Memang di setiap pertemuan pasti ada perpisahan, begitu banyak yang datang dan pergi dalam kehidupan. Mulai dari mantan pacarku yang hubunganku dengannya sudah hampir 7 tahun, teman dekatku yang pergi untuk melangkahkan kakinya menemani suaminya, hingga ebee, damnshit, aris, daus, gondrong, teman liputan yang pergi untuk mencari sesuatu yang lebih baik.
Pagi ini aku dikejutkan dengan sesuatu yang tidak terduga, setelah sekian lama bersama, akhirnya Arini pergi meninggalkanku menuju cita-citanya untuk sekolah lagi melanjutkan pendidikan S2 nya di Riau. Aku sadar, aku harus siap untuk tidak ada lagi tawa dan candanya, kemanjaannya yang menggelayuti tubuhku, merayuku, dan merengek kepadaku untuk mengabulkan permohonannya.
Aku memeluknya dan menangis karena aku tak sanggup dan tak kuasa untuk menahan dirinya lebih lama.
Minggu esok dia akan berangkat ke Riau melanjutkan pendidikan S2nya, disana dia tinggal bersama adiknya yang jga kuliah disana . Ah … kini tidak ada lagi Arini yang penuh canda , ceria dan selalu manja kepadaku ….. hikkssss….. hikssssss…
Sampai tak kuasa , Sobri menjadi tempat ku menangis dan bercerita , dia menguatku dan memberikan aku semngat,
Cepat atau lambat perpisahan itu pasti adanya.
Sebagaimana perpisahan di ujung usia kita.
Entah kapan datangnya.
Perpisahan antara raga dan nyawa.
Meninggalkan orang-orang terkasih..
Berpisah dengan segala nikmat dunia.
Sakitnya pun tak terkira.
Sanggupkah aku melewatinya ?
dengan senyum mengembang dan iringan do’a handai taulan..
kuharapkan perpisahan itu penuh kesan nan indah.
sebagai awal perjumpaan dengan Allahu Rabbul’Izzati.