Plesiran di Belitung masih berlanjut. Di malam hari perjalanan dilanjutkan santap malam di Rumah Makan Belitung Timpo Duluk. Suasana jadul terlihat jelas sejak sebelum memasuki rumah makan yang persis berada di pertigaan Jalan Mat Daud, Kampung Parit, Kelurahan Parit, Tanjung Pandan.
http://instagram.com/p/i_Xp9wF-Qm/
Rumah makan ini sebenarnya adalah rumah tradisional khas Belitung yang dibangun sekitar tahun 1945 – 1950. Tak aneh bila didalamnya terdapat pajangan-pajangan benda klasik seperti telepon engkol yang diputar, alat-alat masak tradisional, sepeda onthel yang dipasang sebagai ornament di dinding dan masih banyak lagi peninggalan zaman baheula, dulu kala.
Aneka jenis perabotan tempo dulu menempel di dinding rumah makan ini. Seperti bubu – alat untuk menangkap ikan, nampan, topi pandan, centong, hingga tampah pun dipajang. Semuanya alat tersebut diberi label dan nama alat tersebut dalam bahasa Belitung, sehingga pengunjung bisa mengetahui.
Bahkan ada sepeda onthel yang tergantung didinding. Kesan jadul sangat terasa, makan di meja panjang dengan alas tikar pandan yang menutupi meja, ada lagi corong minyak tanah aluminium yang disulap menjadi tempat tisu. Makan pun dengan suasana yang jadul menggunakan piring seng dan nasi berbungkus daun jati. Hingga aneka jenis masakan rumahan yang tentunya membuat seluruh yang menikmati hidangan merasa seperti di rumah sendiri.
Mulai dari gangan, sup ikan ala Belitong, ada juga ikan bebulus yang digoreng kering, hingga sate ikan, dan aneka jenis masakan lainnya yang sangat menggugah selera. Uniknya masakan disini dimasak saat pengunjung datang, sehingga rasa masakan pun menjadi lebih segar dan enak.
Usai makan sang pemilik memberikan buku berjudul “Gubernur Eko Yang Kukenal” disebelah gubernur yang bersepeda adalah pemilik dari rumah makan ini.