Judul Buku : Padang Bulan
Penulis :Andrea Hirata
Penerbit : Bentang Pustaka
Jumlah Halaman : 254 Halaman
Harga : Rp 76.500
ISBN : 9786028811095
My rating :3 of 5 stars
Buku ini menceritakan tentang kisah cinta Ikal dan A Ling. Namun diawal kita akan diperkenalkan dengan sosok Enong, panggilan sayang untuk anak perempuan. Siswa kelas enam SD dan selalu menjadi juara kelas sejak kelas satu. Pelajaran favoritnya adalah bahasa Inggris dan bercita-cita menjadi guru seperti Bu Nizam. Kehidupan Enong yang sederhana dan manis berubah seratus delapan puluh derajat saat ia kehilangan ayah tercintanya.
Enong menyemangati dirinya dengan 3 kata ‘ Sacrifice, honesty, dan freedom’ dengan nyanyian if you are happy and you know it, clap your hands. Jika tidak bersedih atas sebuah kehilangan menimbulkan perasaan bersalah, hal itu merupakan kesalahan baru sebab kesedihan harusnya menjadi bagian dari kebenaran.
Andrea tetap menyelipkan humor segar, seperti adanya tokoh Detektif M. Nur yang terobsesi dengan rahasia, spionase, mengintai, menyamar, menyelinap, dan mengendap-endap. Sakit gila nomor 31 dan memiliki burung peliharaan bernama Jose Rizal. Untuk nama ini, aku langsung tersenyum, koq bisa Andrea memberikan nama ini. Ah’ ya sudahlah :D. Tapi yang pasti sosoknya sangat penting dalam membantu urusan percintaan Ikal dengan A Ling yang mengalami pasang surut.
Buku ini menggambarkan betapa besar dan dalamnya cinta Ikal kepada A Ling. Cintanya membawa dalam kegilaan dan kesengsaraan yang tak terbayangkan. Demi meraih (kembali) cinta A Ling, segala upaya dilakukan, tak memperdulikan bahaya hingga menyakiti diri sendiri atau orang lain.
Judul Buku : Cinta di Dalam Gelas
Penulis :Andrea Hirata
Penerbit : Bentang Pustaka
Jumlah Halaman : 270 Halaman
Cinta di Dalam Gelas adalah buku kedua dari Dwilogi Padang Bulan. Bagi yang penasaran dengan siapa sebenarnya Maryamah Karpov. Cepat baca buku ini :D.
Disini Andrea meramu kopi, catur dan kehidupan masyarakat Belitong menjadi satu kesatuan. Bahkan yang mengejutkan adalah sosok Ikal, ternyata memiliki Buku Besar Peminum Kopi. Ada-ada aja ya 😀
Bagi saya dan pecinta kopi inilah minuman ajaib, bahkan para kaum laki-laki itu rela menghabiskan waktu di warung kopi, untuk yang satu ini saya masih tidak habis pikir.
Kembali ke buku Andrea Hirata ini, disini sang penulis menggambarkan cara memegang gelas kopi yang ternyata tak sesederhana yang dibayangkan karena ada makna filosofi yang dalam.
Layaknya laboratorium perilaku, warung kopi seperti ensiklopedia watak seseorang, misalnya:
– Jika memegang di bawah gelas kopi menunjukkan kematangan pendirian dan kebijakan bersikap. Semakin ke atas, semakin besar maknanya.
– Bagi yang memegang gelas kopi dengan ujung jempol dan ujung jari di tengah saja, di bagian tengah gelas, pertanda menderita karena cinta yang bertepuk sebelah tangan.
“Sastra tak ubahnya sepak bola, semua orang pandai membicarakannya, semua orang pandai berkomentar. Dan begitu mudahnya seseorang dapat menyitir perkataan sastrawan besar pada masa listrik belum ditemukan manusia, lalu melemparkannya ke subuah forum, agar ia tampak lihai.” – www.andrea-hirata.com
thx utk reviewnya. harganya terlalu mahal, jadi saya mengurungkan niat utk membelinya kemarin.
semoga uangnya cukup untuk beli bukunya, atau pinjam baca dari teman yang sudah punya 😀
belum baca bukunya zan 😀