Review,  Review Buku

You Can Do It!

Visits: 134

Selesai juga melahap habis buku You Can Do It!!! Maria Shriver. Buku ini kudapatkan dari Azwar  presenter PalTVyang saat ini sedang dekat denganku. Eittttssss… jangan salah anggap dulu, Azwar (calon dokter yang lagi sidang skripsi) kuanggap sebagai adik saja. Karena usianya jauh lebih muda dibandingkan diriku.

Btw, diriku bukannya mau bercerita soal Azwar tapi buku milik istri Arnold Swazeneger. Buku ini adalah kisah perjalanan dari Maria saat dia menjadi Reporter TV.

Kedekatan inilah yang akhirnya membuat Azwar memberikan buku ini kepadaku untuk dibaca agar diriku semakin mantap menjalani hidup ini. Itu yang diungkapkannya loh !!! 😀

Ada sepuluh pesan yang dalam buku ini

1. Yang pertama dan yang utama : Rumuskan cita-cita kalian

Yakinlah pada tekan kalian, tidak peduli apa yang dipikirkan oleh orangtua, guru atau orang lain atas pilihan kalian. Banyak orang tidak mengetahui bagaimana cara memulai. Jadi , cobalah merumuskan bidang, area, jenis orang yang seperti apa yang ingin kalian temui. Ini adalah hidup kalian. Ikuti tekad kalian.

2. Tidak Ada Pekerjaan yang Tidak Pantas Kalian Lakukan

Memulai dari bawah bukanlah sesuatu yang memalukan. Itu adalah kerendahan hati —- penilaian realistis atas tempat kalian dalam kurva pembelajaran. Dan jujurlah pada diri sendiri. Sadari apa yang tidak mampu kalian kerjakan dan hargai rekan kerja. Menjauhlah dari peralatan suara. Dan kacang.

3. Untuk Siapa dan dengan Siapa Kalian Bekerja Sama Pentingnya dengan Apa yang Kalian Kerjakan

Tuhan memberi mentor dalam hidup kalian. Mereka mungkin tidak seperti kalian, tidak terdengar seperti kalian, atau tidak seperti yang kalian harapkan. Tetapi merkea selalu lebih banyak tahu daripada kalian, dan itulah yang penting. Manfaatkan mereka. Jika kalian tidak menemukannya dalam awal karier kalian. Mentor akan datang suatu saat nanti. Mereka mengajari kalian hal yang kalian butuhkan. Seperti berikut ini:

4. Akan Ada Akibat dari Setiap Tindakan Kalian

Jangan langgar etika dalam situasi apa pun. Hasil akhir (pekerjaan impian) tidaklah membenarkan cara yang ditempuh (menyingkirkan rekan kerja). Saya tahu hal itu terdengar mudah bagi saya untuk mengatakan bahwa kita semua harus mempertahankan etika kita. Meskipun demikian, jika seseorang memecat saya karena mulut besar saya, saya masih dapat bertahan hidup. Tetap saja, saya yakin kita semua berkembang jika kita bekerja menggunakan prinsip yang kita percayai secara terus menerus —– dan ketika kita bekerja dengan orang yang juga mempercayai hal itu dan bersikap dengan cara yang sama. Ketika kalian menempuh jalan pintas dengan cara yang kalian anggap benar, kalian membahayakan nama baik kalian, reputasi kalian. Hal itu lebih berharga daripada promosi, uang atau persetujuan bisnis. Hal itu menunjukkan siapa diri kalian. Jangan menghancurkannya dengan begitu mudah.

5. Bersedia untuk Gagal

Sebelum saya gagal, pekerjaan saya adalah fokus hidup saya. Saya memusatkan perhatian, kemapuan dan usaha saya untuk hal tersebut. Saya tidak akan pernah lagi melakukan kesalahan yang sama. Mengalami betapa cepatnya saya dapat kehilangan pekerjaan, betapa cepatnya saya digantikan oleh orang lain, betapa mudahnya pekerjaan berjalan tanpa mengikutsertakan saya, membuat saya bertekad untuk berhenti mengidentifikasikan diri saya dalam karier. Saat ini pekerjaan saya adalah bagian yang penting dan berarti dalam hidup saya, tetapi hal itu tidak mencerminkan diri saya. Diri saya sekarang jauh berbeda dari diri saya sebelum mengalami kegagalan, dan saya tidak pernah menjual pengalaman. Apa yang tidak berarti bagi kalian tidak akan dapat menyakiti kalian.

6. Superwoman Sudah Mati… dan Superman Mungkin Membutuhkan Viagra

Perfeksionisme tidak membuat Anda sempurna. Hal itu membuat Anda merasa tidak cukup baik. Tidak dapat melakukan segala hal tidak merta membuat kalian menjadi tidak berharga. Kalian adalah manusia. Kalian tidak tidak dapat lari dan tidak dapat berharap dapat lari kenyataan itu. Penerimaan atas diri sendirilah yang harus dicapai. Jika Shakespeare adalah Superwoman, dia mungkin akan berkata “To be or not to ber —- takes time and wisdom”

7. Hadirnya Anak Mengubah Karier Kalian (Bahkan Seluruh Hidup Kalian)

Anak-anak mengubah hidup kalian. Tetapi mereka juga membuka diri kalian terhadap hal-hal yang tidak pernah kalian bayangkan sebelumnya. Anak mengajari kalian mengenai diri sendiri yang tidak dapat kalian pelajari sendiri —- pelajaran tentang kesabaran dan sikap tidak mementingkan diri sendiri; cinta dan kesediaan untuk melepaskan.

8. Pernikahan Adalah Kehidupan Yang Penuh Kerja Keras

Selama saya bekerja di newsroom, ada banyak rekan sekerja saya yang bercerai —- dan jujur saja, hal itu membuat saya takut. Karier yang menuntut banyak hal sering kali tidak menyisakan ruang untuk pasangan.

9. Jangan Mengharapkan Orang Lain Memenuhi Kebutuhan Finansial Kalian

Uang memberi kalian pilihan, tetapi hanya jika kalian tidak menghambur-hamburkannya. Perhatikan untuk apa saja uang kalian dibelanjakan, sehingga hal itu dapat membantu kalian mengetahui apa yang kalian lakukan. Dan ingat: kalian tidak akan mungkin memperoleh segalanya —– tetapi memberikan sebagian milik kalian baik untuk jiwa kalian.

10. Tertawalah

Cinta dan tawa adalah hal yang paling kalian butuhkan dalam kehidupan. Itu adalah cara mengatasi kegagalan yang kalian hadapi di dalam kehidupan.

Pesan ini sendiri memberikan pencerahan dan semangat baru bagi hidup ini.

TV journalist, traveler, writer, blogger, taekwondo-in and volunteer. Bookworm, coffee addict, chocolate and ice cream lovers

15 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Translate »
HTML Snippets Powered By : XYZScripts.com