Event,  Indonesia,  Palembang,  Travel

Gerhana Matahari Total Palembang

Visits: 611

Fenomena alam langka Gerhana Matahari Total (GMT) pada Rabu, 9 Maret 2016 menjadi perhatian banyak orang. Pasalnya Indonesia menjadi satu-satunya negara yang dilintasi oleh Gerhana Matahari Total tersebut. Dan Palembang menjadi satu dari 7 kota yang mendapatkan fase 100 persen Gerhana Matahari Total. Selain Palembang, ada juga Tanjung Pandan, Palangkaraya, Balikpapan, Sampit, Palu, Luwuk, Tidore, Halmahera hingga Ternate yang bisa melihat secara sempurna dari Gerhana Matahari Total.

Di ibukota provinsi Sumatera Selatan, Jembatan Ampera dan Benteng Kuto Besak Palembang menjadi pusat dari kegiatan Festival Gerhana Matahari Total 2016 yang digelar oleh Pemprov Sumsel. Sejak dini hari, masyarakat kota Palembang berduyun-duyun mendatangi Jembatan kebanggaan wong (orang) Palembang tersebut.  Selain itu tidak hanya masyarakat kota Palembang, turis lokal maupun mancanegara datang ke kota pempek untuk menyaksikan secara langsung moment langka tersebut.

Gerhana Matahari Total Palembang

Di Palembang, peristiwa gerhana matahari total dimulai sejak matahari terbit yakni pukul 06:20 WIB. Seluruh pengunjung yang datang ke Jembatan Ampera terlihat begitu antusias, dengan menggunakan kaca mata khusus gerhana, mereka sibuk mengabadikan momen tersebut. Awan yang sejak awal diprediksi akan menutupi proses gerhana terlihat sedikit berangsur menghilang.

Namun sayang perhelatan nonton bareng Gerhana Matahari Total yang berpusat di Jembatan Ampera dan Benteng Kuto Besak Palembang ini tidak sempurna dinikmati oleh para pengunjung. Pasalnya asap dari salah satu pabrik pupuk di Palembang dan awan menutupi matahari sehingga masyarakat tidak bisa menyaksikan langsung terjadinya gerhana matahari total.

Gerhana Matahari Total P3

Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan mengemas rangkaian peristiwa alam yang sangat langka terjadi ini dengan Festival Gerhana Matahari Total yang digelar sejak 8 – 9 Maret 2016. Beragam kegiatan digelar selain menyaksikan langsung proses gerhana matahari total di Palembang. Di hari sebelumnya, pada 8 Maret 2016 digelar atraksi budaya Festival Ogoh-Ogoh oleh umat Hindu yang melaksanakan hari raya Nyepi di Pelataran Benteng Kuto Besak Palembang. Selain itu ada juga Festival Food Truck, Glowing Night Run hingga puncaknya pada 9 Maret 2016.

Para pengunjung yang datang ke Festival Gerhana Matahari Total ini juga bisa mengikuti lomba foto internasional, melihat langsung pertunjukan barongsai setinggi 30 meter, breakfast sensasional di Jembatan Ampera hingga tour edukasi GMT 2016.

Peristiwa gerhana ini dimulai pukul 06.20 WIB dan puncaknya pada pukul 07.20 WIB. Suasana Kota Palembang yang terang berubah menjadi gelap gulita seperti malam hari berlangsung sekitar 1 menit 52 detik karena fase sempurna dari Gerhana Matahari Total. Pengunjung pun menyaksikan GMT dengan menggunakan kacamata khusus maupun  mata telanjang.

Saat Palembang menjadi gelap gulita para pengunjung yang memadati Jembatan Ampera mulai bersorak dan bersenandung shalawat Nabi. Suasana begitu syahdu dan membuat banyak yang terharu karena bisa menjadi saksi sejarah dari Gerhana Matahari Total. Meski hanya terjadi 1 menit 52 detik dan langit diselimuti asap dan awan.

Meskipun kabut dan asap yang menutupi gerhana matahari total di Palembang, namun hal yang paling mengharukan adalah kuasa Allah SWT yang begitu besar, menunjukkan kepada seluruh manusia tentang arti kebesaran-Nya. Ucapan syukur terucap karena bisa menyaksikan langsung momen berharga tersebut. Proses gerhana matahari total ini berlangsung selama 2 jam dan berakhir pukul 08.20 WIB.

Pengunjung pun memadati jembatan Ampera yang untuk pertama kalinya ditutup sejak tahun 1962 ini. Jembatan yang menjadi kebanggaan wong Palembang tersebut dipenuhi dengan lautan manusia. Tidak hanya masyarakat lokal namun juga pengunjung dari luar kota dan luar negeri, sengaja datang untuk menyaksikan langsung momen berharga sepanjang sejarah. Apalagi gerhana matahari total ini baru bisa disaksikan lagi sekitar 100 hingga 350 tahun mendatang.

