Personal

PILIHAN HIDUP ARINI

Visits: 62

Karena merasa kehilangan banget sosok adik, teman dan sahabat, serta rekan kerja Arini yang menjadi salah satu crew di program ku Liputan Bisnis, membuatku seperti kehilangan sayap. Dua hari ini aku seperti orang yang tidak punya tenaga, mundurnya Arini dari PALTV seperti menjadi hantaman keras yang menerpa diriku.
Karena hari ini dia akan berangkat, kemarin malam aku bergegas untuk memberikannya kenangan, karena kupikir Riau cukup jauh. Sehingga ulang tahunnya yang ke – 22 , 30 Mei nanti tidak akan bisa kami rayakan bersama.
Aku pun memberikannya satu buku – berjudul – Satu Tiket Ke Surga – karya Zabrina, dan kusisipkan surat yang isinya seperti ini
Dear Arini ….

Dalam hidup, seringkali kita lebih banyak mendapatkan apa yang tidak kita inginkan. Dan ketika kita mendapatkan apa yang kita inginkan, akhirnya kita tahu bahwa apa yang kita inginkan terkadang tidak dapat membuat hidup kita menjadi lebih bahagia.

Bermimipilah tentang apa yang kamu inginkan, Pergilah ke tempat-tempat kamu ingin pergi. Jadilah seperti yang kamu inginkan, karena kamu hanya memiliki satu kehidupan dan satu kesempatan untuk melakukan hal-hal yang ingin kamu lakukan.
Mengenalmu memberikan pelajaran tentang arti memilih, memang hidup penuh pilihan, dan kita harus bertanggung jawab dengan pilihan kita tersebut.
Semoga Arini bertemu dengan orang – orang yang mencintai Arin, karena seseorang yang baik akan dikelilingi dengan orang – orang baik juga.
Jangan pernah lupakan kebersamaan kita, meski aku selalu membuatmu kesal bahkan hingga menangis, tapi aku sangat menyayangimu.

Yang selalu menyayangimu

Aku memberikannya , usai aku menghadiri pernikahan Jemy di Gedung Serbaguna PT PUSRI. Dari Pusri aku bersama adikku ke rumah Arini, namun sayang dia belum pulang, dia masih di rumah Raka, salah satu murid Arini.
Aku pun menyusulnya kesana, dan akhirnya dia jujur kepadaku tentang resign – nya dari PALTV, dia memilih yang terbaik. Dia mengaku , dia tidak pernah bisa untuk membohongi diriku.
Dan aku pun menerima kejujurannya, karena hidup memang penuh dengan pilihan, tergantung dari pilihan mana yang akan kita pilih, dan Arini telah memilih untuk mundur dari PALTV, dia pergi ke Jambi dan menerima satu pekerjaan dari satu perusahaan makanan.
Dia malu jika dia jujur untuk berkata dia diterima ditempat lain, jadi dia lebih memilih alasan untuk melanjutkan pendidikan ke Universitas Riau, mengambil Master Pendidikan.
Ah …. Arin, selayaknya kamu tidak usah berbohong, karena kami akan lebih menghargai kejujuran dirimu, daripada nanti suatu saat kami akan tahu kerja dimana. Arin, I hope you will get success… Bye my sister …. there’s another way in your life, don’t be assamed with everything in your life .

TV journalist, traveler, writer, blogger, taekwondo-in and volunteer. Bookworm, coffee addict, chocolate and ice cream lovers

4 Comments

  • Deddy Huang

    Susah untuk memperoleh sesuatu, namun PALING SULIT untuk melepaskan sesuatu yang telah didapat.

    IMHo, hidup (pekerjaan) ini seperti menunggu bus di halte. Saat kita merasa bus tujuan itu telah datang, maka saatnya kita untuk naik, tapi kalau bus itu belum datang maka ya nunggu lagi di halte.

  • suzannita

    bener sih …. setelah kita melepaskan sesuatu itu, kita baru sadar kalo sesuatu yang kita lepaskan begitu berharga

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Translate »
HTML Snippets Powered By : XYZScripts.com