Hidup itu keras apa ukurannya
Hidup itu berat apa ukurannya
Hidup itu pahit apa ukurannya
Hidup itu susah apa ukurannya
Terkadang kita terlalu naif dalam menilai sesuatu dan selalu menempatkan pada diri kita sendiri. Padahal jika kita mau merendahkan hati kita dan melihat ke sekitar kita, tentu kita akan bisa memahami hidup kita jauh lebih beruntung dari mereka.
Hari ini, saya membuat taping program Halo Palembang, melihat secara langsung kehidupan para warga binaan (narapidana) di Lembaga Permasyarakatan (Lapas/LP) Wanita Klas IIa, Palembang.
Dari kacamata saya melihat jika kehidupan mereka ternyata jauh lebih mengerikan dan lebih keras dibanding yang saya pikirkan. Apa yang bisa kau lakukan jika kebebasanmu dirampas karena kamu melakukan kesalahan. Sesuatu yang sungguh pedih dan kejam. Bahkan ada bayi yang juga harus merasakan pengalaman dan kehidupan yang seharusnya tak dirasakan untuk anak seumur mereka.
Untuk itulah kita sebagai umat-Nya harus senantiasa berbaik sangka kepada Allah. Sesungguhnya Allah menurunkan semua itu sebagai bentuk ujian atas keimanan yang kita miliki.
Allah SWT berfirman :
“Apakah kalian mengira bahwa kalian akan masuk ke dalam surga, padahal belum datang kepada kalian (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kalian? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam goncangan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang bersamanya : Bilakah datang pertolongan Allah? Ingatlah sesungguhnya pertolongan Allah amatlah dekat.” (Al Baqarah : 214)