Innalillahi wa inna ilaihi rojiun
Umur siapa yang tahu dan siapa yang menduga datangnya ajal. Bagaimana cara kita meninggal dan dalam keadaan seperti apa kita meninggal. Kita tidak pernah menyadari betapa dekatnya kita dengan ajal.
Jika ajal sudah menghampiri hanya Allah yang Maha Kuasa berhak memanggil dan mengakhiri tugas kita di bumi dan tak seorang pun yang mampu menolaknya.
Terkejut, itulah saat saya datang pagi tadi ke kantor dan mendengar kabar duka meninggalnya Kapolresta Palembang Komisaris Besar Polisi Drs Agus Sulistiono.
Kapolresta Palembang Komisaris Besar Polisi Drs Agus Sulistiono, Selasa fajar menghembuskan nafas terakhirnya di rumah sakit. Kapolresta diduga meninggal dunia akibat serangan jantung, pagi tadi disemayamkan dirumah dinasnya di Jalan Talang Kerangga lalu dibawa ke Tuban Jawa Timur untuk dikebumikan di kampung halamannya.
Duka langsung menyelimuti kediaman rumah dinas Kapolresta Palembang Kombes Pol Agus Sulistiono yang berada di Jalan Talang Kerangga Ilir Barat 2 Palembang. Orang nomor satu di Polresta Palembang ini meninggal dunia diduga akibat serangan jantung.
Selasa fajar, Kapolresta sempat dilarikan ke ruang Emergency RSMH Palembang untuk mendapatkan pertolongan, tapi sayang nyawa Kapolresta tidak bisa diselamatkan lagi dan menghembuskan nafas terakhir sekitar pukul 4 pagi tadi.
Kombes Pol Agus Sulistiono sendiri meninggal di usia 47 tahun meninggalkan 3 orang anaknya dan satu orang istri. Jenazah sesudah dari rumah sakit langsung disemayamkan di rumah dinas Kapolresta untuk dimandikan lalu sempat disholatkan bersama kemudian jenazah disiapkan untuk berangkat ke kampung halamannya di Tuban Jawa Timur untuk dikebumikan.
Sejak pagi juga rumah dinas kediaman dipenuhi pelayat hadir juga dari petinggi kepolisian Polda Sumsel dan Polresta Palembang, juga sempat hadir beberapa pejabat daerah seperti Walikota dan Wakilnya sertaunsur muspida.
Agus Sulistiyono sendiri menjabat sebagai Kapolresta Palembang sejak April 2011 lalu, yang sebelumnya menjabat sebagai Wakapoltabes Banda Aceh. Tidak ada upacara kemiliteran dirumah dinas, jenazah langsung dibawa ke bandara untuk diterbangkan ke kampung halamannya.
Tokoh satu ini dikenal ramah dan dekat dengan siapa saja terutama kepada kami para insan jurnalis. Terbersit dalam hati betapa mudahnya Allah mencabut nyawa seseorang. Tak ada orang yang bisa menduganya.
Tentang Ajal
هُوَ الَّذِي خَلَقَكُم مِّن طِينٍ ثُمَّ قَضَىٰ أَجَلًا ۖ وَأَجَلٌ مُّسَمًّى عِندَهُ ۖ ثُمَّ أَنتُمْ تَمْتَرُونَDialah Yang menciptakan kamu dari tanah, sesudah itu ditentukannya ajal (kematianmu), dan ada lagi suatu ajal yang ada pada sisi-Nya (yang Dia sendirilah mengetahuinya), kemudian kamu masih ragu-ragu (tentang berbangkit itu).(QS 6:2)
Saat jasad sudah terbujur kaku, kebanggaan apa lagi yang bisa dipertahankan, sebanyak apapun harta yang dimiliki, sesayang apapun keluarga kita, tentunya akan kita tinggalkan semua, hanya amal yang menjadi bekal kita. Tak ada lagi keluarga, harta ataupun kekuasaan yang menyertai didalam liang lahat.
Untuk apa lagi kita menyombongkan diri, hanya kepada-Nya lah kita kembali. Tapi sejak hidup, kita sering lupa dan terlena dengan kenikmatan duniawi yang semuanya dari Allah dan melupakan kewajiban kita kepada Allah. Padahal ajal kian terus datang mendekat.
Kita masih terbiasa melakukan dosa dan menganggap hal itu lumrah terjadi, white lie terkadang menjadi kebiasaan yang tak bisa dihindari, ujub atau rasa ingin pamer kepada yang lain masih terus ada dalam diri, belum lagi kesombongan dan egoisme yang masih melekat dalam hati.
Oh… Ya Rabb… ampunilah kami atas semua kesalahan yang terus berlaku sombong, masih tidak setia kepadamu, sering lalai dengan kewajiban kami, bahkan berlaku dosa.
Ya Rabb… ampunilah kami dengan segala dosa dan kesalahan, berikanlah hidayah kepada kami dan sinarilah hati dengan cahaya-Mu, izinkanlah kami menjadi mahkluk-Mu yang terus memperbaiki diri dan ridhoilah setiap langkah kebaikan yang kami lakukan.
Ya Rabb… izinkan kami untuk dapat mencium wangi surga-Mu, jadikanlah kami orang-orang yang Kau kasihi dan cintai, izinkan cinta kami hanya untuk-Mu.
Amin Ya Robbal Alamin…
turut berduka mbake,,,,moga amal ibadahnya diterima di sisi allah swt….
Selamat Jalan Kawan…Semoga Alloh SWT menerima segala Amal baikmu sekecil apapun yg dapat menolongmu di Yaumil Akhir…
Semoga Keluarga yang ditinggalkan dapat Tabah dan Tawakal dalam menghadapi Cobaan ini…
Sahabat sahabatmu yg Engkau tinggalkan senantiasa memanjatkan Do’a untukmu…
Selamat jalan…