Spektakuler, luar biasa dan menarik. Itulah yang bisa diungkapkan. Impian menonton jazz festival di Palembang dengan bintang tamu musisi internasional terwujud. Setelah lebih dari 7 tahun berharap bisa menonton festival jazz di Palembang, akhirnya Palembang kini memiliki event jazz festival dengan menghadirkan musisi internasional. tajuk Musi Jazz Sriwijaya 2015.
Event jazz festival bertajuk Musi Jazz Sriwijaya 2015 merupakan jazz festival pertama di Palembang yang mengkolaborasikan musik Jazz modern dengan alat musik daerah khas Sumatera Selatan. Kegiatan yang digelar di Palembang Sport and Convention Centre, Selasa (10/03/2015) dibuka dengan tarian daerah LubukLinggau pada pukul 19.00 WIB. Sederet lagu-lagu daerah pun mengalun diantaranya Batang Hari Sembilan hingga Cukmakilang.
Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan menghadirkan musisi lokal, nasional hingga internasional dalam Musi Jazz Sriwijaya 2015 untuk memperkenalkan budaya lokal sekaligus mempromosikan pariwisata Sumsel.
Kegiatan ini dibagi 2 sesi, yakni sesi pertama pukul 17.00 menampilkan musisi jazz lokal. Sesi kedua merupakan sesi puncak yang sangat memanjakan pecinta dan penikmat jazz di Palembang yang bisa menontonnya dengan gratis alias free. Ribuan penonton memadati gedung convention centre yang terletak di Jalan Angkatan 45 Palembang tersebut.
Gitaris terkenal asal Bali, Balawan hadir memukau penonton dengan teknik permainan gitarnya yang luar biasa. Musisi bernama lengkap I Wayan Balawan tampil ditemani Ketut Tarmadi (bass) dan Warman Adhi Sanjaya (drums).
Penonton pun berulang kali memberikan tepuk tangan dengan teknik touch tapping style yang khas dari Balawan. Setelah diajak berkejaran dengan nada, Balawan mengajak penonton bernyanyi lagu Semua Bisa Bilang ciptaan Charles Hutagalung dan lagu What a Wonderfull World karya Louis Armstrong.
Tak kalah menariknya Nana Lee yang memandu acara Musi Jazz Sriwijaya ini pun tampil menyanyikan lagu Sometimes dan memainkan langsungsaxophone-nya. Musi Jazz Sriwijaya ini juga menampilkan legenda jazz wanita, Ermy Kullit yang menyanyikan lagu Kasih dan Pasrah. Lantunan suara Ermy Kulit ini diiringi penampilan CON BRIO Orchestra asal Palembang.
Puncaknya gelaran Musi Jazz Sriwijaya 2015 menghadirkan tamu istimewa musisi Jazz asal Amerika Anthony Stanco Ensemble. Anthony Stanco memainkan terompet-nya dengan sangat ciamik, dari 3 tuts di terompet Anthony berhasil memberikan ribuan nada indah dan memukau penonton.
Anthony dikenal beraliran pure jazz ini sangat interaktif. Demi menyapa seluruh pengunjung di tribun bawah, Anthony pun dengan semangat turun panggung sembari memainkan terompet. Tak lama Marcus Elliot (tenor sax), Paul Bratcher (piano), Sam Copperman (bass) dan Jordan Otto (drums) pun ikut turun panggung menyusul Anthony.
Gubernur Sumsel pun ikut bernyanyi dengan Anthony Stanco Ensemble ini.Lagu What a Wonderful World pun menghibur penonton. Selain itu Anthony juga berkolaborasi dengan musisi lokal CON BRIO Orchestra dengan diiringi Kamsul Harla menyanyikan lagu Ya Saman.
Di akhir penampilannya, Anthony mengaku bangga dengan musisi dan masyarakat Palembang. Menurutnya animo musisi dan masyarakat Palembang jauh lebih baik dari jakarta, bahkan lebih luar biasa. Karena sebelumnya Anthony sempat tampil di Java Jazz 2015 dari 6-8 Maret kemarin.
Setelah selesai perform, kami pun nekat meminta foto bersama dengan Anthony. Hasilnya setelah kami, banyak sekali yang mengikuti jejak sesi foto-foto kami. Apalagi jarang-jarang bisa foto langsung di panggung dengan musisi internasional loh.
Kegiatan Musi Jazz Sriwijaya 2015 ini mampu menarik minat ribuan penonton semoga dapat menjadi event tahunan di Palembang. Sampai Jumpa di Musi Jazz Sriwijaya 2016.
Felt so hopeless looking for answers to my qunneiots…ustil now.