Setelah dari perkebunan teh, kami melanjutkan untuk melihat langsung produksi teh Pagaralam di pabriknya. Pengolahan teh di Pagaralam ini dilakukan oleh perusahaan milik negara PTPN VII. Teh hitam Pagaralam inilah yang membuat Indonesia berada di peringkat lima setelah Kenya, Srilangka, India dan Cina sebagai negara penghasil teh terbaik di dunia.
Teh hitam Pagaralam terkenal karena memiliki banyak khasiat diantaranya mencegah penyakit jantung, mengurangi risiko tekanan darah tinggi, menurunkan kolesterol dan gula darah, baik untuk saluran pencernaan, mengurangi berat badan, anti aging dan sangat baik untuk kulit. Sehingga hal ini membuat teh Pagaralam disukai oleh negara-negara besar di Eropa dan Timur Tengah.
Untuk menghasilkan teh berkualitas baik dipilih dari 3-5 helai daun teh di bagian pucuk atau atas. Bahkan untuk menjaga kualitasnya, setiap 4 tahun, daun bagian atas tanaman teh dipangkas agar daun teh muda kembali. Tanaman teh hanya dapat tumbuh di dataran tinggi ± 1.100 mdpl dan suhu 15-20ºC. Sementara perkebunan teh Pagaralam yang dibangun Belanda pada 1929 ini, berada di ketinggian 1.000-1.900 mdpl, curah hujan rata-rata antara 2.500-3.000 mm dan suhu 15-26ºC. Letak geografis perkebunan teh Pagaralam membuat kualitas teh Pagaralam sangat baik. Karena semakin tinggi teh itu ditanam, semakin tinggi pula kandungan catechins antioxidants-nya.
Untuk menangkal hama ditanam pohon jati yang sering terlihat tegak menjulang diantara tanaman teh. Karena hama akan menyerang terlebih dahulu pohon yang paling tinggi sebelum menyerang tanaman lain yang lebih rendah. Hama tanaman teh ini berbeda-beda. Saat musim panas hama teh yang sering ditemui adalah ulat, sementara di musim hujan, terdapat bintik-bintik berwarna putih di pemukaan bawah daun teh sehingga air hujan tidak jatuh.
Daun teh di Pagaralam ini dipetik langsung secara manual oleh para pemetik teh di kebun teh yang terletak di kaki Gunung Dempo, Kota Pagaralam. Setelah daun teh dipetik, dikumpulkan untuk ditimbang dan dibawa ke pabrik.
Setelah di pabrik, kami langsung melihat tempat pengolahan daun teh. Ada 7 tahapan dalam proses pengolahan teh dimulai dari pemanenan dan pemetikan. Daun teh terbaik dipanen dan dipetik kemudian diangkut menggunakan konveyor gantung menuju tahapan-tahapan berikutnya. Konveyor gantung yang mengangkut daun teh pasca pemetikan kemudian di distribusikan ke dalam ruang produksi.
Setelah itu daun-daun teh dibawa ke ruang kontrol dan proses pelayuan. Proses pengolahan teh ini sangat menarik mulai dari daun teh pasca pemetikan hingga teh yang sudah di kemas.
Tahap selanjutnya adalah proses pelayuan untuk menurunkan kandungan air pada daun teh menjadi 25%. Lalu tahap selanjutnya adalah penggilingan untuk menghasilkan teh bubuk (powder). Untuk memperoleh teh bubuk yang baik, daun teh digiling dan diayak sebanyak 4 kali. Tahapan penting selanjutnya adalah proses fermentasi yang dilakukan secara alami (tanpa penambahan starter) untuk mengeluarkan aroma, rasa, dan warna dari teh tersebut. Sehingga menghasilkan teh dengan kualitas terbaik dan diterima konsumen.
Teh mengandung polifenol merupakan zat antioksidan yang dipercaya bisa menghalau radikal bebas. Prosesnya fermentasi dilakukan pada suhu 22ºC selama 1 jam. Setelah proses fermentasi, dilakukan tahapan sortasi disini teh dipisahkan dan dipilih kembali berdasarkan perbedaan berat jenis dan ukuran partikel.
Selanjutnya merupakan tahapan akhir dari proses pengolahan teh yaitu packaging. Biasanya untuk kemasan teh ini bisa menggunakan kertas, plastik ataupun alumunium foil.
PTPN VII sudah memproduksi teh dengan mesin Curling Tiring Cuting (CTC) sehingga proyek produksi teh berlangsung lebih cepat. Selain lebih cepat, proses pengolahan teh lebih terjamin baik untuk kualitas teh maupun untuk kebersihan teh itu sendiri.
Dan tentunya lebih hemat tenaga karena dengan mesin ini hanya membutuhkan enam pekerja saja. Selain itu dengan mesin CTC, bisa menghasilkan 400 gelas dalam satu kilogram daun teh jika dibandingkan mesin ortodok hanya 100 gelas.
Tips untuk membedakan teh aroma tehnya sudah tercium bahkan sebelum kemasannya terbuka (kemasan beraroma teh) ini menanyakan teh menggunakan essense, pasalnya teh yang tidak menggunakan essens dari kemasannya tidak akan tercium aroma teh.
Apa teh pagaralam ini hanya menyediakan teh hitam saja atau ada teh melati nya juga mba? Btw ada ga ya di supermarket sini? Pengen icip
paling seneng kalau berkunjung ke kebon teh dan bisa kesempatan buat liat cara pengolahannya..
udah lama banget nih ga berkunjung ke pabrik teh huhu
Ternyata banyak ya mba tahap dalam mengolah teh, ngeliat langsung kesana pasti seru dan jadi tau gimana proses nya, melihat kebun teh aja aja udah bikin adem karena pemandangannya sangat indah
Menarik sekali yaa, kak…
Produksi teh di perkebunan.
Jadi paham teh yang baik adalah yang kaya antioksidan dan dari daun teh pilihan.
Nah…wanginya sudah tercium pas buka boxnya ini yang jadi ciri.
Aku belum pernah ketemu sama teh begini, kecuali merk-merk teh yang masih berbentuk serbuk teh.
Baru tau nih kalau fungsi pohon jati untuk menangkal hama teh. Pengolahan teh ternyata butuh proses yg bertahap ya, selama ini cuma tinggal seduh aja. Tapi sekarang sering bgt teh yg wangi sebelum bungkusnya dibuka.
Owww jadi klo dr kemasan udh tercium harum teh gitu berarti dia pake essence yaaa.. baru tau nih. Selama ini padahal suka banget cium2 aroma teh yang ada di display supermarket 🙂
Menyenangkan sekali jika bisa melihat proses produksi teh seperti ini mba. Apalagi lihat perkebunan tehnya yang indah dan berwarna hijau sungguh sedap dipandang mata
Kayaknya bakalan seru banget bisa melihat produksi teh secara langsung kayak gini ya mba, mungkin sambil berlibur bareng anak dan keluarga akan lebih seruuu
ketika makin tinggi datarannya, maka kandungan antioksidant nya makin baik ya. Dan aku ketika perjalanan menuju Subang, melihat beberapa deretan teh ini agak tidak terurus dengan baik, tumbuh tanaman liar juga. Semoga pemerintah melihat hal ini ya.
Saya pernah dengar soal teh hitam ini khasiatnya, tapi saya belum sempat mencobanya, padahal wkt itu jika saya mau titip ya bisa nitip ke teman yang mau mudik ke Pagaralam mbak. Jadi mau nyobain nih saya