Festival Sriwijaya XXV Wisata Budaya dan Sejarah

Visits: 704

Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan kembali menggelar event Festival Sriwijaya sebagai upaya melestarikan nilai-nilai tradisional dan memperkenalkan budaya sekaligus membangkitkan kejayaan Kerajaan Sriwijaya.

Festival Sriwijaya tahun ini merupakan kali ke 25 sejak digelar pertama kalinya pada tahun 1991. Selama satu pekan, event ini terpusatkan di Plaza Benteng Kuto Besak mulai 18 – 24 Juli 2016 yang juga digelar bersamaan dengan Festival Kuliner Sriwijaya.

Pembukaan kegiatan tahunan, Festival Sriwijaya XXV tahun 2016 pada Senin malam (18 Juli 2016) dibuka dengan pertunjukan kolosal Sriwijaya yang sangat  menghibur pengunjung yang menyaksikan langsung ke BKB.

Mulai dari beragam atraksi seni tari seperti tari Gending Sriwijaya, tari Siwa dan tari kolosal maupun paduan suara hingga teatrikal Kerajaan Sriwijaya.  Penampilan yang mengusung tema “Tata Pemerintahan Kerajaan Sriwijaya” dibawah kepemimpinan Raja Dapunta Hyang sangat memukai.

Tema Festival Sriwijaya kali ini diambil dari Prasasti Talang Tuwo, salah satu peninggalan Kerajaan Sriwijaya yang ditemukan Louis Constant Westenenk, Residen Palembang tahun 1920 di kaki Bukit Siguntang.

Prasasti  Talang Tuwo pada tahun 606 Saka atau 23 Maret 684 Masehi, berisi tulisan tentang taman yang dinamakan Sriksetra dibuat di bawah pimpinan Sri Baginda Sri Jayanasa.

Gubernur Sumsel, Alex Noerdin mengajak seluruh masyarakat untuk membangkitkan kejayaan Sriwijaya. Sebagai Kerajaan Bahari yang sangat terkenal akan sangat menarik jika pertunjukan tari kolosal Sriwijaya ini ditampilkan di Time Square, Amerika Serikat. Kini provinsi yang akan menjadi tuan rumah Asian Games 2018 ini terus berbenah.

Malam pembukaan Festival Sriwijaya ini semakin meriah dengan penampilan Keith Martin yang terkenal dengan lagu Because of You. Bahkan Gubernur Sumsel diajak berduet dengan penyanyi yang malam itu menggunakan tanjak dan mengaku sangat terhibur dengan penampilan seni tari. Tidak hanya itu ada juga artis asal Palembang, Vienna Fridiana yang menyanyikan lagu Dek Sangke dan lagu Sumatera Selatan lainnya.

Selama Festival Sriwijaya tahun ini  digelar beragam kegiatan mulai dari sarasehan budaya, eksibisi, lomba kreasi tari daerah dan modern, lomba lagu daerah hingga teatrikal.

Bahkan ada juga pameran Kerajaan Sriwijaya sebagai kerajaan bahari serta jalur rempah yang menjadi jalur perdagangan Sriwijaya termasuk  Festival Kuliner Sriwijaya.

Pementasan tari, lagu daerah dan teater bisa disaksikan setiap malamnya pada Festival Sriwijaya di panggung utama. Festival Sriwijaya sendiri setiap harinya bisa disaksikan mulai dari pukul 11 siang hingga 10 malam.

Pawai Budaya Sriwijaya

Rangkaian Festival Sriwijaya ini dimeriahkan dengan pawai budaya. Pawai budaya ini memamerkan atraksi dan kekayaan budaya dari 17 kabupaten dan kota di Sumsel. Rutenya dimulai dari taman Kambang Iwak menuju jalan Merdeka hingga ke pelataran BKB.

Kostum adat dengan corak dan berwarna warni menghibur masyarakat yang melintas dan menyaksikan pawai budaya tersebut. Tidak hanya pakaian tradisional namun juga pakaian bercorak burung, lebah hingga suku anak dalam juga ditampilkan.

Festival Kuliner Sriwijaya

Selama perhelatan Festival Sriwijaya juga digelar Festival Kuliner Sriwijaya yang menyajikan aneka jenis kuliner – masakan khas Sumatera Selatan dan menu lainnya juga berlangsung di pelataran BKB.

Festival Kuliner Sriwijaya ini juga berlangsung sejak 18-24 Juli 2016. Para pengunjung bisa menikmati sajian kuliner bersama teman, pasangan maupun keluarga. Ada juga booth permainan seperti permainan ular tangga raksasa.

Waktu paling cocok untuk datang ke Festival Sriwijaya dan Festival Kuliner Sriwijaya yakni pada sore hari sekitar jam 4 sore hingga malam hari. Karena bisa berburu sunset sembari wisata kuliner.

Sajian kuliner yang ada di Festival Kuliner Sriwijaya ini menggoda lidah mulai dari kue tradisional Palembang, makanan langka seperti Mihun Iwak  berbentuk mie yang disajikan dengan kuah sejenis tekwan hingga aneka jenis makanan khas Sumsel dan jajanan kekinian lainnya juga tersedia.

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumatera Selatan juga mengajak komunitas-komunitas yang ada di kota Palembang untuk ikut memeriahkan event ini. Ada sharing dengan komunitas serta berbagai lomba di media sosial dan blog.

Sumber foto : pribadi, Miera dan  Rado