G.I. Joe: The Rise of Cobra’ menampilkan karakter-karakter yang memiliki keahlian tempur yang berbeda-beda. Setelah menonton film garapan Stephen Sommers itu , hati ini tersentil (akankah Indonesia memiliki kecanggihan alat-alat perang ???).
Tidak hanya didukung oleh kehandalan personilnya, mulai dari Duke ” Conrad Hauser” (Channing Tatum), Shana M. O’Hara atau yang lebih dikenal Scarlett, Snake Eyes (Ray Park) “sang Ninja” dan Ripcord yang diperankan oleh Marlon Wayans. Mereka dipimpin oleh Clayton Abernathy alias Jendral Hawk.
Ternyata tim elit dilengkapi oleh peralatan yang super canggih dan modern. Di setiap film yang menyuguhkan kecanggihan dari suatu alat, salah satunya James Bond yang dilengkapi dengan alat-alat modern merupakan wujud perkembangan era teknologi kedepannya seperti apa yang akan terjadi di masa mendatang.
Diriku tidak ingin membahas lebih lanjut soal jalan film ini seperti apa, tapi yang paling menggelitik di hati, selayaknya kita bisa memiliki armada perang seperti itu dengan segala kecanggihan. Tapi sekarang boro-boro mau dengan selevel dengan negara lain, ternyata Armada Perang Indonesia masih kalah jauh dibandingkan negara tetangga.
Entah berapa banyak helikopter milik TNI yang jatuh dan meninggalkan korban jiwa yang tak terhitung, baik yang dipergunakan saat latihan atau untuk angkutan. Seperti insiden jatuhnya pesawat Fokker milik TNI AU di Lanud Hussein Sastranegara pada April 2009. Sebulan berikutnya, sejumlah anggota TNI AU beserta keluarganya harus tewas ketika Hercules yang mereka tumpangi jatuh dan terbakar di Magetan.
Hal ini terjadi karena sudah usangnya alat perang yang digunakan. Harus berapa banyak korban lagi, agar Pemerintah sadar ???
Hmmm… disini diriku bukan setuju dengan yang namanya “PERANG” . Jujur diriku sangat tidak setuju dengan “PERANG”, boro – boro mau cari ribut dengan teman, adik atau orang lain yang tidak dikenal, diriku lebih baik menghindarinya karena sangat tidak nyaman, berada pada situasi ber”PERANG” dengan orang lain.
Tapi ternyata memiliki alat perang yang super canggih seperti Penting – Tidak Penting, ya Penting untuk melindungi dan memberikan nilai lebih bagi negara ini. Tidak Penting ya kita sebaiknya memilih jalan damai agar tidak banyak korban jiwa berjatuhan karena PERANG.
Indonesia pernah sangat dihormati dan disegani oleh negara lain, tidak ada satu pun yang berani mengusik, banyak kalangan cerita itu di medio tahun 1970-1980-an. Angkatan bersenjata RI memang amat disegani, dengan peralatan tempur yang memadai. Berbagai keberhasilan dimiliki oleh Indonesia seperti pada tahun 1981, pasukan khusus Penanggulangan Teror/Gultor 81 berhasil membebaskan sandera di pesawat DC 09 Garuda di bandara Don Muang tanpa ada korban dari pihak sandera.
Berbeda dengan saat ini negara tetangga “Malaysia” berulang kali mencuri milik Indonesia, mulai dari pulau Sipadan – Ligitan, lagu Rasa Sayange, Cendol, Batik, Songket, Pempek sampai Rendang dan Tari Pendet. Aduh… sepertinya mulai gila tuh …. semua diakui sebagai milik mereka.
Rencananya pada APBN 2010 Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menaikkan biaya perawatan dan pembelian alat tempur hingga 20% lebih menjadi Rp 40,7 triliun, dari anggaran tahun 2009 yang sebesar Rp 33,6 triliun. Angka ini masih sangat minim… Indoesia tak lagi berkuasa, PT Dirgantara Indonesia sudah tidak memproduksi pesawat terbang, PT PAL kekurangan modal dalam memenuhi pesanan pembuatan kapal, PT Pindad mengalami penurunan kinerja produksi akibat keterbatasan modal.
Biaya mahal terus menjadi kendala, banyak PR untuk negeri ini… ini baru untuk satu sisi saja… Hmmm… kapankah Indonesia memiliki kecanggihan alat perang atau alat perang yang memadai ???
pakpersiden ayo kitatingkat kn lagi alat perang kita yang lbih canggih
kena saya tak mau lw INDONESIA ni hancurn……………..saya selaku warganegara indonesia saya mendukung kedeaulatan indonesia………………….
seharusnya negara ini memiliki 24 kapal selam.
sektor pertahan indonesia memang belum begitu kuat di banding negara2 lain, tapi kalau ditingkatkan terus lama2 pertahanan indonesia jadi lebih kuat, asal jangan kelamaan jha..
Ayo indonesia maju terus pantang mundur
jangan mau kalah sama negara lain
Berat memang beban yang dirasa oleh pemerintah masa kini … disamping untuk memodali pembangunan yang berkelanjutan, juga mempertahankan kedaulanan negeri dengan pasokan senjata yang “harusnya” mengikuti perkembangan zaman. Rencananya pada APBN 2010 Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menaikkan biaya perawatan dan pembelian alat tempur hingga 20% lebih menjadi Rp 40,7 triliun itupun dirasa sangat kurang memadai untuk membeli “1 squadron tempur saja” pesawat jet – jet canggih saat ini. Apalagi untuk pembenahan disegala lini pertahanan negara dan ALUTISTA yang baru. Tapi mudah-mudahan masa ini adalah cikal bakal lahirnya kesadaran akan Pembelaan Tanah Air bagi kita generasi penerus untuk mau menegakkan kembali martabat kehormatan bangsa. Bukan tambah kemerosotan dan ketidak pedulian akan cita-cita luhur para pendahulu bangsa. Mari kita bantu Negara kita dengan keswadayaan diri, membayar pajak dengan tertib, tidak merusak fasilitas umum, menanamkan kecintaan kebangsaan, berdisiplin lalu lintas, karena hal-hal kecil yang sifatnya sangat umum tsb. pada dasarnya adalah membantu pemerintah kita. Optimisme yang rasional.
AYO PAK PRESIDEN INDONESIA MESTI MELENGKAPI PERALATAN PERANGNYA DARI SEGALA HAL,KARENA NEGARA2 LAINPUN PADA BEGITU SEMUA….