Rasa kagum menyelimuti saya, saat melihat secara dekat Bank Sampah Bahagia Mandiri, di komplek Griya Bahagia, km. 11, Palembang. Meski baru berumur 18 hari, namun hasilnya sudah mulai terasa.
Pemerintah kota Palembang pun sangat concern dengan masalah pengendalian sampah, bahkan sangat dianjurkan bagaimana masyarakat bisa mengubah sampah menjadi emas.
Bank Sampah ini sama seperti bank keuangan biasa yang memiliki nasabah teler hingga adm keuangan, bahkan juga memiliki Direktur yakni ibu Nikmah yang dibantu ibu-ibu komplek yang menjadi kader, mereka mulai mengumpulkan sampah dan membuat aneka kerajinan dari sampah.
Ada bantal, tas, topi, tempat pensil, gantungan kunci hingga bros. Bungkus plastik dari deterjen, mie instan hingga kardus dan koran bekas, dikumpulkan secara rutin di bank sampah yang beroperasi dari pukul 14.00-17.30 WIB ini.
Membangun bank sampah ini juga memberdayakan masyarakat, jalinan silaturahmi pun dapat semakin terasah. Rencananya bank sampah ini akan diresmikan menteri lingkungan hidup, 15 Januari mendatang.
Barang bernilai ekonomis yang dihasilkan dari tangan kreatif, awalnya plastik bungkus mie, deterjen atau kopi dicuci bersih, lalu dikeringkan. Setelah kering dilanjutkan dengan memotong bungkus tersebut menjadi potongan halus. Jika sudah terkumpul dibuatlah pola barang yang akan dibuat, lalu dijahit.
Disini yang menjadi fokus utama sebenarnya adalah nasabah anak-anak, agar nantinya anak-anak bisa berlaku kreatif dan bijak terhadap sampah.
Wah, modelnya bukan Mbak Suzan :(.
Modelnya cantik kan???