Yuk ngopi sembari resapi filosofinya, begitulah saya selalu diajak oleh para barista yang saya kenal. Ngopi ternyata bukan sekedar menuangkan air panas ke dalam cangkir yang sudah berisi kopi. Tapi ada banyak kisah dari kopi tersebut, mulai dari biji yang ditanam petani hingga tersaji di atas meja. Buat penikmat kopi, ngopi sudah jadi gaya hidup. Bahkan di kedai kopi itu pula kontrak bernilai milyaran bisa deal, bernostalgia bersama teman ataupun bagi yang sendirian bisa ditemani oleh kopi.
Ya tradisi ngopi ini dilakukan dari masyarakat golongan menengah ke bawah hingga kalangan elite. Seperti itu juga trend ngopi di kota Palembang terus mengalami perkembangan, seiring dengan semakin banyaknya kedai kopi yang hadir di kota pempek ini. Beragam sajian seduhan berbagai jenis kopi seolah menjadi pengobat rindu untuk para pencinta kopi.
Salah satu kedai kopi di Palembang yang eksis adalah History Coffee Palembang yang sudah hadir sejak tahun 2015. Jika sebelumnya kedai kopi milik Iyan Muhazan ini terletak di kawasan Simpang Patal. Kini History Coffee Palembang reborn dan melayani para pecinta kopi di Jalan Pangeran SW Subekti (arah Kedaung) Palembang.
https://www.youtube.com/watch?v=VOxw4C8yAy0
Hari itu setelah 2 hari dibuka untuk umum, saya baru bisa berkunjung ke History Coffee. Ternyata saya baru tahu jika jam buka kedai kopi ini lebih pagi dan buka lebih lama mulai pukul 08.00-01.00 WIB. Saat masuk kesan sederhana bergaya industrialis langsung menyapa saya dan membuat saya langsung jatuh cinta dengan interiornya.
Iyan secara khusus mendesain sendiri rumah baru History Coffee ini. Mulai dari Peta Indonesia yang menempel di dinding, lampu bohlam dengan pendar kuningnya yang memberikan kehangatan tersendiri, termasuk meja batik yang yang begitu cantik. Tidak hanya itu ada kursi bar yang membuat pengunjung bisa langsung bercengkrama dengan barista ataupun sekedar menyaksikan barista meracik kopi.
Iyan mengaku membuka kedai kopi karena kecintaannya kepada kopi dan membuatnya memilih sekolah barista. Bagi Iyan melalui kedai kopi miliknya ini, Iyan ingin masyarakat lebih mengenal kopi. Para barista di History Coffee ini siap memberikan edukasi tentang kopi kepada pengunjung yang datang.
Bagi Iyan, dirinya lebih senang dipanggil sebagai seorang Barista dibandingkan dipanggil pemilik kedai kopi. Disini tersedia beragam jenis kopi, single origin mulai dari biji kopi Aceh Gayo, Mandailing, Bali Kintamani hingga Papua. Ya History Coffee memberikan daya tarik tersendiri, lihat saja interior yang manis, kata-kata yang terlukis di dinding hingga yang tersaji di meja bar mulai dari biji kopi hingga alat-alat seduh kopi manual brew.
Iyan mengatakan pasar Palembang masih terbuka luas, dirinya juga terpanggil untuk menaikkan derajat kopi Sumatera Selatan. Karenanya Iyan rela meninggalkan pekerjaan barista di coffee shop ternama di Jakarta dan membesarkan nama kopi Sumsel.
Di History Coffee ini para pengunjung diajak untuk melihat secara langsung cara menyeduh kopi secara manual, mulai dari biji hingga menjadi secangkir kopi yang bisa dinikmati. Konsep open bar yang diusung oleh History Coffee seolah menjadi jawaban dan penanda tidak ada batas antara penikmat kopi dengan baristanya.
Ada rahasia kenapa kopi di History Coffee memiliki cita rasa yang beda, karena air yang digunakan untuk menyeduh kopi berasal dari air gunung. Iyan menawarkan hal berbeda karena air gunung tersebut sangat higienis sehingga menjadikan rasa kopi lebih spesial.
Menurut Iyan, jika ingin mendapatkan cita rasa dan aroma yang special dari kopi. Saat memasak air untuk menyeduh kopi tidak boleh mencapai 100 derajat celcius, karena jika suhu air sudah 100 derajat, rasa kopi tidak bisa maksimal. Di History coffee ada standar baku yakni suhu air hanya 80 derajat celcius.
