Saat melihat judul film terbaru Hanung Bramantyo ‘?’ (Tanda Tanya). Saya sempat tergelitik, kenapa Hanung memberikan judul film ini.
Saya bertanya apakah film ini bagus, saat film ini diputar serentak 7 April 2011, tak ingin kulewatkan rasa penasaran untuk melihat karya terbaru dari Sutradara film Sang Pencerah yang cukup fenomenal tahun 2010 silam.
Bersama Nike, Pak Alam dan Trendy, saya pun menikmati film yang mempertontonkan keberagaman, pluralisme, dan pencarian jati diri.
Terkadang perbedaan prinsip membuat kehidupan tak lagi berjalan harmonis. Tapi dengan tagline “Masih Pentingkah Kita Berbeda? ” Hanung membawa film ini sarat makna dan tetap menimbulkan tanda tanya.
Film ini bercerita tentang konflik keluarga yang memiliki latar belakang berbeda di dalam satu kampung yang yang dikelilingi mesjid, gereja dan klenteng. Dalam sebuah perbedaan pandangan, suku, agama dan status sosial seperti pemandangan nyata dalam kehidupan kita saat ini.Keluarga Tan Kat Sun (Hengky Sulaiman) memiliki sebuah restoran masakan Cina yang tidak halal. Namun sang pemilik restoran terkenal sangat toleran dengan para pekerjanya yang kebanyakan dari kalangan muslim. Bahkan ia memisahkan seluruh alat masaknya untuk masakan yang halal dan tidak halal.
Di tempat lain Soleh (Reza Rahadian) memiliki seorang istri yang cantik dan taat bernama Menuk (Revalina S Temat) yang bekerja di restoran milik Tan Kat Sun. Soleh adalah seorang suami dan bapak tanpa pekerjaan yang sedang berusaha keras agar menjadi kepala keluarga yang bertangung jawab.
Sedangkan Rika (Endhita) seorang janda beranak satu yang harus dikucilkan keluarganya karena berpindah agama menjalin hubungan dengan Surya (Agus Kuncoro) seorang pemuda tanpa pekerjaan tetap. Ketiga latar belakang ini dikemas cerdas oleh sang sutradara menjadi sebuah film yang sarat makna dan pesan yang baik untuk dijadikan pelajaran bagi siapapun yang menontonnya.
Film‘?’ (Tanda Tanya) memang menyentuh isu yang sangat sensitif. Saat tema perbedaan keyakinan dan pandangan diangkat ke layar lebar. Namun kisah film ini memang diangkat berdasarkan sebuah kejadian nyata yang terjadi di Mojokerto Jawa Timur. Jika akhirnya sebuah kesadaran menemukan kesamaan pandangan untuk mendapatkan hidup yang lebih baik, maka konflik yang harusnya terjadi akan hilang dengan sendirinya.Sumber : Cinema 21
Film ini seperti potret nyata kehidupan di negara ini, menyentil setiap adegan dan kata dalam drama kehidupan. Saat orang berpandangan diri merekalah yang benar, padahal mereka tak pernah menyadari jika mereka keliru.
Ketika sikap saling menghargai satu sama lain mulai terkikis, dan berganti dengan wajah egoisme. Sikap saling pengertian yang kini telah memudar. Dan marilah kita bertanya dalam hati “Masih Pentingkah Kita Berbeda? “
masih pentingkah kita berbeda?