Berlari di Torch Relay Asian Games 2018 akan menjadi salah satu yang bisa saya ceritakan kepada anak cucu nantinya. Meski bukan sebagai pemegang obor Asian Games 2018, namun saya sudah merasa sangat senang sekali mendapatkan kesempatan untuk berlari dalam 18th Asian Games Torch Relay.
Asian Games Torch Relay
Api obor Asian Games ke 18/2018 yang dibawa langsung dari India, tiba di kota Palembang dengan cara yang unik yakni dengan cara melalui udara. Tinder box yang berisi api abadi dari India dan disatukan dengan api abadi dari Mrapen ini dibawa oleh 54 penerjun TNI AU. Aksi akrobatik udara dari para penerjun TNI AU juga menandai dimulainya pawai obor Asian Games di kota Palembang, Sabtu 4 Agustus 2018.
Apa abadi lalu dinyalakan di mini cauldron di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang. Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu yang menyalakan obor Asian Games lalu menyerahkan obor tersebut kepada Gubernur Sumsel Alex Noerdin . Gubernur lalu berlari membawa obor Asian Games 2018 secara estafet bergantian dengan Kapolri, Kapolda, atlet, mantan atlet hingga artis nasional.
https://youtu.be/pY9ncE881as
Sebagai kota kedua penyelanggara Asian Games yang tinggal hitungan hari, semangat Asian Games ini semakin membara dengan kehadiran api obor pesta olahraga terbesar di Asia tersebut. Obor ini dibawa mengelilingi kota Palembang dari Jakabaring Sport City melintasi Jembatan Ampera, melewati sejumlah jalan protokol di kota Palembang dan dibawa finish di Benteng Kuto Besak.
Dari BKB perjalanan obor Asian Games ini dilanjutkan menuju Kampung arab Almunawwar dan Pulau Kemaro lalu kembali lagi ke BKB baru diinapkan di Rumah Dinas Walikota Palembang, sebelum nantinya melanjutkan perjalanan ke kabupaten kota di Sumsel pada keesokan harinya.
Pocari Sweat Torch Bearer
Sejumlah atlet, artis hingga mantan atlet berlari secara bergantian membawa obor Asian Games. Seperti atlet asal Sumatera Selatan yang akan berlaga di Asian Games 2018, Jauhari Johan yang berlari membawa obor Asian Games ini hingga mantan atlet Taekwondo Indonesia peraih medali perak di Asian Games 1986, Abdul Rozak . Selain itu ada juga artis Mikha Tambayong hingga Prisa Nasution.
Para artis, atlet maupun mantan atlet yang menunggu giliran berlari ataupun sudah berlari berada di bus Trans Musi. Rombongan pawai kirab itu tersendiri terdiri dari panitia pelaksana Asian Games INASGOC, official partner, media hingga unsur terkait yang terlibat langsung dalam Asian Games.
Saya sendiri diajak Pocari Sweat berlari dari Torch Bearer 9 di Jalan Veteran untuk mengikuti Agnes Natasya, kami mendapatkan jarak lari sejauh 600M. Namun karena semangat yang membara kami berlari hingga Benteng Kuto Besak Palembang.
Antusiasme masyarakat Palembang untuk menyaksikan pawai obor Asian Games ini begitu luar biasa. Sepanjang sisi kiri kanan jalan yang kami lalui dipenuhi oleh masyarakat Palembang. Mereka memberikan support untuk kami terus berlari, bahkan ada yang membagikan cendera mata, tidak sedikit kami juga membagikan pernak pernik yang kami bawa atau kami pakai.
Meski cuaca cukup terik namun semangat yang membara tidak mengurangi tekad kami untuk terus berlari hingga ke Benteng Kuto Besak. Finish di Benteng Kuto Besak Palembang, para pelari yang berlari Torch Relay Asian Games 2018 mendapatkan medali.
Saat di BKB saya sempat bercengkrama dengan teman sesama atlet Taekwondo Indonesia yang dulu sempat memperkuat Sumatera Selatan, Abdul Rozak yang pernah meraih medali perak di Asian Games 1986. Saya juga bertemu dan memberikan semangat untuk Jauhari Johan, atlet Triathlon Indonesia asal Sumsel yang akan berlaga di Asian Games nanti.
Terima kasih banyak Pocari atas kesempatan yang diberikan untuk saya. Alhamdulillah bisa berada di barisan kemeriahan Torch Relay Asian Games 2018.
Pasti bangga banget ya bisa kayak gini. Lum tahu lagi kapan Indonesia tuan rumah. Jadi memang sebuah sejarah yang tak bisa dibayarkan
Keren bgt kalo Suzan, pgn bgt bs jadi pelari tp kayanya aq ga bakat sk gak kuat nafasnya hehe..ujung2nya klo olahraga plg jalan sehat
Jago lari juga Mbak ini ya Aku udah lama nggak nyoba lari soalnya punya asma, tapi seneng banget loh kalau ketemu dengan atlet lari kayak gini
Keren nich kaka suzan bisa berpartisipasi dlm torch relay. Belum tentu bisa lagi. Kesempatan langka bgt
satu pertanyaan ka, gimana rasanya bisa ikutan lari torch relay asian games 2018??? pasti rasanya beda dengan lari biasa.
Jiaaaaa baco postingan ini malah pengen balek ke Palembang aku… Nonton langsung agek pembukaan Asian games xixixxi.. seru nian itu cak nyo biru biru lari galo dari gelora Sriwijaya.. nah deket rumah Wong tuoku itu di kapt a. Rivai..
Mba Suzaaaaann, seriusan mupeng baca liputan Asian Gamesnya, bisa ikut merasakan gegap gempitanya secara langsung yaaaa… Aku di Jogja menatap dari layar kaca ni..
Wah mba, how lucky you bisa ikutan di ajang sekeren ini. Bisa banget jadi bahan cerita untuk anak cucu ya mbaa. Keren euy. Ikut doa yg kenceng biar Asian Games tahun ini bisa terselenggara dengan lancar jaya 🙂
kece banget mba
beruntung banget ya bisa ikut ambil bagian dari Asian Games
tak semua orang bisa begini
selamat ya mba..
jadi iri liat semangatnya dalam olahraga
soalnya saya malas olahraga hiks