Tidak hanya bisa minum kopi, para pengunjung juga bisa menikmati beragama menu makanan mulai dari yang makanan ringan, utama maupun penutup. History Coffee ini sangat terjangkau, untuk harga makanan dan minumannya berkisar mulai dari RP 12.000-30.000,-.
History Coffee ini juga bisa menjadi tempat workshop, sehingga para penggemar kopi bisa open class disini. Sehingga tidak hanya bisa sekedar bercengkrama dengan teman ataupun partner kerja tapi juga bisa menjadi tempat belajar berbagai hal disini.
Menghirup aroma kopi bisa membuat pikiran menjadi tenang selain itu ide terkadang lebih cepat muncul kalau di kedai kopi.
History Coffee Palembang
Alamat : Jalan Pangeran SW Subekti (arah Kedaung) Palembang
Telp : 082295535760
Type : Coffee shop
Harga : RP 12.000-30.000,-
Open : 08.00-01.00 WIB.
penasaran pengen cobain kopinya tapi sayang banget jauh di palembang, aku suka ngopi soalnya, kalo ada di jakarta pasti udah aku datengin untuk coba kopinya 🙂
wah seru ya ngopi rame2 gitu 🙂 aku juga salah satu coffee addict, kalau sehari ga ngopi berasa ada yang kurang, kl mau kerja keras kudu ngopi biar nyawanya kumpul hahahaa 🙂
Mejanya unik bernuansa batik . Dapat banget sih warm vibesnya . Sayangnya jauhh seandainya di surabaya pasti udah mampir
aku fikir tadinya kedai filosopi kopi eh ternyata lain lagi hehe, hargannya lumayan terjangkau dan platingnya unik banget, si ayam jago yang biasanya ada di mangkok bubur
konsep coffee shop-nya mirip-mirip sama beberapa coffee shop yang pernah aku datangi di Jakarta. Bagus sekali dan kusuka! BIkin betah lama-lama di sana buat sekedar ngobrol ataupun working remote
paling suka ke tempat ngopi yang ambience nya tuh kayak gitu 😀 industrialis dan minimalis
aku juga seneng banget mampir – mampir ke coffee shop ke setiap tempat atau daerah yang aku kunjungi. selain sebagai bahan foto untuk kepentingan konten. tapi di setiap daerah biasanya harganya terbilang murah dibanding jakarta.
waaah mampir ke coffee shop baru itu menyenangkan banget yaaa, buat pecinta kopi kaya aku pengenya setiap hari tu menclak menclok k coffee shop buat ngerjain kerjaaan blog, rasanya lebih cepet beres kalo ngerjain DL di coffee shop tu hihihi
sedi banget aku gabisa minum kopi huhu langsung tepar aku cuma seteguk aja udah langsung asam lambung naik 🙁
Harga nya ramah di kantong. And ada makanan ny juga lagi. Tapi Yonie bukan pencinta kopi mba. Soalnya bermasalah sama lambung
mantep ini mba coffee shop nya harganya terjangkau, kalo di bali cafe macem gini minimal keluar duit 50 rebu langsung gelundung hiks, tapi memang nikmat kopi itu hmm
Wih hebat banget dia buka dari jam 8 pagi sampe jam 1 subuh haha.. tempting banget sih liat tempat nya. Bisa jd referensi kalau traveling kesana nanti hehe
Memang lebih gaul kalau dipanggil barista ya hehe… Harga kopinya masih cukup terjangkau nih kalo kisaran 12 ribu.
Suka banget tempatnya old style tapi cozy yah, lucu juga cangkir yang ukiran ayam nya itu…
Aku ga suka ngopi tapi interior coffee shop sekarang bagus2 ya. Bikin betah buat kerja di coffee shop
Aku salah fokus sama piring dan gelas dengan gambar ayam kayak mangkok bubur ayam XD BTW bukanya sampe jam 1 pagi yah, keren jugaa
wah cocok banget jadi tempat ngopi buat para pecinta kopi. tapi berhubung aku engga begitu suka kopi, kayaknya ini seru buat nongkrong bareng temen-temen deh! cozy tempatnya
Aku suka koi, meski sama-sama kopi tapi setiap daerah punya cita rasanya sendiri. Semoga bisnisnya Mas Iya maju terus ya.