Uncategorized

SUMPAH PEMUDA

Visits: 2707

Jika kita melihat kembali sejarah yang terjadi pada 28 Oktober 1928, saat pemuda Indonesia berikrar dalam SUMPAH PEMUDA.

Pertanyaannya saat ini masih adakah yang ingat dengan isi dari SUMPAH PEMUDA tersebut ? Ada yang menganggap ini hanya simbol sejarah, ada juga yang menilai masih penting memaknai sejarah karena bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa pahlawannya.

Untuk kembali mengingatkan isi dari Sumpah Pemuda, dan semoga kita masih bisa mengingatnya, ini hasil Sumpah yang diikrarkan pada 28 Oktober 1928.

Itu tadi isi dari SUMPAH PEMUDA, kalau ditanya waktu zaman SD, kita langsung dengan lantang menyuarakan isi SUMPAH PEMUDA tersebut.

Tapi sekarang nilai – nilai nasionalisme sudah mulai terkikis, dan kesadaran untuk berkebangsaan pun tergeser dengan nilai budaya barat yang masuk ke budaya timur. Anak – anak muda saat ini lebih bangga menggunakan produk luar daripada produk dalam negeri.

Padahal, banyak juga produk dalam negeri yang membanggakan, Indonesia pernah punya PT Dirgantara Indonesia, yang berhasil membuat pesawat F-16 dan menukar dengan beras dari vietnam. Toh, membuat pesawat hanya dibutuhkan beberapa tenaga ahli, sementara untuk menghasilkan beras perlu tenaga keras petani termasuk waktu yang lama.

Kondisi kini semakin miris, karena pengikisan nilai – nilai nasionalisme justru terjadi lebih dini, anak – anak saat ini, mereka lebih memilih untuk belajar ballet , piano daripada belajar tentang budaya Indonesia.

Entah siapa yang mau disalahkan dengan kondisi ini.

Apakah orangtua yang salah mendidik karena salah pemikiran, dengan belajar hal tersebut akan menjadi orang modern, ataukah Negara yang sudah tidak terpikirkan lagi masalah ini.

Atau karena semakin sedikit orang yang memberikan perhatian untuk masalah ini.

Toh, selayaknya sesuatu yang modern bisa digandeng dengan budaya tradisional.

Jawaban dari semua pertanyaan ini, adalah kita harus kembali melihat dan bertanya kepada hati nurani serta dengan jujur menjawabnya, apakah kita sudah melakukan dan menghidupkan kembali nilai kebangsaan dalam diri kita.

Saat ini, jawaban ada pada diri kita sendiri, dan akan menjadi apa negeri ini kedepannya, kita yang harus bekerja keras untuk membawa perubahan ke arah yang lebih baik.

TV journalist, traveler, writer, blogger, taekwondo-in and volunteer. Bookworm, coffee addict, chocolate and ice cream lovers

0 Comments

  • d3d1

    Memang rasa persatuan Pemuda jaman sekarang ini
    sangatlah menurun
    banyak hal yang menyebabkan itu semua
    – Individualisme yang kian kental
    – Perasaan sebagai ,manusia/generasi modern yang menganggap
    sejarah/Tradisi sebagai hal yg kuno/ketinggalan jaman
    – Banyaknya hal yang menkotak-kotakkan manusia menurut golonganya
    – dll
    hal yang disebut terakhir di atas pada saat ini sangat terasa sekali
    pada tataran pemuda di kampung sekalipun hal itu memang benar-benar terjadi
    Orang-orang bergaul menurut golonganya
    menurut Agama, Tempat Sekolah, Kampong asalnya ataupun “Partainya” dll

    Hal hal tsb memicu gap-gap dalam pergaulan
    yang akhirnya melunturkan sifat kegotong royongan baik di antara Pemuda maupun antar masyarakat

    Sering juga “Perbedaan” itu diperjelas batasnya
    atau bahkan di”adu”

    ADAKAH ORANG YANG MAU IKHLAS
    MENANGGALKAN SEMENTARA KE-AKU-ANNYA
    UNTUK BERBAUR DENGAN SESAMANYA

    BERPIKIR BERSAMA
    MEMADUKAN KEMAMPUAN YANG DIMILIKI
    UNTUK CITA-CITA BERSAMA
    UNTUK KEHIDUPAN YANG LEBIH MULIA

    KARENA SEKUAT-KUATNYA SESEORANG
    SEPINTAR-PINTARNYA SESEORANG
    DIA TETAP MEMBUTUHKAN ORANG LAIN

    MENGHORMATI
    MENGHARGAI

    Saat ini orang menilai orang lain
    menurut latar belakangnya
    bukan KELAKUAN DAN SIFAT-NYA
    ———OBJEKTIFKAH ITU????????????————

  • suzannita

    kalau untuk melihat objektif atau tidaknya itu kembali kepada individunya sendiri …
    selain itu, kita harus bertanya juga apakah kita juga melihat orang berdasarkan latar belakang, kelakuan dan sifat atau yang bagaimana???

  • hans

    gan mau ngomentarin doang
    yang PT dirgantara buat tuh bukan F-16, kita nggak pernah bisa bikin pesawat tempur, apalagi sekelas F-16. yang kita tukar tuh cn-235, itupun bukan asli buatan kita. kerjasama sama cassa

    numpang koreksi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Translate »
HTML Snippets Powered By : XYZScripts.com