Mencintai tapi tak memiliki

Dalam hidup ada kejadian yang disebut dengan kehilangan. Mengapa hilang? Berpindah tempatkah? Berpindah tangan dan kepemilikan kah? Meninggal dunia? Rusak? Hancur?Semua di atas tetap saja sama rasanya, kehilangan…

Yang sering terjadi adalah bukan saat masih “memilikinya” tetapi saat “kehilangannya”, menjadi penyakit jiwa bila masih tak bisa diatasi.

Table of Contents

“Kita tidak dapat merasakan kehilangan sebelum kita benar – benar kehilangan”

Kita diciptakan karena cinta, pemberian Yang Maha Mencipta, Maha Memberi. Dengan kasih sayang orang tua kita (atau siapapun) membesarkan kita saat kecil karena cinta, tahu bahwa kita belum mampu untuk berjuang melestarikan pemberian hidup.

Setelah besar kita berjuang untuk dalam penghidupan selalu sehat, nyaman, mengikuti perkembangan lingkungan dan masyarakat. Mencari ilmu untuk menjadi pintar, bekerja untuk menafkahi diri, mengembangkan sikap mental dan moral untuk menjadi manusia yang “baik”.

Jika kita terbiasa memandang hidup itu sebagai masa di dunia, maka perasaan kehilangan itu ada karena sesuatu meninggalkan dunia “kita”.

Kehilangan barang, berarti barang itu sudah tidak ada dalam dunia “kecil” kita. Kehilangan pacar, berarti si pacar sudah tidak ada dalam jangkauan sayang kita walau tiap hari masih bertemu di kantor misalnya. Kehilangan seseorang karena ia meninggal dunia jauh lebih rumit, karena tidak ada hubungan yang bisa terjadi lagi dalam jangkauan panca indera kita.

Setelah kita mencinta sejenak, lalu kehilangan, apakah sempat kita memiliki? Entahlah apa jawabannya, perasaanlah yang bisa berkata tanpa perlu dinyatakan.

Karena kehilanganlah , sifat memiliki itu hilang, walau cinta itu tidak hilang. Bentuk cinta yang beragam, cinta pada anak, cinta pada orang tua, cinta pada kekasih, cinta pada hobi, cinta pada Tuhan.

Cinta dan mencinta itu abadi, karena dititipkan oleh Yang Maha Mencintai…

Jadi bagaimanakah rasanya jika kita mencintai tapi tak bisa memiliki… semua ada jawabannya, tapi terkadang kita memaksa jawaban cinta harus saling memiliki, dia harus menjadi milik kita.

Padahal ada seseorang yang lain , yang akan datang untuk menggantikan cinta dan posisi yang hilang tersebut….

I believe that …. so I live …

0 thoughts on “Mencintai tapi tak memiliki”

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Translate »
HTML Snippets Powered By : XYZScripts.com