Kalau ada orang yang mempunyai ilmu, namun perilakunya buruk, maka itu semua bisa menjadi satu tanda jika dirinya semakin jauh dari Allah. Ilmu yang dimiliki hanya untuk kesombongan, menipu, hanya sekedar hiasan rumah, dan lebih tragis lagi sebagai media mendapatkan materi sebanyak-banyaknya.
Nabi Muhammad SAW. bersabda, “Barangsiapa yang bertambah ilmunya dan tidak bertambah zuhud dalam masalah dunia, maka ia tidak tambah dari Allah kecuali jauh” (HR. Dailami dari Ali).
Tanda ilmu yang bermafaat tidak lepas dari pengamalan ilmu yang telah diperoleh, disamping menyebarluaskannya kepada orang lain. Apabila seseorang hanya mengajarkan ilmunya kepada orang lain tanpa mengamalkan (melakukannya) ilmu yang dimiliki, ini sama artinya orang tersebut berteori belaka.
“Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan. (QS. Ash-Shaff [61]:3).
Itulah kutipan dari buku Allah Sangat Mencintaiku, Jadi Dosa-Dosa Sedikit Bolehlah… oleh Jamal Ma’mur Asmani
Semakin hari kita semakin sempurna menjelma muslim/muslimah yang semakin pede bahwa Allah teramat mencintai kita, sehingga pasti Allah mengampuni dosa-dosa kita, sehingga kita tak mungkin diazab-Nya dalam neraka, melainkan pasti akan dilimpahi-Nya dengan surga-Nya…
Semakin waktu, kita semakin menganggap enteng setiap dosa yang kita lakukan, dengan keyakinan bahwa Allah pasti akan mengampuni itu semua, karena Allah Maha Pengampun Lagi Maha Penyayang…
Segala yang kita sesali sebagai perbuatan dosa kemarin, kini kembali kita ulangi sekalipun baru saja usai bertaubat dan berjanji tak akan mengulanginya. Karena kita kian pede bahwa Allah sangat mencintai kita, jadi dosa-dosa sedikit nggak apalah…
Dosa-dosa macam berdusta, menipu, menyakiti orang lain, mengkhianati, janji palsu, mengabaikan orang tua, meninggalkan orang dalam kelemahan, kini telah kian sempurna hanya dicap sebagai dosa kecil yang pasti diampuni oleh-Nya karena rasa sayang-Nya pada kita…
Maka jadilah kiya sebagai pendosa lagi. Wahai Saudara, dari manakah engkau yakin sekali Allah sangat menyayangimu dan mengampuni dosa-dosamu? Siapa yang mengajarimu untuk berbuat dosa-dosa…?!!!
Inilah bacaan inspiratif penuntun hati yang lemah, jiwa yang gemar berdosa, iman yang sering kelimpungan, agar hidup kian tegak lurus dalam cahaya dan ridha-Nya yang sejati!
Whaa?
Salam Takzim
Resensi buku yang singkat tetapi mampu diterima oleh pembaca seawam saya, jadi ga perlu buru-buru membacanya ya mbak
Salam Takzim Batavusqu
oke sip ^..^ tapi gimana kalo keburu dah selesai, ini aja udah mo menghabiskan 1 buku lagi… membaca maksudnya hihihii 😀
kalau gitu kita tukeran buku saja sementara saya punya buku bagus nanti kalau mbak sudah selesai kita tukeran lagi gimana?
Ide gemblung ya
Kalau saya sih kenapa tidak
Tukerannya sementara lho, karena buku saya hadiah sahabat 🙂
waktu di rekomendasikan di Goodreads aku senyum2 liat judulnya 😀
hohohohoho… belum ada ya ke, aku tuker aja deh buku yang kemarin dengan yang ini … mau gak hihihihi ^..^
Well, menurut saya sangatlah bodoh orang yg bilang begitu.. bodoh sekali…
Mereka ga sadar apa, bahwa kalo mereka berpikir begitu, bisa2 dosanya malah menumpuk dan menumpuk lama2 jadi sebanyak apa?