Jika kita melihat kembali sejarah yang terjadi pada 28 Oktober 1928, saat pemuda Indonesia berikrar dalam SUMPAH PEMUDA.
Pertanyaannya saat ini masih adakah yang ingat dengan isi dari SUMPAH PEMUDA tersebut ? Ada yang menganggap ini hanya simbol sejarah, ada juga yang menilai masih penting memaknai sejarah karena bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa pahlawannya.
Untuk kembali mengingatkan isi dari Sumpah Pemuda, dan semoga kita masih bisa mengingatnya, ini hasil Sumpah yang diikrarkan pada 28 Oktober 1928.
Itu tadi isi dari SUMPAH PEMUDA, kalau ditanya waktu zaman SD, kita langsung dengan lantang menyuarakan isi SUMPAH PEMUDA tersebut.
Tapi sekarang nilai – nilai nasionalisme sudah mulai terkikis, dan kesadaran untuk berkebangsaan pun tergeser dengan nilai budaya barat yang masuk ke budaya timur. Anak – anak muda saat ini lebih bangga menggunakan produk luar daripada produk dalam negeri.
Padahal, banyak juga produk dalam negeri yang membanggakan, Indonesia pernah punya PT Dirgantara Indonesia, yang berhasil membuat pesawat F-16 dan menukar dengan beras dari vietnam. Toh, membuat pesawat hanya dibutuhkan beberapa tenaga ahli, sementara untuk menghasilkan beras perlu tenaga keras petani termasuk waktu yang lama.
Kondisi kini semakin miris, karena pengikisan nilai – nilai nasionalisme justru terjadi lebih dini, anak – anak saat ini, mereka lebih memilih untuk belajar ballet , piano daripada belajar tentang budaya Indonesia.
Entah siapa yang mau disalahkan dengan kondisi ini.
Apakah orangtua yang salah mendidik karena salah pemikiran, dengan belajar hal tersebut akan menjadi orang modern, ataukah Negara yang sudah tidak terpikirkan lagi masalah ini.
Atau karena semakin sedikit orang yang memberikan perhatian untuk masalah ini.
Toh, selayaknya sesuatu yang modern bisa digandeng dengan budaya tradisional.
Jawaban dari semua pertanyaan ini, adalah kita harus kembali melihat dan bertanya kepada hati nurani serta dengan jujur menjawabnya, apakah kita sudah melakukan dan menghidupkan kembali nilai kebangsaan dalam diri kita.
Saat ini, jawaban ada pada diri kita sendiri, dan akan menjadi apa negeri ini kedepannya, kita yang harus bekerja keras untuk membawa perubahan ke arah yang lebih baik.
Memang rasa persatuan Pemuda jaman sekarang ini
sangatlah menurun
banyak hal yang menyebabkan itu semua
– Individualisme yang kian kental
– Perasaan sebagai ,manusia/generasi modern yang menganggap
sejarah/Tradisi sebagai hal yg kuno/ketinggalan jaman
– Banyaknya hal yang menkotak-kotakkan manusia menurut golonganya
– dll
hal yang disebut terakhir di atas pada saat ini sangat terasa sekali
pada tataran pemuda di kampung sekalipun hal itu memang benar-benar terjadi
Orang-orang bergaul menurut golonganya
menurut Agama, Tempat Sekolah, Kampong asalnya ataupun “Partainya” dll
Hal hal tsb memicu gap-gap dalam pergaulan
yang akhirnya melunturkan sifat kegotong royongan baik di antara Pemuda maupun antar masyarakat
Sering juga “Perbedaan” itu diperjelas batasnya
atau bahkan di”adu”
ADAKAH ORANG YANG MAU IKHLAS
MENANGGALKAN SEMENTARA KE-AKU-ANNYA
UNTUK BERBAUR DENGAN SESAMANYA
BERPIKIR BERSAMA
MEMADUKAN KEMAMPUAN YANG DIMILIKI
UNTUK CITA-CITA BERSAMA
UNTUK KEHIDUPAN YANG LEBIH MULIA
KARENA SEKUAT-KUATNYA SESEORANG
SEPINTAR-PINTARNYA SESEORANG
DIA TETAP MEMBUTUHKAN ORANG LAIN
MENGHORMATI
MENGHARGAI
Saat ini orang menilai orang lain
menurut latar belakangnya
bukan KELAKUAN DAN SIFAT-NYA
———OBJEKTIFKAH ITU????????????————
kalau untuk melihat objektif atau tidaknya itu kembali kepada individunya sendiri …
selain itu, kita harus bertanya juga apakah kita juga melihat orang berdasarkan latar belakang, kelakuan dan sifat atau yang bagaimana???
selamat datang prajurit muda
mari kita tingkatkan rasa nasionalisme kita di 80thn hari sumpah pemuda ini ( cieee….bahasanya)
yuk mariiiii…
gan mau ngomentarin doang
yang PT dirgantara buat tuh bukan F-16, kita nggak pernah bisa bikin pesawat tempur, apalagi sekelas F-16. yang kita tukar tuh cn-235, itupun bukan asli buatan kita. kerjasama sama cassa
numpang koreksi