Belajar Budaya Lewat Musik bersama Merajut Indonesia

Bincang Mimdan serie 3 dengan tema Belajar Budaya Lewat Musik dipandu oleh moderator Evi Sri Rezeki dalam IG Live Merajut Indonesia menghadirkan narasumber Joko Elisanto, pencipta lagu tema Merajut Nusantara.

Musik merupakan bahasa yang universal dan setiap orang menyukai musik apapun jenisnya dan bahasanya. Hadirnya musik membuat seseorang bisa mencintai suatu budaya. Seperti contoh musik K-Pop yang akhirnya membuat banyak orang tertarik dengan budaya Korea, style busana para penyanyinya hingga makanannya.

Kali ini Merajut Indonesia, yang dibentuk oleh Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) menghadirkan Bincang Mimdan serie 3 dengan tema Belajar Budaya Lewat Musik. Bincang Mimdan ini adalah bagian dari program Merajut Indonesia melalui Digitalisasi Aksara Nusantara atau biasa disebut Mimdan).

Dipandu oleh moderator Evi Sri Rezeki, Bincang Mimdan yang hadir dalam IG Live Merajut Indonesia menghadirkan narasumber Joko Elisanto adalah pencipta lagu tema Merajut Nusantara.

Saya pikir diskusi akan berjalan monoton dan tidak menarik, namun nyatanya selama satu jam mendengarkan obrolan mbak Evi dan Mas Joko tersebut, malah saya mendapatkan banyak ilmu yang bermanfaat.

Suzan Bincang Mimdan
Suzan Bincang Mimdan

Belajar Budaya Lewat Musik

Menurut mas Joko Elisanto, budaya adalah hasil olah pikir otak dan rasa, setiap manusia itu ingin baik dan nyaman dan dibagikan pada kelompok tertentu. Kemudian menjadi perilaku dari kelompok tersebut dan diturunkan dari generasi ke generasi. Sehingga berimbas pada segala hal tentang hidup, perilaku hingga DNA. Kebudayaan itu akan selalu berkembang termasuk musik yang menjadi “kembang” budaya. Apalagi budaya itu begitu kompleks

Untuk tetap mempertahankan nilai-nilai budaya yang menjadi ciri masyarakat Indonesia, musikus yang memiliki group musik Adipati Geng Kobra ini memilih musik. Karena belajar dari bahasa Ibu, dilahirkan di Solo dengan bahasa Ibu yang santun, penulis Buku Gaul Aksara Jawa ini bisa mengenal budaya dan menyebarkan budaya tersebut.

Musik sendiri adalah komponen dari budaya, apalagi kerap di masa kecil kita dinina bobokan dengan tembang dan lagu-lagu kasih sayang. Hari bahasa ibu internasional yang diperingati setiap 21 Februari menjadi pengingat jika budaya dan musik merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan.

Bincang Mimdan
Bincang Mimdan

Musik itu Universal

Pria yang tinggal di Bangunpapan, Bantul, Jogyakarta ini berhasil melahirkan karya musik lokal yang akhirnya bisa mengenalkan budaya dan bahasa Jawa. Apalagi saat ini semua orang dimudahkan dengan hadirnya teknologi yang membuat orang bebas berkreasi. Karena mereka bisa upload musik sendiri di media sosial seperti YouTube tanpa harus pergi ke stasiun TV, rekaman di dapur rekaman besar. Bahkan semua orang bisa live dimana saja.

Namun yang terpenting dari semua itu adalah isinya, isi syair yang mau dibawah kemana, sehingga bisa mengisi ruang-ruang maya saat ini.Hanya saja saat ini kembali pada kesantunan seseorang dalam membuat karya. Bagaimana karya tersebut bisa diterima semua orang.

Beberapa Universitas di Luar Negeri Punya Mata Kuliah Gamelan
Beberapa Universitas di Luar Negeri Punya Mata Kuliah Gamelan

Sehingga cara melestarikan budaya Indonesia adalah dengan mengenalkannya lewat musik, sebagai contoh kita bisa membuat musik ucapan selamat datang dengan semua bahasa daerah di seluruh indonesia. Tinggal bagaimana kreatif dalam mengolah musik. Tentunya hal ini menarik karena akan membuat “curious” dengan isi dari lagu dan arti lagu tersebut.

Apalagi musik universal, notasi universal sehingga bisa mengatakan apapun. Orang yang baru pertama kali bisa langsung menikmatinya. Sebagai contoh lagu bahasa asing yang orang tidak mengerti arti dari lagu tersebut malah bisa menikmati lagunya dan berujung dengan rasa penasaran, mencari artinya, mempelajari bahasa asing tersebut dan akhirnya memahami budaya negara asal lagu tersebut.

Mas Joko juga akhirnya bisa mengenalkan aksawa Jawa dan menggagas penggunaan aksara jawa pada produk lokal di Jawa. Sehingga kekayaan budaya dan tradisi Jawa bisa tetap ada dan dilestarikan.

Perhiasan dengan aksara jawa
Perhiasan dengan aksara jawa

 

Saat ini tinggal bagaimana generasi muda melihat dengan mata terbuka dan berkolaborasi dan bersama-sama melestarikan budaya Indonesia.

Mas Joko berpesan “Jalani saja hidup yang dilalui ini dengan berusaha menjadi orang baik, karena apapun yang ditulis di atas kertas dan dinyanyikan, karya itu akan baik untuk jangka panjang.

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Translate »
HTML Snippets Powered By : XYZScripts.com