Cerita ini merupakan kejadian nyata, ketika kemarin saya mendonorkan darah dalam kegiatan Donor Darah Radio Sonora FM. Ada pengalam yang tidak mengenakkan, biasanya kalo donor darah itu nyantai – nyantai aja, tapi kemarin duh koq gak enak banget dan sakit.
Saya mendapatkan nomor urut 13… percaya gak kalo ini angka sial, sebenernya sih cuek aja dengan nomornya, saya pun mendapatkan tempat dengan bantuan Mbak Diana dari PMI.
Pertama-tama seperti biasanya kalo mo donor darah, diukur dahulu tekanan darah, usai itu barulah diambil alat transfusi darah yang terdiri dari jarum dan kantong darah.
Setelah dicari pembuluh darah untuk ditusukkan jarum, barulah darah akan mengalir ke kantong. Mbak Diana yang mencari pembuluh darah, sempat cemas karena ternyata pembuluh darah saya terlalu kecil, jarum transfusi tersebut gak bisa mengalirkan darah ke kantong.
Mbak Diana pun mulai mencari pembuluh darah dengan menggeserkan jarum ke kiri dan ke kanan, duh saat itulah sakit banget. Pedih pun langsung terasa. Saya pun langsung berdoa, Ya Allah… permudahkan segala urusan ini.
Akhirnya jarum tersebut ditarik dari tanganku, dan mulai dicari kembali pembuluh darah tepat di bawah pembuluh darah yang pertama. Sayangnya darah pun keburu keluar dari yang pertama, ya jadinya menekan bekas jarum di pembuluh darah pertama.
Mbak Diana pun bercerita kalo sudah banyak yang mengeluhkan karena PMI menggunakan jarum tersebut, karena biasanya alat tranfusi darah yang mereka gunakan merupakan GMS dari Singapura, bukan buatan India seperti sekarang. Alat transfusi sekarang merupakan bantuan dari Depkes, dan ini merupakan gratisan, ya namanya juga bantuan.
Kalo alat transfusi darah dari Singapura merupakan hasil pembelian dari PMI, umumnya jarumnya lebih lentur sama seperti jarum infus, sementara yang buatan india itu lebih keras, karena memang berbentuk jarum.
Hmmmm… wajar saja sakit, hasilnya dari donor darah tersebut, diriku membawa dua luka… hehehhehe… 🙁 .
Ini pelajaran buat semua pihak yang ingin menyumbangkan sesuatu, Berilah yang terbaik, karena pahala yang diberikan juga merupakan pahala terbaik.
Bew! Jarumnya digeser-geser pas masih nancep? Trus lubang jarum yang pertama tadi ditusuk lagi? *merinding*
oohh berarti berat badan mbak suzan di atas 50 kg gegegege 😀
Owh pantes kemaren petugas PMI nya minta maaf kalo nusuk jarumnya agak sakit (emang kerasa sakit kali ini). Ternyata itu toh sebabnya 🙂
*ngintip dari jauh sambil tutup mata* ihhh…
weleh gimana bisa gitu…
Padahal di India jarum gitu dipake buat leher
kali
hei pengarang, coba kunjungi blog ini http://www.sajakdigital.com, tks
hei pengarang, coba kunjungi blog ini http://www.sajakdigital.com, tks