Perayaan imlek dan cap go meh di Palembang menjadi daya tarik tersendiri.
Palembang memiliki akulturasi budaya yang sangat kental termasuk budaya Tionghoa. Sebagai kota tertua di dunia dengan rekam jejak Sriwijaya sebagai pusat perdagangan di masa kejayaannya.
Hubungan yang erat dengan warga keturunan Tionghoa sejak zaman Sriwijaya itu sangat jelas terlihat hingga saat ini. Terutama saat perayaan Imlek dan Cap Go Meh di Palembang. Kemeriahan itu tidak hanya tampak dari ornamen Imlek seperti warna merah dan lampion yang menghiasi rumah, pertokoan, mall maupun hotel.
Namun juga kue khas imlek, pertunjukan barongsai maupun atraksi dan festival selama momen merayakan tahun baru. Bahkan saat hari H Imlek, banyak pertokoan yang ada di kota Palembang tutup. Karena notabene pemiliknya adalah warga keturunan Tionghoa yang merayakan Imlek.
Suasana semakin bertambah meriah saat perayaan Cap Go Meh di Palembang. Pasalnya banyak pengunjung datang untuk melakukan ibadah dan ritual Cap Go Meh di Pulau Kemaro. Bahkan pengunjung yang datang tidak hanya berasal dari kota Palembang saja, namun juga luar kota Palembang hingga luar negeri seperti Malaysia, Singapura, Thailand, Taiwan maupun Tiongkok.
Ucapan Imlek pun tidak hanya datang dari etnis tionghoa yang tinggal di Palembang namun juga seluruh masyarakat Palembang dari berbagai kalangan agama.
Kemana saja tempat yang bisa dikunjungi di Palembang saat Imlek dan Cap Go Meh?
1. Pulau Kemaro
Pulau yang berada di tengah sungai Musi ini sangat ramai oleh pengunjung saat imlek dan terutama saat perayaan cap go meh. Adalah pulau Kemaro, berjarak sekitar 6 km dari jembatan ampera. Menuju ke sana bisa lewat benteng kuto besak atau darh daerah PUSRI, menggunakan speedboat atau perahu biasa. Di pulau Kemaro terdapat klenteng yang selalu ramai didatangi saat perayaan imlek. Dan puncaknya adalah saat perayaan cap gomeh. Warga Tionghoa dari berbagai daerah bahkan mancanegara, seperti Singapura, Malaysia dan Hongkong akan melakukan peribadatan di pulau ini. Konon, mereka yang datang ke pulau Kemaro saat perayaan cap gomeh bertujuan untuk melunasi janji dan berdoa untuk jodoh serta rejeki. Pulau ini juga menyimpan cerita cinta. Tentang kisah-kasih putri kerajaan Sriwijaya.
2. Klenteng Dewi Kwan Im
Klenteng Dewi Kwan Im 10 Ulu, Palembang ini adalah salah satu klenteng tertua di Palembang.
Klenteng ini sudah ada sejak tahun 1773 dikenal juga dengan nama Klenteng Tri Dharma Chandra Nadi (Soei Goeat Kiang) .
Ribuan lampion yang mempercantik Klenteng Dewi Kwan Im 10 Ulu, Palembang .
https://www.youtube.com/watch?v=2iXuvfXt-x4
3. Kampung Kapitan
Rumah Kapitan Tjoa Ham Him yang berusia 400-an tahun kini hanya tinggal 2 rumah dari 3 bangunan inti rumah di Kampung Kapitan sedangkan satu rumah sudah habis termakan zaman.
Didalam Kampung kapitan ini, ada 15 bangunan rumah namun tidak semua bergaya China .
Dan ini adalah salah satu tempat yang bisa dikunjungi di Palembang saat Imlek. Kampung Kapitan ini berlokasi di 7 Ulu Palembang. Untuk kesana bisa diakses dengan jalur sungai dengan menggunakan perahu jika naik dari arah ilir di Benteng Kuto Besak. Atau bisa juga dengan perjalanan darat lewat kanan pasar 7 ulu.
https://www.youtube.com/watch?v=PQUok17zHs0&feature=youtu.be
4. Masjid Cheng Ho
Bagi yang beragama Islam, bisa mengunjungi Masjid Cheng Ho Palembang yang terletak di Kompleks Perumahan Amin Mulia, Jakabaring. Masjid berarsitektur yang kental akan nuansa Tiongkok. Masjid yang dibangun atas prakarsa Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Palembang ini bernama lengkap Masjid Al Islam Muhammad Cheng Ho.
Masjid Cheng Ho dibangun dengan latar belakang untuk menjaga hubungan baik antara masyarakat keturunan Tionghoa dengan masyarakat Palembang pada umumnya, selain juga sebagai tempat untuk memperdalam ajaran agama Islam dan memperkenalkannya kepada masyarakat luas.
Digunakannya nama Cheng Ho juga bukan tanpa sebab, Cheng Ho dikenal sebagai panglima angkatan laut Tiongkok dari abad XV. Cheng Ho dipercaya memimpin ekspedisi perdagangan menyusuri wilayah nusantara dengan menggunakan armada yang sangat besar. Meski awalnya perjalanan yang dilakukan Cheng Ho merupakan ekspedisi perdagangan, namun secara tidak langsung dirinya turut memperkenalkan Islam di wilayah yang disinggahinya. Karena perilakunya yang baik dan membawa kedamaian, Cheng Ho mempunyai banyak pengikut.
5. Menikmati Festival Imlek
Bagi yang ingin menikmati nuansa imlek sekaligus kemeriahan Cap Go Meh di Palembang, bisa datang ke Festival Imlek yang digelar di pusat perbelanjaan hingga tempat wisata di Palembang.
Festival Imlek ini digelar mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pelestarian budaya yang berdampak pada sektor ekonomi dan pariwisata.
Ada banyak kegiatan yang bisa dinikmati mulai dari Karnaval Budaya yang menghadirkan aneka seni budaya di Sumatera Selatan. Ada juga Festival Budaya yang menampilkan seni budaya Tionghoa seperti wayang orang ataupun lagu-lagu Tionghoa.
Yang tidak kalah menarik adalah Festival Kuliner yang membuat kita bisa memanjakan lidah dengan aneka makanan khas Imlek hingga Chinese food.
Saat 15 hari perayaan Imlek kita juga bisa menikmati puncak perayaan Cap Go Meh di Pulau Kemaro, Palembang.
Nah makin tidak sabar ya melihat langsung semuanya, siapkan tiket ke Palembang dan segera berwisata di Palembang.