Setelah sukses di kota-kota besar di Pulau Jawa. Festival Lampion Suzhou hadir di Palembang. Selama satu bulan dari 1 hingga 31 Mei 2015 mendatang, masyarakat Palembang bisa menikmati festival lampion raksasa.
Senin kemarin (3/5) saya yang penasaran pun menyempatkan untuk melihat pemandangan berbeda di Stadion Madya Bumi Sriwijaya, Palembang yang disulap seperti arena pasar malam.
Festival Lampion Suzhou ini dibuka mulai pukul 18.00 hingga 23.00 WIB. Untuk masuk melihat lampion-lampion tersebut, kita harus membeli tiket masuk seharga Rp 20.000 untuk Senin-Kamis dan Rp 30.000 untuk Jumat-Minggu.
Setiap pengunjung berkesempatan memenangkan satu unit motor Yamaha New Vixion. Setiap tiket yang masuk dikumpulkan dan akan diundi pada hari terakhir, Minggu (31/5) malam.
Beruntungnya saya tidak sendiri menikmati keindahan lampion-lampion tersebut,karena kebetulan teman saya, Dela mengajak anaknya dan keluarganya berwisata malam itu.
Lampion-lampion itu memang memberikan suasana berbeda, sebagai pengunjung kami merasa seperti berada di Tiongkok. Apalagi didukung cuaca pun cerah.
Beragam lampion dengan aneka bentuk bisa dilihat, dari lampion tradisional China yang berbentuk bulat hingga lampion raksasa seperti gerbang China, lampion berbentuk Panda, bunga, lukisan, hingga lampion Taj Mahal.
Lampion-lampion ini diatur mengelilingi stadion. Sehingga kita bisa berjalan mengelilingi stadion tanpa merasa lelah dan bosan karena indahnya barisan dari lampion-lampion ini.
Dan pastinya lebih baik jika datang bersama teman, rekan kerja hingga keluarga sehingga jadi lebih seru.
Panitia mengatakan terdapat ribuan lampion yang ada di Festival Lampion Suzhou ini dengan aneka jenis dan bentuk. Jujur saya tidak menghitung satu per satu lampion yang ada.
Setiap lampion menjadi spot menarik untuk foto-foto. Begitupun dengan lampion Naga raksasa yang terlihat begitu gagah diantara barisan lampion lainnya.
Selain Festival Lampion, panitia pun menyediakan aneka kuliner menarik hingga arena permainan agar pengunjung betah menikmati keindahan lampion.
Apalagi disini banyak kuliner dan arena bermain anak-anak hingga permainan dewasa seperti bianglala, sehingga tidak bosan untuk berlama-lama.
Panitia memang secara profesional memberikan hiburan, pengunjung yang hobi menyanyi bisa mencoba karaoke gratis di panggung lengkap dengan hadiah, ada juga pertunjukan barongsai hingga pameran batu akik dan giok.
Saya pun mencoba Korean Street food. Tenda kuliner yang menyediakan jajanan khas Korea ini memang menarik mata. Saya mencoba Hweori Gamza alias Spiral Potato dari Mr. Potachoes.
Hweori Gamza ini adalah cemilan khas Korea berupa keripik kentang tusuk berbentuk spiral tanpa putus. Untuk membuat jajanan pinggir jalan khas Korea diperlukan kentang utuh yang dipotong dengan alat pemotong khusus sehingga berbentuk spiral atau tornado. Lalu kentang spiral berukuran 30 cm ini dibalurkan dengan tepung dan digoreng dengan minyak panas.
Pembeli pun bisa mencoba aneka rasa mulai dari keju hingga barbeque. Alhasil malam itu juga seperti berada di negeri Gingseng dan Tiongkok sekaligus.
Mak, saya di Palembang looh.. baru tau ada ginian. Makasih ya Mak infonya.
Ta colek colek pak suami dulu, biar mau anter kesini
Ayo meet up dong mbak
sampe kapan ini San ?
sampe tgl 31 Mei ini mang Ig, ado rencano balek ke Palembang apo?