Sebagai mahkota bagi seorang wanita, rambut selayaknya dirawat dengan baik. Namun ternyata dalam Islam mengatur gaya rambut wanita muslimah. Memang seorang wanita muslimah wajib menutupi rambutnya dengan hijab. Dan hanya mahramnya saja yang bisa melihat rambutnya, sehingga muslimah harus melindungi mahkotanya tersebut tidak terlihat orang lain.
Pasalnya dengan melindungi mahkota yang berharga tersebut sang muslimah berarti sudah menjaga kehormatannya sebagai seorang muslimah. Meskipuun tidak semua orang bisa melihat rambutnya bukan berarti seorang muslimah tidak menjaga dan merawat rambutnya tersebut.
Seorang muslimah harus memperhatikan kesehatan rambutnya pasalnya rambut yang tertutup hijab terkadang beresiko menimbulkan bau apek, rontok hingga berketombe. Jika rambut tidak sehat tentu akan menimbulkan aroma tidak sedap dan membuat orang yang berada didekatnya merasa tidak nyaman.
Salah satu perawatan yang sering dilakukan oleh seorang muslimah adalah dengan melakukan hair spa hingga hair toning. Sehingga tidak hanya melakukan perawatan sendiri di rumah seperti mencuci rambut secara teratur, memberikan conditioner ataupun memberikan masker pada rambut.
Selain itu bukan berarti muslimah tidak bisa mewarnai rambut maupun memiliki gaya potongan rambut sendiri. Namun muslimah memiliki aturan dalam memotong rambut. Namun berdasarkan aturan Islam, para muslimah tak bisa sembarangan memotong rambut, ada prinsip yang harus diikuti mulai dari tidak memotong rambut dengan potongan yang menyerupai laki-laki seperti memangkas hingga sangat pendek ataupun mencukurnya hingga gundul.
Tentu diantara kita masih banyak yang belum mengetahui aturan memotong rambut dalam Islam bagi para muslimah ya. Berdasarkan hadist Rasulullah ﷺ di bawah ini :
Dari Abu Salamah bin Abdurrahman Rahimahullah beliau mengatakan, “Para istri Nabi ﷺ memotong rambut mereka, hingga panjangnya seperti al-wafrah,” (HR. Muslim 320).
Al-wafrah adalah rambut yang panjangnya sampai daun telinga, namun tidak melebihi daun telinga. (Syarh Shahih Muslim, an-Nawawi, 4:4).
An-Nawawi menukil keterangan al-Qodhi Iyadh, “Mereka (para istri Nabi) melakukan hal itu setelah wafatnya Nabi ﷺ dan bukan ketika beliau masih hidup… itulah yang pasti. Tidak mungkin kita berprasangka bahwa mereka melakukan hal itu ketika Nabi ﷺ masih hidup,” (Syarh Shahih Muslim an-Nawawi, 4: 5).
Kemudian An-Nawawi juga menegaskan, “Hadis ini merupakan dalil bolehnya memangkas rambut bagi wanita,” (Syarh Shahih Muslim, an-Nawawi, 4: 5).
Hadist ini mengungkapkan jika para wanita muslimah diperbolehkan untuk memotong rambut seperti yang disimpulkan An-Nawawi. Namun berdasarkan hadist tersebut para ulama memberikan aturan dan batasan dalam memotong rambut bagi para muslimah.
1. Seharusnya tidak boleh menyerupai potongan rambut wanita kafir seperti artis dan sejenisnya. Mode rambut dari seorang wanita kafir atau gaya artis, itu sebaiknya tidak boleh ditiru.
Seperti yang diungkapkan dalam hadist Rasulullah ﷺ
Dari Ibnu Umar, Nabi ﷺ bersabda, “Siapa yang meniru suatu kaum maka dia termasuk kaum itu,” (HR. Abu daud, Ibn Abi Syaibah dan dishahihkan Al-Albani).
Hal ini menujukkan jika kita sebagai muslim tidak boleh menyerupai suatu kaum dan tidak ingin digolongkan dalam golongan orang jelek ataupun orang kafir, hanya karena meniru gaya rambut mereka.
2. Potongan rambut tidak boleh menyerupai seperti laki-laki. Sehingga potongan rambut laki-laki tidak boleh dicontoh atau ditiru oleh para muslimah.
