Tragis, seperti itulah terjadi saat ribuan ikan berbagai jenis di Kambang Iwak Besak Palembang ditemukan mati. Hari ini saja, (17/01) sekitar 200 kg ikan yang mati dan membusuk. Petugas dari Dinas PU Kota Palembang Bidang PSDA, Pengendalian Banjir dan Drainase mengumpulkan ikan mati yang terapung di kolam retensi Kambang Iwak Jalan Tasik depan rumah dinas Walikota Palembang.
Ikan yang mati diketahuinya sejak pagi sekitar pukul 07.00 pagi, dan terjadi yang kedua kalinya sejak 2 minggu lalu. Petugas drainase bernama Gunadi, saat saya wawancarai mengaku sejak pagi ia behasil mengumpulkan ikan sebanyak lebih dari 2 keranjang besar dan diperkirakan mencapai 200 kg. Karena ikan yang mati hanya yang besar, kalau dihitung yang besar untuk 1 kg, bisa 2 atau 3 ekor ikan. Sementara ikan yang mati sejak pagi tersebut mencapai ratusan ekor, coba kalikan saja.
Ini memang sangat disayangkan dan menjadi sesuatu bukti nyata dan tidak bisa diingkari jika pencemaran yang terjadi di Kambang Iwak Besak itu sudah melewati batas, karena lihat saja buktinya ikan yang mati tersebut. Banyaknya ikan yang mati tersebut tentunya juga mengganggu kenyamanan, mulai dari bau tidak sedap yang dikeluarkan dari ikan yang membusuk tersebut.
Dan yang paling besar adalah azaz manfaatnya, akhirnya ikan ini mati sia – sia, setelah dirawat susah payah hingga menjadi besar, mereka mati sia-sia. Padahal mereka kalau hidup bisa dimakan, coba saat masih hidup, ikan – ikan tersebut dibagikan ke masyarakat, tentunya akan memberikan manfaat kan. Tapi kupikir, gak akan ada yang mau menerima ikan yang sudah tercemar ini.
Penyebab ikan – ikan ini mati karena kafe, restoran dan hotel yang berada di kawasan Kambang Iwak Besak Palembang, membuang limbahnya tanpa terlebih dahulu diolah. Dan dari hasil penelitian Badan Lingkungan Hidup Kota Palembang, salah satu hotel sebagai penyumbang terbesar limbah di Kambang Iwak.
Limbah yang paling tinggi dari hotel ini yakni phosfat yang berasal dari deterjen. Puncaknya itu pada saat natal dan tahun baru. Namun, tidak hanya dari hotel saja, restauran dan kafe di tempat tersebut juga mengalirkan limbah. Akhirnya limbah tersebut membuat kadar Oksigen di Kambang Iwak Besak semakin menipis dan berujung dengan terampasnya kehidupan ikan-ikan di Kambang Iwak Besak Palembang.
Ayo, semua mari selamatkan Kambang Iwak Besak dan makhluk hidup yang ada di dalamnya.
Tulisan juga dipublish disini
#UpdateBlog dari @suzannita : Kehidupan Ikan Di Kambang Iwak Besak Terampas : http://bit.ly/gpfIBn
Ini memang benar-benar masalah, dan tidak tahu juga apakah ada unsur politis dibalik ini semua, masak ikannya mati massal begitu
Iya ini lagi diusut, karena penasaran saja, koq bisa-bisanya matinya mendadak seperti kena putas (racun,red) :tv:
sepakat mbak..
mestilah kita cek itu..
ah itu sich cerita lama…semua tau itu kolam retensi jadi mo gmn lagi…drainase donk di atur lagi utk hotel&cafe ksh saksi aja…tul gak?