Menikmati Supermoon

Sudah dua malam langit sangat terang benderang, fenomena Supermoon yang dinanti banyak orang di berbagai belahan dunia, juga tak ingin kulewatkan.

Supermoon merupakan saat Bulan tampak lebih besar dari biasanya karena jaraknya yang mendekati Bumi. Entahlah, benar atau tidaknya, karena fenomena datangnya supermoon ini selalu dikaitkan dengan bencana. Apakah gempa dan tsunami di Jepang, juga karena fenomena supermoon, tak ada yang tahu kepastiannya.

Namun, saya menikmati keindahan cahaya bulan yang sangat terang, dan tentunya memang bulan terlihat lebih besar, meski tak sebesar yang kupikirkan seperti di film-film kartun, jika bulan itu bisa menyentuh laut.

Bulan bisa berada di titik terjauh dan terdekat dengan Bumi. Titik terjauh dikenal dengan apogee, sedangkan titik terdekat dikenal dengan perigee. Saat Bulan mencapai titik terdekat atau perigee inilah, fenomena yang dikenal dengan supermoon terjadi.

Bulan akan mencapai jarak terdekatnya dengan Bumi dalam kurun waktu 18 tahun terakhir. Bulan “hanya” 356,577 kilometer dari Bumi. Ini 30.000 kilometer lebih dekat dengan jarak rata-rata Bumi-Bulan biasanya yang berkisar 382.900 km.

Berdasarkan waktu Indonesia, jarak terdekat Bumi-Bulan tersebut akan terjadi pada Minggu (20/3/11) dini hari pada pukul 02.10 WIB. Puncak purnamanya sendiri bisa dinikmati pukul 01.11 atau 59 menit sebelum jarak terdekat Bumi-Bulan dicapai. Sumber : Kompas.com

Memang sih ukuran bulan itu, hanya 7 persen lebih besar dari biasanya, tapi tetap saja terlihat berbeda. Apalagi kini saat terdekat bulan itu pada bulan purnama, tentunya dapat menikmati bulan dalam bulat yang sempurna dan lebih besar kan :D.

Apa pun pendapat orang, sangat mengasyikkan bisa menikmati fenomena alam yang jarang terjadi, apalagi pada bulan Purnama, iya kan :D. Bagaimana kalian, apakah kalian juga menikmatinya ?