikan saya wawasan yang mendalam tentang kekayaan budaya Sumatra Selatan.
Rumah adat ini adalah bukti jejak sejarah arsitektur tradisional Sumatera Selatan. Ada keunikan tersendiri dari rumah adat Pali ini, apalagi dengan sejarah, bentuk arsitektur, memiliki filosofi yang mendalam.
Wisata Rumah Adat Pali
Ketika saya mengunjungi Pali, sebuah kabupaten di Sumatera Selatan, saya terpukau oleh keindahan dan kekayaan budaya yang dimiliki oleh masyarakat setempat. Salah satu yang paling menarik perhatian saya adalah rumah adat Pali. Bangunan ini tidak hanya memikat secara visual, tetapi juga sarat akan sejarah dan filosofi yang mendalam.
Sejarah Rumah Adat Pali
Rumah adat Pali merupakan cerminan dari kehidupan masyarakat Pali yang penuh dengan nilai-nilai tradisi dan kearifan lokal. Sejarah rumah adat ini dapat ditelusuri hingga ratusan tahun yang lalu. Masyarakat Pali pertama kali mendirikan rumah dengan desain yang harmonis dengan alam sekitarnya. Rumah ini dibangun menggunakan bahan-bahan alami seperti kayu, bambu, dan ijuk, yang semuanya dapat ditemukan dengan mudah di lingkungan setempat.
Pada masa lalu, rumah adat Pali tidak hanya berfungsi sebagai tempat tinggal, tetapi juga sebagai pusat kehidupan sosial dan budaya masyarakat. Rumah ini sering digunakan untuk berbagai kegiatan adat, seperti upacara pernikahan, acara syukuran, dan pertemuan masyarakat. Dengan demikian, rumah adat Pali menjadi simbol identitas dan kebanggaan masyarakat Pali.
Melihat Bangunan Rumah Adat Pali
Pemerintah Kabupaten Pali membangun replika rumah adat Pali pada tahun 2013. Rumah yang berbentuk Limas ini berada di Jalan Merdeka Kelurahan Handayani Mulya Pali dan kini menjadi icon pariwisata baru. Bagi masyarakat Bumi Serepat Serasan sebutan Pali, rumah adat ini mengandung filosofis dari hiasan ukiran hingga struktur bangunannya.
Saat memasuki bangunan rumah yang disangga tiang setinggi 1.5 meter dari permukaan tanah. Seperti rumah limas pada umumnya, rumah ini punya lima tingkatan dengan fungsi ruangan beda-beda.
Rumah yang dibangun dengan kayu ditambah ornamen ukiran kayu jati yang begitu memikat. Kekuatan dan kekayaan budaya tercermin dari bangunan ini.
Bentuk dan Arsitektur Rumah
Bentuk rumah adat Pali sangat khas dan mencerminkan filosofi hidup masyarakat Pali yang sederhana namun penuh makna. Rumah ini biasanya berbentuk panggung dengan tiang-tiang tinggi yang menopang bangunan utama.
Bagian atap rumah memiliki bentuk melengkung, yang sering kali dihiasi dengan ukiran-ukiran indah yang mengandung makna filosofis. Atap yang melengkung ini, selain berfungsi sebagai peneduh dari terik matahari dan hujan, juga melambangkan tangan yang terangkat berdoa kepada Yang Maha Kuasa, sebagai ungkapan syukur dan harapan.
Pada bagian depan di luar rumah terdapat serambi dengan dinding kayu kerang-kerang (artinya jarang-jarang). Nuansa sejuk alami dan terang dari sinar matahari saat di siang hari. Hal ini membuat yang didalam rumah bisa melihat dengan leluasa pemandangan di luar rumah.
Di bagian dalam rumah, bangunan rumah ini dibuat tanpa sekat dan bertingkat-tingkat sesuai fungsi masing-masing ruang. Di bagian dalam rumah ada kamar dan dapur di bagian belakang.
Ruangan di dalam rumah dibagi menjadi beberapa bagian yang memiliki fungsi masing-masing, seperti ruang tamu, ruang keluarga, dan ruang tidur. Setiap ruangan dirancang dengan mempertimbangkan kenyamanan dan keharmonisan antara manusia dan alam.
Filosofi Rumah Adat Pali
Filosofi yang terkandung dalam rumah adat Pali sangat erat kaitannya dengan kehidupan masyarakat yang menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan, gotong royong, dan hubungan harmonis dengan alam. Tiang-tiang yang menyangga rumah melambangkan kekuatan dan keteguhan masyarakat dalam menghadapi berbagai tantangan hidup. Sementara itu, penggunaan bahan-bahan alami mencerminkan rasa syukur dan kepedulian terhadap lingkungan.
Selain itu, rumah adat Pali juga memiliki makna spiritual yang mendalam. Setiap elemen bangunan, mulai dari atap hingga lantai, memiliki simbolisme yang berkaitan dengan kehidupan dan kepercayaan masyarakat Pali. Misalnya, atap yang melengkung ke atas melambangkan hubungan manusia dengan Tuhan, sementara lantai yang ditinggikan melambangkan pemisahan antara dunia manusia dan dunia roh.
Harga Tiket Masuk (HTM) dan Informasi Wisata
Bagi pengunjung yang ingin melihat langsung rumah adat Pali dan mendalami filosofi di balik arsitekturnya, bisa langsung datang ya. Di rumah ini juga dipamerkan aneka baju adat Pali. Mulai dari batik Pali hingga pakaian pengantin adat Pali.
Rumah Adat Pali ini dibuka untuk umum, gratis ya, tidak ada biaya, setiap hari Senin-Jumat mulai dari pukul 09.00 – 17.00 WIB. Lokasi rumah adat Pali bersebelahan dengan Gedung Dekranasda Pali, bagian dari kompleks wisata budaya, disini pengunjung dapat belajar lebih banyak tentang kebudayaan dan tradisi lokal.
Menikmati Jejak Sejarah Wisata Rumah Adat Pali
Mengunjungi rumah adat Pali dan Gedung Dekranasda Pali adalah sebuah pengalaman yang tak terlupakan. Ini bukan hanya tentang menikmati keindahan budaya lokal, tetapi juga tentang memahami dan meresapi nilai-nilai kehidupan yang terkandung dalam setiap kerajinan yang dihasilkan. Rumah ini tidak hanya indah secara arsitektur, tetapi juga sarat akan nilai-nilai kehidupan yang masih dipegang teguh oleh masyarakat Pali hingga saat ini.
Bagi yang yang tertarik dengan sejarah dan budaya lokal, rumah adat Pali adalah destinasi yang wajib dikunjungi. Jika berkunjung ke Pali, jangan lewatkan kesempatan untuk merasakan sendiri keajaiban budaya yang masih terjaga dengan baik di sini.
Untuk informasi lebih banyak tentang cerita perjalanan, tips hingga review akomodasi dan transportasi, langsung saja kunjungi kategori Travel di sini ya.
Related Posts
- 63
- 62
- 59
- 59
- 59