Kisah Semangkuk Zuppa

Cerita dibawah ini semoga bisa menjadi pelajaran bagi pemilik usaha lainnya, karena ingatlah “Pembeli adalah RAJA” . Kisah ini rasanya tak pantas dilakukan oleh pemilik usaha. Berawal dari keisengan meliput outlet Yujitako . Kami pun melirik ke usaha di sebelahnya@MrZuppaPLG .

Saat mereka menolak untuk diliput karena merasa sudah pernah dipublikasikan, saya merasa biasa aja dengan penolakan tersebut. Rencananya saya sudah mau meninggalkan tempat tersebut karena auranya sudah tidak enak. Tapi @itikkecil sudah keburu memesan semangkuk Zuppa soup. Ya, karena merasa tidak enak sudah memesan kami pun menunggu.

Detik berganti menit terus berlalu, hingga waktu menunjukkan 18.30 , azan Maghrib pun sudah terdengar 10 menit sebelumnya. Kami pun mencoba menambah pesanan banana split , saat ditanyakan apakah pesanan zuppa soup sudah selesai atau belum, malah sang pramusaji itu bingung. Akhirnya dia bertanya dengan temannya, eh malah temannya menyuruh menanyakan menu apa yang kita pesan.

Gila aja… sudah menunggu lebih dari setengah jam dan sudah membiarkan panggilan Maghrib demi semangkuk zuppa soup, namun hasilnya tidak ada. Saya pun langsung mengajak @itikkecil pergi dan berlalu dari sana. @itikkecil pun sibuk mengomel, “ini adalah penghinaan besar, saya tidak pernah merasakan terhina seperti ini”.

Aku sibuk dengan pikiranku sendiri sambil mengepal tanganku dan menggeretakkan gigiku “ah, ini adalah kesalahan BESAR, aku terhina sekali…

Inilah mentionku ke @MrZuppaPLG

dear@MrZuppaPLG yang baik sekali, saya merasa tersinggung sekali dengan sikap kalian kemarin sore, soal liputan ditolak tidak menjadi masalah bagi saya, tapi saya merasa tersinggung saat pesanan semangkuk zuppa yang tidak dibuatkan,@itikkecil yang ingin mencoba rasa@MrZuppaPLG terpaksa sangat kecewa dan terhina, karena kita berdua menunggu sekitar setengah jam, pesanan tak kunjung datang, saat dipanggil menambah pesanan, ternyata baru diketahui pesanan zuppa soup itu tidak dibuat, saya merasa sakit hati , jujur … ini adalah penghinaan… padahal kami mau bayar bukan minta gratisan!!! makan di@yujitako milik@yokowacko teman kami sendiri saja bayar, apalagi makan di tempat orang yang belum dikenal sama sekali.

Menurut kalian, apakah tindakan @MrZuppaPLG itu bisa dimaafkan. Saya sih, sekarang tidak akan pernah menoleh tempat itu lagi. Mohon maaf …

18 thoughts on “Kisah Semangkuk Zuppa”

  1. Pingback: Tweets that mention Kisah Semangkuk Zuppa -- Topsy.com
  2. Dear Sdr. Suzan (@suzannita) & Ira (@itikkecil), kami manajement Mr.Zuppa pertama-tama mengucapkan terimakasih atas kunjungannya di Mr Zuppa.

    Atas kejadian dimaksud kami sudah melakukan konfirmasi ke staff Mr Zuppa yg bertugas pd tgl 29/01/11, & menurut saff kami pesanan 1 mangkok zuppa sdri Suzan & Ira tidak sampai ke staff kami, sehingga staff kami tidak membuat kan pesanan yg tidak sampai tsb.

    Atas ketidak sengajaan ini kami manajemen dan jajaran Mr.Zuppa mohon maaf atas kejadian yang tidak mengenakkan tersebut.

    Sekali lagi kami mohon maaf dan mengucapkan terimakasih atas perhatian dr Sdri Suzanita, karena informasi dr mbak Suzanitta sangat berharga bagi kami untuk meningkatkan pelayanan di kemudian hari.

    Peace Mr.Zuppa

    Reply
    • Terima kasih atas perhatiannya, saya agak heran kenapa pesanan kami tidak sampai ke staff-nya, apa mereka tidak heran kami sudah duduk disana lebih dari 30 menit, tapi ya sudahlah … tidak usah mencari siapa yang benar dan salah, sekarang saya sudah tidak memikirkan permasalahan ini.

      Reply
    • wah ternyata, crew PALTV yang syuting di tempat kalian hanya 4 orang, dan kalian membesar-besarkan mengatakan 8 orang, aduh… kurang apa PALTV sama kalian ya… *nepokjidat*

      Reply
  3. Pingback: #24 itikkecil dan yujitako | Itik Kecil
  4. meh, baru warung kecil udah betingkah gitu
    ga bakal mampir kesitu deh kalo ke palembang
    *entah kapan ya hihi*
    dan apapun alasannya
    pembeli tetaplah raja diraja ^^

    Reply
  5. Pingback: Reflection
  6. (o・_・)ノ”(⌣_⌣..)..SäBâR,manusia itu tempatnya alpa, dan jangan terlalu dibesar besar kan, karena saya yakin itu ketidak sengajaan, bukan berniat menghina…

    Reply
  7. Pingback: Reflection |
  8. Pingback: Reflection

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Translate »
HTML Snippets Powered By : XYZScripts.com