Sebelumya peristiwa gerhana matahari total pernah terjadi di ibukota provinsi Sumatera Selatan ini pada 18 Maret 1988. Puncak peristiwa gerhana matahari total yang terjadi saat itu pada pukul 07.29 WIB. Turis dan masyarakat lokal berkumpul di Jembatan Ampera untuk menyaksikan fenomena alam tersebut. Sementara para astronom mengambil tempat  di Lapangan Golf Kenten. Peristiwa GMT 1988 tersebut menarik sekitar 1.200 wisatawan mancanegara terutama dari Jepang berdatangan ke kota pempek.

Para tamu undangan baik dari Kementrian Pariwisata RI, BMKG RI, LAPAN, Gubernur Sumsel, Walikota Palembang hingga tokoh nasional seperti Hatta Radjasa dan Titik Soeharto ikut menyaksikan gerhana matahari total.

Di jembatan yang membelah Sungai Musi ini, para pengunjung selain bisa menyaksikan gerhana matahari total 2016 juga bisa sarapan bersama dengan menu-menu khas Palembang. Meski padat dengan pengunjung namun kejadian langka ini bisa menjadi memori yang tak terlupakan.

Pemandangan yang begitu berbeda dari sehari-hari, karena di jembatan yang ditutup selama beberapa jam ini seluruh masyarakat yang datang berbaur menjadi satu. Tidak hanya masyarakat dan turis yang berkumpul di Palembang, tapi juga berbagai media baik lokal, nasional hingga internasional,  media cetak maupun elektronik dan  online langsung meliput momen gerhana matahari total 2016. Momen berharga ini memang sangat sayang dilewatkan.

Gerhana matahari total ini sangat menarik minat wisatawan tidak hanya wisatawan lokal namun juga wisatawan mancanegara yang mulai memesan untuk menyaksikan gerhana matahari total di Indonesia. Seperti wisatawan dari Jepang, Australia, Singapura, Malaysia, Belanda, Inggris hingga Amerika yang sengaja datang ke Palembang untuk melihat langsung GMT 2016 di Palembang. Di Palembang, selain di Jembatan Ampera dan Benteng Kuto Besak, ada rombongan peneliti yang melihat proses gerhana di Jakabaring Sport City Palembang.

Ada juga turis yang kebetulan sedang berlibur ke Indonesia karena mendengar ada gerhana matahari total, langsung memesan tiket dan hotel untuk datang ke Palembang dan menjadi saksi sejarah. Terbukti selama perhelatan Festival Gerhana Matahari Total 2016, seluruh hotel full book termasuk juga penerbangan yang menambah armada untuk tujuan Palembang – Jakarta. Bahkan perusahaan penerbangan asing dengan tujuan Palembang – Singapura dan Palembang – Kualalumpur ikut menaikkan harga ticket hingga 300 persen dari harga normal.

Selain bisa menikmati sajian sarapan, para pengunjung juga bisa menikmati langsung aneka jenis kuliner yang dijual di food truck yang memang datang langsung dari Jakarta dan Bandung. Cukup dengan membeli kupon sudah bisa menikmati sajian menu kuliner food truck.

Selain ada Jembatan Ampera, food truck ini juga ada di Benteng Kuto Besak, para pengunjung tinggal memilih jenis kuliner yang ingin dinikmati sesuai selera. Dari menu tradisonal hingga menu internasional tersaji lengkap.

Festival Gerhana Matahari Total yang digelar selama 2 hari ini juga menjadi momen yang sangat berharga karena bisa menjadi ajang silaturahmi. Banyak yang sengaja datang ke Palembang hanya untuk menyaksikan gerhana matahari total di Palembang.

Aksi foto-foto menjadi hal wajib yang harus dilakukan jika bertemu dengan teman ataupun tokoh idola ya. Bahkan Guru memotret saat di Sekolah Jurnalis Indonesia Sumsel, Arbain Rambe juga hadir di Palembang.

Informasi tentang gerhana matahari total 2016 bisa didapatkan dari berbagai media baik cetak, elektronik maupun televisi sehingga para pengunjung tinggal memilih kota mana yang akan dikunjungi.

Seperti Palembang yang menjadi tujuan untuk menyaksikan gerhana matahari total, karena akses yang dekat dari Jakarta hanya 45 menit. Selama momen gerhana matahari total di Palembang ini, seluruh hotel full begitu juga dengan penerbangan yang menambah jam terbang.

Dinas Kebudayaan dan Provinsi Sumatera Selatan pun sukses menghelat Festival Gerhana Matahari Total dengan banyak agenda dan hiburan. Masyarakat terhibur bisa menjadi bagian dalam momen gerhana matahari total 2016 .

Rasa syukur tak terhingga karena masih diberikan kesempatan bisa menyaksikan langsung momen  gerhana matahari total 2016 ini.

TV journalist, traveler, writer, blogger, taekwondo-in and volunteer. Bookworm, coffee addict, chocolate and ice cream lovers

10 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Translate »
HTML Snippets Powered By : XYZScripts.com