Hari ini, 2 April diperingati sebagai Hari Autis Sedunia. Hingga kini, masih banyak stigma negatif tentang penyandang autis. Banyak yang menduga autis adalah sakit jiwa, kena santet, bahkan tak sedikit yang mengatakan autis adalah penyakit.
Selayaknya kita bersama-sama untuk menghilangkan kesan anak penyandang autisme adalah sesuatu yang memalukan. Anak-anak berkebutuhan khusus ini membutuhkan kita agar mereka bisa berbaur dan menyatu dengan masyarakat. Karena dengan lebih peduli terhadap penyandang autis akan memberikan dukungan dan menjadikan mereka lebih mandiri.
Dua hari ini saya berada di pusat terapi dan sekolah anak – anak penyandang autis, di Yayasan Bina Autis Mandiri, Jalan Suhada – Kampus, Palembang. Saya pun berdecak kagum dengan anak-anak ini, mereka memiliki keterampilan yang beraneka ragam mulai dari bernyanyi, bermain musik, melukis, membuat kerajinan dari manik – manik, hingga membuat kain songket.
Hmmm… untuk yang terakhir ini saya benar-benar salut loh… :D. Pasalnya saya pernah mencoba menenun songket, hasilnya tidak sampai 15 menit saya sudah menyerah, selain berat, menenun benang emas, dan sutra hingga menjadi kain songket yang indah membutuhkan ketelatenan dan kesabaran tingkat tinggi.
Pihak sekolah dan yayasan memberikan pola pendidikan inklusif, tidak hanya penyandang autis saja yang belajar disini, namun kini pihak sekolah sengaja mencampur anak normal dengan autis dan terbukti hasilnya menjanjikan anak-anak berkebutuhan khusus ini bisa berbaur dan berlaku seperti anak-anak normal.
Penanganan anak autis sendiri memang membutuhkan peranan besar dari seluruh pihak mulai dari orangtua, keluarga anak ataupun masyarakat, agar dapat menerima dan merawat anak penyandang autis sehingga mereka dapat menjalani kehidupannya dengan lebih baik.
Autisme adalah gangguan perkembangan jiwa neurological disorder yang paling cepat pertambahan jumlah penyandangnya di seluruh dunia jumlah penyandang autisme di seluruh dunia terus mengalami peningkatan. Di Indonesia, setidaknya dari 100 ribu kelahiran 2 diantara anak yang lahir merupakan penyandang autis karena itu sudah waktunya kita untuk bahu membahu meningkatkan kepedulian terhadap masalah autisme.
Apalagi biaya untuk penanganan autis cukup besar sehingga saat mengkhawatirkan bagi ekonomi lemah tentunya tidak bisa mengikuti terapi autis maupun sekolah. Terlebih persyaratan agar terapi autis efektif adalah latihan yang intensif dan sabar karena butuh waktu panjang. Tentunya dengan terapi yang baik yang diiringi dengan kesabaran anak-anak penyandang autis ini dapat berkomunikasi dua arah dan bisa berlaku normal serta menjadi lebih mandiri.
Sehingga dengan momen hari autis sedunia ini diharapkan menjadi sebuah refleksi di balik keterbatasan yang dimiliki para penyandang autis ternyata mereka juga memiliki kelebihan yang tak dimiliki oleh orang lain.
Setuju… *tepoktangan* 😀
Kadang kalo depan laptop, ato BB ato robot ijo, Ipad, orang-orang malah berubah jadi autis LOL
Kami, tepatnya saya dan pak Rhenald Kasali pernah dalam suatu kesempatan training motivasi yang pernah saya ikuti menyebut perilaku orang dewasa yang seperti asyik dengan dirinya sendiri dengan AUTIS. Contoh, orang lebih asyik menyendiri kutak-katik BB-nya di tempat umum daripada menyapa atau mengajak bercakap-cakap orang lain. Makanya, sampai sekarang konotasi negatif terus melekat pada kata AUTISME. Bukan memandangnya sebagai penyakit yang memang harus diterapi atau sembuhkan. 🙂
bener banget pak, saya setuju, terkadang masyarakat hanya menilai dari sudut pandang luar saja 😀
Punya seorang putra autis “Rafael”ku, sebuah keberuntungan krna boleh belajar lebih dalam tentang “kesabaran”, “ketegaran” dan “perjuangan hidup”
Saya juga merasa menjadi seorang yang autis kalau tidak ikut memperhatikan mereka
Pusat Terapi Anak Berkebutuhan Khusus Rumah Sahabat Yogyakarta beralamat di Jl Perintis kemerdekaan perum gambiran C 2 UH V melayani speech therapy, behavior therapy, Sensori integrasi, terapi terpadu, fisioterapi, program pendampingan di sekolah umum dan home visit terapi. untuk informasi lebih lanjut silakan hubungi di nomor 0274 8267882
Pusat terapi anak berkebutuhan khusus Rumah Sahabat Yogyakarta melayani terapi untuk anak-anak autism, ADD, ADHD, Down syndrom, CP dll dengan terapi terpadu, speech therapy, sensori integrasi, behavior therapy, fisioterapi, pendampingan ke sekolah umum, home visit therapy. Beralamat di Jl Perintis Kemerdekaan, Perum Gambiran C 2 UH V Yogyakarta. untuk info lebih lanjut hubungi 0274 8267882
ADELIA SMART : Pusat Pendidikan dan Terapi Anak Berkebutuhan Khusus melayani terapi untuk anak-anak autism, ADD, ADHD, Down syndrom, CP dll dengan terapi terpadu, speech therapy, sensori integrasi, behavior therapy.Alamat Jl. Deltasari Indah Blok J-52, Waru – Sidoarjo, Jawa Timur. No. Telp. 081803099559/031-71849842