Menikmati Kopi Arab di Al Munawar

Sebagai penikmat kopi, pengalaman saya minum kopi alias ngopi masih sangat minim. Pasalnya masih banyak kopi yang belum saya cicipi. Seperti kopi Arab, saat pertama kali mencicipinya di Kampung Arab Al Munawar, 13 Ulu Palembang. Kala itu saya bersama teman-teman blogger diajak merasakan berada di Kampung Arab tertua yang ada di Palembang ini, mulai dari makan dengan cara “ngidang”, minum kopi Arab hingga menikmati musik Gambus.

Untuk makan dengan cara “ngidang” bagi saya bukan pengalaman pertama, namun untuk minum kopi Arab dengan cangkir yang begitu kecil dan kopi yang begitu nikmat menjadi pengalaman tak terlupakan. Rasa kopi Arab yang saya nikmati kala itu pun hingga kini masih sangat terasa.

img_20160212_132511

Kampung Arab Al Munawar yang didirikan oleh Habib Abdurrahman Al Munawar asal Yaman ini masih sangat kental dengan budaya dan tradisinya, termasuk tradisi menjamu tamu dengan kopi. Di negara-negara Timur Tengah khususnya Jazirah Arab, sebagai bentuk penghormatan menyambut tamu disajikan Gahwa Arabi atau kopi Arab atau Arabic coffee. Gahwa sendiri berarti kopi yang menjadi simbol rasa murah hati dan keramahan tuan rumah kepada tamunya.

Selain menjadi bagian penting dalam tradisi menjamu tamu, kopi Arab (Gahwa Arabi) ini juga menjadi budaya kuliner yang tak terpisahkan bagi orang Arab. Kopi disuguhkan saat sarapan, selesai makan, bersantai di sore hari hingga saat malam hari. Apalagi untuk kalangan tarekat sufi, kopi menjadi minuman wajib untuk menjaga mereka tetap terjaga saat melakukan ibadah.

img_20160212_133251

Ada perbedaan unik dalam menikmati kopi Arab ini, yakni kita menikmati kopi yang langsung dituang oleh tuan rumah di hadapan kita. Kopi tersebut dituang dari dallah (teko) ke dalam finjan (cangkir mini/sloki). Dan ada peraturan tidak tertulis, yakni saat minum kopi, kita tidak boleh meniup kopi tersebut meski dalam keadaan panas. Hal ini sendiri sudah menjadi sunnah Nabi Muhammad SAW, untuk tidak meniup makanan atau minuman panas.

Selain dalam cara penyajian, ternyata dari awal proses pembuatan kopi Arab ini juga berbeda dari kopi lain. Proses roasting dengan cara pemanggangan (sangrai, penggorengan tanpa minyak). Dan saat penyajian kopi Arab ini dimasak ya ini benar-benar dimasak dengan cara merebus air dengan api kecil lalu memasukkan bubuk kopi. Setelah itu ditambahkan campuran rempah seperti kapulaga, jahe, kayu manis atau cengkeh sesuai selera. Biasanya dibutuhkan waktu sekitar 15 menit untuk menghasilkan kopi Arab yang nikmat. Setelah itu disaring dan dimasukkan dalam dallah (teko).

img_20160212_133445

Saat menikmati kopi Arab di Al Munawar ini, sesepuh di kampung ini Pak Ahmad bercerita jika kopi yang kami nikmati tersebut asli dari Palembang dan diproduksi di Kampung Arab Al Munawar. Kopi tersebut adalah kopi bubuk merek Sendok Mas.

kopi-sendok-mas1Kopi bubuk Sendok Mas ini telah diproduksi oleh Habib Muhammad Syarif Assegaf, sejak tahun 1982 dan sangat populer, tidak hanya di kota Palembang namun juga luar kota Palembang. Biji kopi robusta berkualitas dari Semendo, Sumatera Selatan pun menjadi pilihan.

Sebelum ada kopi bubuk Sendok Mas, di akhir dekade 60an, Habib Agil bin Ali Al Munawar telah terlebih dahulu melahirkan produk kopi bubuk dengan merek ‘ABK’. Sebagai keturunan Yaman meskipun menetap di Palembang, namun tidak mengurangi rasa kecintaan mereka terhadap kopi. Dan akhirnya mengikuti jejak leluhur mereka, Habib Agil bin Ali Al Munawar dan Habib Muhammad Syarif Assegaf pun ikut menikmati manisnya bisnis kopi di Palembang.

Awalnya seluruh proses roasting kopi dilakukan di Kampung Al Munawar. Begitupun dengan kopi bubuk Sendok Mas, proses sangrai dilakukan dengan menggunakan kayu khusus “plalawan” sehingga membuat cita rasa kopi bubuk Sendok Mas ini sangat istimewa.

Untuk mendapatkan kopi bubuk Sendok Mas, pembeli tidak perlu repot. Harga 1 kg kopi bubuk Sendok Mas ini Rp 80.000,-.

Festival Kopi Al-Munawar

Untuk mengajak para penikmat kopi kembali menikmati kelezatan kopi arab yang berbalut sejarah yang begitu indah. Di tahun 2016 ini, Festival Kopi digelar di Kampung Arab Al Munawar. Bertajuk Festival Kopi Al Munawar, event ini akan mengajak seluruh penikmat kopi bernostalgia memasuki lorong waktu dan menyaksikan jejak peradaban di kampung yang berada di tepian Sungai Musi ini.

festival-kopi-al-munawar

Festival Kopi Al Munawar akan digelar pada 29-30 Oktober 2016. Selama perhelatan Festival Kopi Al Munawar ada banyak kegiatan yang bisa diikuti mulai dari:

– Bazar Kopi Sumatera Selatan
– Lomba Barista
– Temu Wicara Kampung Wisata
– Talkshow Sejarah Palembang
– Nonton bareng Filem Kopi
– Tur Rumah Tua
– 1000 Cangkir Kopi Gratis
– Workshop Penyajian Kopi
– Puisi dan Kopi
– Melukis Kopi
– Gambus dan Musik Islami
– Workshop Pemanfaatan Limbah Kopi

Yuk berakhir pekan sambil menikmati lezatnya kopi di Al Munawar. Informasi lebih lanjut cek instagram Kampung Al Munawar

14 thoughts on “Menikmati Kopi Arab di Al Munawar”

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Translate »
HTML Snippets Powered By : XYZScripts.com