Sebagai salah satu destinasi wisata favorit Pulau Komodo banyak dikunjungi baik turis lokal maupun mancanegara. Saat ini semua orang berlomba-lomba mengunjungi salah satu destinasi wisata tercantik di Indonesia ini.
Namun untuk menjaga cagar budaya dan kelestarian komodo, Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Laiskodat, mengusulkan tarif masuk ke Pulau Komodo bisa naik dari tarif saat ini.
Dan ternyata yang paling mengejutkan adalah nilai tarif yang diajukan oleh sang gubernur sangat fantastis. Meski tujuan utamanya untuk memberikan dampak positif bagi nilai tawar pariwisata di Pulau Komodo.
Rencana Harga Tiket Seharga Motor Ketika membuka acara Collaborative Destination Development yang diadakan Angkasa Pura I di Hotel Aston Kupang, NTT pada Selasa, 11 Desember 2018 lalu. Gubernur NTT, Viktor Laiskodat mengungkapkan wacana kenaikan harga tiket masuk untuk ke Pulau Komodo sebesar 500 dolar Amerika Serikat atau setara dengan 7 juta 252 ribuan rupiah.
Jika dibandingkan harga tiket masuk ke Pulau Komodo saat ini tidak mencapai angka yang fantastis tersebut. Tarif yang ditetapkan berdasarkan Peraturan Pemerintah No 12 Tahun 2014 dan Keputusan Dirjen PHKA Nomor: SK.133/IV-SET/2014, untuk masuk ke Pulau Komodo masuknya hanya sebesar 150 ribu rupiah untuk turis asing dan lima ribu rupiah untuk turis lokal.
Alasan Gubernur NTT Untuk Menaikkan Tarif Tiket Masuk Pulau Komodo
Usulan kenaikan harga tiket masuk ke Pulau Komodo oleh Gubernur NTT, Viktor bukan tidak beralasan. Gubernur menilai Pulau Komodo merupakan salah satu tempat yang eksotis dan langka sehingga jangan dijual murah.
Kenaikan tarif masuk ke Pulau Komodo juga bisa meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar. Termasuk bisa membuat masyarakat untuk bisa lebih menjaga Kawasan Pulau Komodo.
Hasilnya lingkungan akan terjaga dan pariwisata di kawasan Taman Nasional Komodo ini akan semakin cantik dan terjaga.
Gubernur NTT Tak Khawatir Turis Datang atau Tidak
Bahkan dalam forum tersebut, Gubernur Viktor berikan pandangan yang sangat mengejutkan. jika dirinya tidak khawatir turis akan datang atau tidak dengan kenaikan harga tiket masuk ke Pulau Komodo. Karena menurutnya provinsi NTT itu pesonanya sangat indah. Apalagi dengan keberadaan Komodo sebagai salah satu satwa langka peninggalan dari zaman pra sejarah.
Pulau Komodo merupakan ‘rumah’ bagi para komodo. Sehingga salah satu cara melindungi hewan langka tersebut adalah dengan menaikkan harga tiket masuk. Bahkan Viktor menegaskan Pulau Komodo, nantinya bukan untuk orang miskin yang datang. Sehingga tiket masuk Pulau Komodo jangan sampai murah.
Hal ini menjaga kelestarian dari Pulau Komodo agar bisa dinikmati anak cucu kita. Karena ini adalah investasi menjaga keberlanjutan Komodo.
Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata NTT, Marius Ardu Jelamu menyatakan kenaikan tarif masuk ke Pulau Komodo bisa diterapkan pada pertengahan 2019 mendatang.
Dampak Naiknya Harga Tiket Masuk Pulau Komodo
Tentunya pernyataan Gubernur Viktor ini menjadi kontroversi. Bahkan Ketua Forum Masyarakat Penyelamat Pariwisata Mabar (Formapp Mabar), Rafael Todowela meminta gubernur mencabut pernyataan tersebut.
Pasalnya kenaikan itu sangat tidak rasional dan akan merugikan banyak pihak. Jika kenaikan itu terjadi ada 350 pemandu wisata yang ada di Labuan Bajo akan menjadi pengangguran. Mereka akan kehilangan permintaan tour dari agen-agen travel maupun rekomendasi langsung dari tamu.
Rafael juga menuntut Gubernur Viktor bertanggungjawab pada kerugian agen perjalanan. Karena banyak wisatawan membatalkan paket wisata di Nusa Tenggara Timur tersebut pasca wacana kenaikan tiket masuk ke Pulau Komodo dicetuskan.
Meski nantinya dengan adanya wacana kenaikan tiket masuk Pulau Komodo, bisa meningkatkan perekonomian masyarakat di wilayah tersebut. Namun di sisi lain, kenaikan tarif yang sangat fantastis itu juga bisa merugikan bisnis pariwisata masyarakat sekitar. Sehingga pemerintah diharapkan bijak dalam memberikan solusi masalah ini.
Bagaimana pendapat kalian dengan pendapat Gubernur NTT ini? Setuju atau tidak?. Jika wacana kenaikan harga tiket masuk ke Pulau Komodo ini benar-benar seharga motor apakah kalian akan ke Pulau Komodo?
Duh mupeng banget aku ke pulau Komodo ini. Kalau dulu taunya hanya dari buku sekolah ya. Wah gile aja ya kalau buat ke sana mihil. Pun tetap ada yang ke sana sih turis turis tapi kok kita sebagai yang punya pulau jadi susah nih kan mahal mba.
Ga dinaikin aja belum tentu aku bs menginjak ke pulau komodo hehehe
Tapi mungkin dgn dinaikan seharga motor sudah dipertimbangkan untung ruginya mba, jadi sebagai warga berkocek seadanya ya sudahlah. Cari alternatif piknik yg lain aja hehee
What? Kalo sampe seharga motor, kutak sangguplah, Mbak. Nggak akan ke sana kalau sampe segitu mahalnya. Biarlah lihat di tivi atau YouTube sajah.
Alamak jang, kalau tiket masuknya seharga motor kayaknya aku melipir dulu deh mbak. Ongkos dari Bengkulu ke NTT aja dah berapa plus tiket masuk itu kayaknya sama dengan biaya umroh
Kalo dinaikin sih setuju-setuju aja mba. Karena denger-denger berita katanya sering overload juga ya kunjungan wisman ke sana? Ehiya tapi jangan yg semahal itu juga. Dinaikin aja sekitar 20-40 % dari harga awal kan masih masuk akal 🙂
Sedih kalo benar jadi kenyataan ya
Kalo kenaikannya lumayan signifikan begitu sih dampaknya sangat besar. Orang jadi mikir-mikir juga ke pulau komodo. Terus dengan kenaikan seperti itu apakah fasilitasnya juga sudah dibuat lebih memadai. Jadinya seperti privatisasi Pulau Komodo untuk kalangan-kalangan tertentu saja