Hal ini berdasarkan hadist Rasulullah ﷺ
Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘Anhu, beliau mengatakan, “Rasulullah ﷺ melaknat lelaki yang menyerupai wanita dan wanita yang menyerupai lelaki,” (HR. Bukhari 5435).
3. Seorang wanita muslimah harus meminta izin kepada suaminya jika ingin memotong rambutnya. Sehingga muslimah dilarang melakukan apapun tanpa izin dari suami termasuk urusan memotong rambut ini.
Pelajaran bisa kita ambil dari para istri Nabi ﷺ yang memotong rambut setelah Rasulullah ﷺ wafat. Seorang istri memang dianjurkan untuk menyenangkan hati suami dengan cara berhias dan menunjukkan hal yang paling menarik dari dirinya kepada suaminya.
Sehingga tidak hanya urusan model rambut sebagai mahkota wanita, bahkan Islam juga melarang wanita melakukan ibadah puasa sunah, tanpa seizin suami sementara suaminya berada di rumah. Hal ini dilakukan agar jalinan rumah tangga berjalan harmonis.
Hal ini merupakan pelajaran berharga bagi kita semua, tentu Allah memberikan aturan ada hikmahnya. Semoga kita semua diberikan hidayah dan mendapatkan keberkahan dengan mengikuti aturan Islam seutuhnya.
Kalau di India memang rambut di serahkan ke kuil dan nantinya rambut tersebut jadi rambut palsu.
Sebagai perempuan memang harus patuh perintah suami termasuk mau memotong rambut
begitu detail ya mba dijelaskan dalam Islam bagaimana seorang muslimah berperilaku dan bertindak. aku lebih suka ramabut pendek saat berhijab lebih mudah merawatnya.
I just notice we have so many arrangements in Islam when it comes to taking care of our hair
Aku baru tau ternyata ada beberapa aturan memotong rambut dalam aturan di ajaran Muslim.. Nice info, beb.. Thanks for sharing.. 🙂
dapat ilmu baru nih ak mbak hehe. berarti kalo mngewarnain rambut wrna wrna terang gitu ga boleh ya ,
Al-Quran sangat jelas mengatur semua kehidupan kita.. Kalaubkita masih kurang memahami, maka kita harus makin banyak belajar ya.. Termasuk penghargaan pada wanita soal berpenampilan yang sesuai nilai2 muslimah yg baik
aku jarang potong rambut sih mba kecuali pas waktu hamil ketularan kutu dari ponakan akhirnya rambutnya dipotong juga hahaha agak sedih karena manjanginnya lama banget :p
terima kasih infonya ka Suzan, aku baru tau kalo ada beberapa aturan dalam memotong rambut dalam ajarannya
Kalau di Jawa itu ada mitos, semakin panjang rambutnya, maka semakin “perempuan”…
Mungkin maksudnya…rambut perempuan itu harus panjang karena menunjukkan keanggunannya.
Tapi…
Rambutku ga bisa dipanjangin.
Huhuu~
Setuju sama statement terakhir mba, semua yang diatur oleh Allah pasti membaikkan manusia
Woah detail banget mbak penjelasannya. MAkasih ya sudah sharing disini. 🙂 Insya Allah bermanfaat bagi yang membacanya, termasuk aku mbak 😀
Suamiku lebih senang rambutku panjang, klo pendek katanya ga enak buat dielus-elus hehehee…
Tapi punya rambut terlalu pendek juga ga enak sih buat perempuan berkerudung. Ga bisa diiket, keluar2 terus meskipun udah pake ciput 🙂
Masya Allah keberadaan muslimah itu segalanya benar-benar ada tuntunanannya ya mba dan ini noted banget untuk tidak memotong terlalu pendek. Ak gabisa panjang nih rambutnya mba jd bener-bener hati-hati pas lagi potong rambut, alhamdulillah suami suka asal terserah aku nyamannya gimana
Indahnya rambut wanita menandakan indahnya ia melakukan perawatan dan menjaga nya.
Inilah yang akan membuat kita akan semakin yakin mencari pahala dan berkah itu mudah dengan menyenangkan suami termasuk potong rambut