Festival Sriwijaya resmi kembali digelar di pelataran Benteng Kuto Besak Palembang, Selasa (22/8/2017) malam. Festival Sriwijaya yang digelar untuk kali ke-26 ini adalah satu dari 3 Festival terbaik yang ada di Indonesia. Festival Sriwijaya ini digelar sejak 22 – 27 Agustus 2017.
Atraksi Kuntau Silat menyambut kedatangan Gubernur Sumatera Selatan, Alex Noerdin beserta istri, Ketua Bekraf, Triawan Munaf dan Deputi Promosi Luar Negeri Kemenpar, I Gde Pitana.
Lagu Indonesia Pusaka dari Sriwijaya Orchestra menjadi pembuka ajang tahunan di Sumatera Selatan ini. Alunan vokal pemusik muda di Palembang ini dipadu dengan viola, bass, gitar hingga keyboard membuat penonton berdecak kagum.
Acara dilanjutkan dengan penampilan Febri Alintani yang menyampaikan salam dan pesan tentang Sumatera Selatan dengan Guritan. Seni tutur dari Besemah ini juga melanjutkan ke acara berikutnya.
Sumatera Selatan terdiri dari aneka ragam budaya, suku dan etnis yang hidup damai berdampingan. Seperti Group INLA (The International Nature Loving Association Indonesia yang menampilkan Tari Cinta Kasih Alam. Penampilan Group INLA ini mendapatkan standing applause dari Gubernur Sumatera Selatan.
Tema Festival Sriwijaya kali ini adalah perniagaan maritime yang sesuai dengan kemaharajaan Sriwijaya yang kuat dalam berniaga. Kerajaan Sriwijaya berniaga sampai ke pantai timur Afrika. Bahkan sampai ke Madagaskar, 6300 km dari Palembang. Mulai dari hasil bumi seperti damar, gaharu, lada, dan cengkeh yang diperdagangkan. Semangat perniagaan ini hendak dihidupkan kembali melalui Festival Sriwijaya 2017. Melalui penampilan seni budaya selama 7 hari.
Penampilan dari 17 Kabupaten / kota di Sumatera Selatan bisa disaksikan setiap malam. Bahkan beberapa kabupaten dan kota dari Daerah Istimewa Yogyakarta juga ikut tampil saat Festival Sriwijaya ini.
Dalam Festival Sriwijaya kali ini juga digelar Kreatifood 2017 dari Bekraf. Kreatifood berlangsung dari tanggal 22 – 27 Agustus 2017. Lokasinya sama dengan Festival Sriwijaya.
Kreatifood 2017 kali ini mengangkat kopi dan soto. Kopi lokal Sumatera Selatan mulai dari kopi Semendo, kopi Ranau hingga kopi Besemah diangkat agar lebih populer.
Miss South East Asia Tourism, Dikna Faradiba hadir dan memperagakan busana saat fashion show kolosal. Fashion show Kolosal ini menampilkan busana koleksi pribadi Ny. Alex Nurdin, Butik Lentera dan Rumah Songket Adis.
Busana yang ditampilkan menggunakan bahan dari kain khas daerah Sumatera Selatan terutama Songket, jumputan, blongsong dan Batik Jupri.
Tema yang diangkat pada Fashion Kolosal ini adalah Etnical Generation. Tema ini bertujuan untuk mengajak generasi muda mencintai kain Sumsel.
Pemukulan lesung menandai dibukanya Festival Sriwijaya ini. Sebelumnya juga dilakukan MoU antara Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan bersama Bekraf termasuk kabupaten Kota di Sumsel.
Festival Sriwijaya ini one stop entertainment. Ada pertunjukan musik jazz, ada BMX, ada live painting mural. Ada sejarah, ada kebudayaan, ada festival kuliner juga.
Mulai dari acara untuk kawula muda hingga dewasa seperti Lomba Kelakar Betok, Lomba selfie Instagram, Kids Fashion Show, Lomba Blog, dan Lomba Foto instagram.
Malam pembukaan Festival Sriwijaya ini ditutup dengan penampilan ADA Band yang menyanyikan lagu-lagu hits mereka.
Setting panggung terbuka dengan latar Candi Bumi Ayu dan menghadap langsung ke Sungai Musi dan Jembatan Ampera membuat para penonton begitu dekat dengan sang vokalis, Doni Shibarani.
Untuk menggaet pengunjung, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumatera Selatan, memberikan doorprize 1 unit sepeda motor yang Akan diundi di akhir Festival Sriwijaya 2017 ini.
Caranya cukup mudah yakni dengan melakukan registrasi di stand Poltekpar Palembang.
Sejak pagi hingga malam hari, mulai 22-27 Agustus 2017, masyarakat Palembang ataupun yang sedang berkunjung di Palembang bisa menikmati kemeriahan Festival Sriwijaya sambil berwisata kuliner, menikmati pagelaran seni dan budaya.
Sumber photo : pribadi dan Silverado .